Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anak SMA , Gudangnya Prestasi

Anak SMA. Siapa sih yang nggak merasakan serunya ketika menginjak masa penggalauan. Masa SMA dimana masa mencari jati diri, peralihan dari masa kanak-kanak dan akan beranjak ke masa dewasa muda. Sebenarnya dalam masa SMA banyak kesempatan untuk mengasah kemampuan, karena di masa itu, pergaulan sangat luas, apalagi banyak fasilitas yang ditawarkan oleh pihak sekolah. Ya bisa dikatakan jika Anak SMA = Gudangnya prestasi. Tak terkecuali aku yang pastinya merasakan predikat sebagai Anak SMA. Berikut ekskul atau kompetisi yang sayang banget kalau nggak diikuti, dan memang aku mengikuti berbagai ekskul, asal bisa membagi waktu :

1. Cheerleaders 

Percayalah kalau aku pernah gabung di tim Cheerleaders di sekolah. Jadi, awalnya memang seneng lihat cewek – cewek cantik ramai banget dan atraksinya heboh ditambah kostum yang warna – warni. Dan akhirnya daftarlah aku untuk ikutan, duuuh berasa kayak cewek centil kalau ikut Cheerleaders ini. Apa yang aku pikirkan kok ya bisa ikutan nyemplung jadi cheerleders?? Nggak salah?? Tapi beneran, emang lihat mereka yang sudah perform, keren banget. Tetapi hanya dua minggu bertahan dan selanjutnya keluar. Nyeraaah.. mas nyeraaaah *lambai – lambai ke kamera*. Nggak ada yang salah sih dengan tim itu, latihannya sesuai jadwal, dan nggak ganggu jam pelajaran, karena memang satu kali dalam seminggu dan latihannya sore hari. Mungkin yang salah ada di diriku, gimana bisa betah jika selesai latihan selalu saja gosip si anu, si itu. Selalu aja percakapannya tentang itu – itu saja. Nggak kuat di dalam pergaulannya, jadi ya lebih baik mundur. Karena memang aku orangnya cenderung pendiam, kalau nggak ditanya nggak bakalan ngomong *bukan pencitraan*. Meskipun aku hanya mencicipi dua minggu sebagai tim Cheerleaders sekolah, tetapi ada manfaatnya, yaitu kita bisa bekerja dalam tim, luwes, banyak pengalaman.



BACA JUGA : MUDA GAYA





2. Pasukan baris – bebaris (PBB).

Nah, nggak tahu kalau tahun 2013 namnya apaan ya? Kalau jaman dulu *berasa tua* namanya ya PBB. Ini juga ekskul bergengsi di sekolah, makanya sangat amat pede sekali aku bergabung di ekskul ini. Tetapi PBB ini cukup menguras tenaga dan waktu karena memang latihannya bisa mendadak, sewaktu pelajaran berlangsung bisa saja ada panggilan untuk melakukan latihan. Memang PBB di sekolah disiapkan untuk perlombaan tingkat kecamatan, hingga tingkat selanjutnya lebih tinggi.

Tetapi apa daya, aku hanya sampai ke tingkat sekolah, karena aku nggak masuk seleksi selanjutnya, hanya karena tinggiku 158cm (160cm kurang sedikit), rasanya gagal untuk seleksi selanjutnya itu nyeseeeeeeek pakai BANGET (wajib kapital), pengen nyakar tanah. Kalau berbicara tentang tinggi badan, aku juga ada pengalaman pahit, yaitu gagal ikut tes Pramugari. Karena rumah dekat dengan bandara Juanda, jadi ya kalau ada pengumuman tentang penerimaan pramugari pasti aku tahu. Dan rasanya nggak ketrima hanya gara – gara tinggi badan kurang 2cm ituuuu bikin kaki lemes. Ya sudahlah, mari terima kenyataan kalau tinngiku itu naggung. Manfaat dari ekskul ini adalah disiplin, fokus, kerjasama tim, banyak teman.

3. Pidato dan Pembawa berita.

Sebenarnya ini bukan ekskul melainkan kompetisi yang setiap tahunnya bertepatan dengan ulangtahun sekolah, pasti ada lomba pidato dan pembawa acara. Maunya sih ikutan pidato dan pada saat itu temanya tentang kepahlawanan. Ternyata posisi tersebut sudah diisi oleh temanku, ya sudah aku ikut yang pembawa berita, ya seperti reporter gitu. Aku ikutan lomba pembawa berita, juga didukung oleh Bu Guru, duh rasanya dapat tambahan enerji, karena itu aku berlatih sungguh – sungguh. Tepat saat lomba, wuiiih ternyata yang ikut banyak banget. Teknisnya seperti ini, kita akan melihat video sebagai bahan reportase, dan kemudian kita akan membawakan berita yang sama persis apa yang telah kita tonton di video tersebut, diberikan waktu selama lima menit. Tetapi apadaya, aku nggak menang lomba. Dan yang bikin nyesek itu, ternyata si pemenang adalah cowok, ya gimana ya, karena bagiku pembawa berita identik dengan perempuan, jadi nelangsa karena kalah dari cowok. Manfaat dari kegiatan ini: memupuk rasa percaya diri, kebayang dong kalau berbicara di depan banyak orang pasti nggak gampang, gugupnya setengah mati. Kebelet pipis melulu (anyang-anyangen) tetapi kalau kita sudah terbiasa ya pasti pede aja, kita dapat menyampaikan sesuatu secara terstruktur.

4. Paduan Suara.

Ceritanya begini, sebenarnya ini bukan ekskul, karena memang dibentuk untuk megikuti kompetisi antar SMA. Sebenarnya juga nggak ada niatan untuk ikutan paduan suara, karena tiba – tiba saja aku diikutsertakan daftar paduan suara sama teman, dih pengin aku uwel – uwel. Tapi termasuk paling lama sih ikutan paduan suara, meskipun pada akhirnya karir paduan suaraku hanya berujung di paduan suara kamar mandi. Eh, punya prestasi loh, karena memang sekolahku ditunjukk sebagai petugas upacara saat tujuh belas agustus.. huwaaa seneng banget, apalagi ketemu teman – teman antar SMA.

Anak SMA memiliki banyak kesempatan untuk eksis, bukan eksis di dunia maya dengan mengumbar banyak status di facebook atau di sosial media yang lain. Karena ketika SMA pasti memiliki banyak kesempatan mengikuti berbagai ekskul maupun kompetisi yang memperkaya kemampuan. Tidak perlu cemas dengan “Aku nggak punya bakat”. Bakat itu bisa diasah, bakat itu bisa dicari, sepanjang dan sekeras kita berusaha.

Artikel ini turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger

Posting Komentar untuk "Anak SMA , Gudangnya Prestasi"