Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indonesia Bisa!!!

Seperti diketahui jika Indonesia merupakan salah satu Negara pendiri ASEAN. Menjalankan atau menggerakkan sebuah perhimpunan bangsa-bangsa Asia tenggara pastilah tidak mudah, apalagi latar belakang setiap Negara pasti berbeda, tetapi Indonesia melakukan politik luar negeri bebas aktif, tentu saja berperan aktif dalam berbagai forum regional dan internasional, menyumbangkan ide-ide kepada ASEAN, sehingga pada tanggal 23-24 Februari 1976 diselenggarakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN di Indonesia sebagai bentuk kepercayaan semua anggota negara ASEAN terhadap kepemimpinan Indonesia dalam peran aktif dalam politik, ekonomi dan sosial budaya. KTT pertama itu merumuskan beberapa deklarasi yaitu deklarasi kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretrariat ASEAN. Dari situlah, menurut analisis saya, mengapa Jakarta menjadi markas ASEAN Secretary? Karena dimulai dari politik luar negeri yang dilakukan Indonesia, sehingga menimbulkan rasa kepercayaan seluruh anggota ASEAN kepada Indonesia yang diharapkan dapat memprakarsai beberapa deklarasi untuk menjaga kestabilan politik, ekonomi dan kebudayaan. Jakarta dipilih, karena memang sebagai Ibukota Negara Indonesia, sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekonomian.



BACA JUGA : SURAMADU



 Menurut saya dampak adanya ASEA Secretary berada di Jakarta, Indonesia adalah jika dilihat segi positifnya karena ASEAN Secretary berada di “rumah sendiri” maka secara kekuatan pengambilan keputusan, pengaruh Indonesia lebih besar daripada adanya pengaruh dari Negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia dapat secara cepat mengetahui Negara mana yang sedang terjadi perselisihan, Indonesia dapat secara cepat mengambil keputusan saat adanya perselisihan antar Negara anggota ASEAN maupun antar dunia internasional karena adanya kemudahan akses untuk mencari dokumen atau penunjang lainnya saat diperlukan adanya diplomasi. Indonesia sebagai tuan rumah maka budaya kerja Negara tersebut jadi Indonesia tidak perlu menyesuaikan budaya kerja. Sedangkan dampak negatifnya, Indonesia merasa sebagai “anak emas” karena adanya ASEAN secretary yang berada di Jakarta , Indonesia. Budaya kerja Indonesia yang terkenal “santai” adalah dampak negatifnya karena mempengaruhi keputusan, seperti menganggap komunitas ASEAN 2015 masih dua tahun lagi padahal jika dihitung dengan minggu, tahun 2015 sudah sangat dekat.

Kesipan apa saja yang perlu dilakukan oleh Jakarta sebagai tuan rumah dari perhimpunan Bangsa-bangsa ASEAN? Menurut saya, pertama kali adalah menyelesaikan infrastruktur di Jakarta yang masih terbengkalai karena ini berhubungan dengan martabat Negara, jika tuan rumah tidak dapat mencontohkan bagaimana dapat mengatur perhimpunan bangsa-bangsa ASEAN jika permasalah di dalam negeri masih banyak yang terbengkalai. Setelah infrastruktur, yaitu memperhatikan Sumber Daya Manusia yang berkompeten, yaitu untuk menyerap tenaga kerja yang diperlukan sebagai staf ahli yang diperlukan di ASEAN Secretary, mengubah mindset karena sebagai tuan rumah diperlukan sikap disiplin terhadap waktu, tegas dalam pengambilan keputusan.

Kesiapan untuk menjadi tuan rumah perhimpuna bagsa-bangsa ASEAN, Indonesia pasti BISAAA!!!


Sumber :

ASEAN

Wikipedia (KTT ASEAN)

Situs berita tempo

Posting Komentar untuk "Indonesia Bisa!!!"