Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Cerita di Balik Noda : Cerita Inspirasi Jiwa

Pertama kali ketika melihat cover Buku Cerita di Balik Noda merupakan cover yang sederhana dengan berlatar belakang warna putih dan terdapat cipratan noda berwarna cokelat, cover yang sederhana tetapi tegas dengan memberikan kesan noda yang kotor. Noda identik dengan perusak keindahan, sebisa mungkin menghidari noda dan berusaha membersihkan noda hingga bersih seperti sedia kala jika terlanjur terkena. Tetapi, siapa sangka jika noda yang sering kita hindari justru memberikan suatu pelajaran di balik noda tersebut. 

Buku Cerita di Balik Noda memberikan wisata hati dari berbagai kisah yang dijabarkan. 42 kisah inspirasi jiwa yang berusaha membuka mata kita, jika noda tak selalu identik dengan kotor, jorok ataupun hal yang tak menyenangkan. Melainkan ada makna yang tersembunyi dari noda itu sendiri. Seperti penuturan Fira Basuki yang merupakan salah satu penulis dari cerita di balik noda, “Mengerjakan buku ini membuat saya paham bahwa hidup semakin kaya ketika kita bersentuhan dengan “noda”. Ya, hidup itu seperti baju kotor. Ketika noda dihilangkan dengan mencucinya bersih-bersih, kita ibarat telah memasuki hidup baru, masa depan baru, dan harapan baru. Selalu ada hikmah di dalam sepercik “noda”. 
Empat buah karya Fira Basuki yang tertuang dalam Buku Cerita di Balik Noda ini yaitu “Bos Galak” , “Sarung Ayah” , “Pohon Kenangan”, dan “Foto” menceritakan tentang hubungan antara bos dan pegawai, hubungan keluarga, dan suami istri. Tentu saja dengan balutan “noda” yang khas disetiap cerita. Noda yang tampak begitu berkesan diantara keempat judul yang telah disebutkan, Saya jatuh hati kepada cerita “Bos Galak” bukan berarti yang lainnya tidak bagus, tetapi menurut Saya sebagai pembaca, noda yang diceritakan dalam cerita “Bos Galak” sangat renyah dan berlainan dengan cerita yang lain. “Bos Galak” menceritakan bagaimana hubungan antara bos dengan karyawan yang tidak begitu harmonis, disebabkan karena bos yang galak. Bu Elsi yang merupakan bos galak di sebuah kantor periklanan yang tak pernah tersenyum, membuat suasana kantor menjadi tampak tegang. Tetapi, lain halnya dengan Rani, karyawan baru di kantor tersebut. Rani yang memiliki pemikiran yang berbeda dari teman sekantornya, merasa ada suatu alasan tersembunyi dari sikap galaknya Bu Elsi. Terobosan yang dilakukan Rani untuk merubah sikap dari Bu Elsi membuat beberapa temannya ragu akan rencana Rani, tapi tentu saja Rani tidak bergeming dari rencananya semula, karena menurutnya adanya senyuman di kantor akan tampak lebih baik. Ternyata tidak sia-sia apa yang dilakukan oleh Rani, bahkan dapat mengungkap apa penyebab dari sikap galak Bu Elsi. Pada cerita ini, Saya membayangkan jika berada diposisi Bu Elsi, masih sanggupkah Saya menjadi bos yang menjalankan kantor yang bertaraf internasional ketika anak Saya meninggal karena kanker? Bagaimana Saya bisa bertahan tanpa anak tetapi disisi lain dituntut harus menjalankan kantor yang bertaraf internasional. Beruntung Bu Elsi dapat melampiaskan kesedihannya hanya dengan bersikap galak, meskipun menjadikan situasi kantor menjadi tegang. Sentuhan noda dari cerita ini yang membuat Saya cukup heran, bisa ya noda itu memberikan senyuman? Karena noda dari kue yang tak sengaja tumpah di baju Bu Elsi mengingatkan kepada tingkah lucu Dino, anaknya. Tentu saja berani kotor itu baik.

Selain cerita dari Fira Basuki, tentu saja masih banyak cerita inspirasi lainnya. Cerita dari pemenang lomba menulis Cerita di Balik Noda. Bercerita dengan gaya sederhana, tentang kehidupan sehari-hari dan tidak terkesan menggurui. Cerita terakhir yang berjudul “Teman Sejati” membuat hati luluh. Cerita penutup yang manis, mungkin membuat sebagian menangis.

Posting Komentar untuk "Review Cerita di Balik Noda : Cerita Inspirasi Jiwa"