Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Senyum Kemenangan

Sebelumnya, karena masih Bulan Syawal, mau mengucapkan mohon maaf lahir dan batin ya, maafkan segala khilaf, semoga amal dan ibadah di Bulan Ramadan, diterima oleh Allah SWT, aamiin.

Gimana nih liburan lebaran kemarin? Pada mudik kan? Atau tetep “jaga gawang”. Mudik atau nggak, tetep dong harus silaturahmi. Alhamdulillah tahun ini bisa mudik, yihaaa. Karena tahun lalu, mudiknya hanya sekitar Sidoarjo saja, karena ada anggota keluarga baru yaitu punya keponakan yang masih kecil, jadi agak gimana gitu kalau disuruh mudik yang jauh, jadi ya sekitar Sidoarjo saja mudiknya, yang penting kan ngumpul, yang penting tetep eksis dan narsis.

Berbeda dari perjalanan mudik dari tahun – tahun sebelumnya, biasanya kan mudik pakai bis ke Tegal, Jawa Tengah. Kali ini, mudik pakai kereta api. Kalau orangtua dan kakak sih sudah dua kali pakai kereta api ke Tegal, kalau baru pertama kali ini naik kereta ke Tegal. Memang, banyak pertimbangan saat memutuskan mau naik apa, karena belum punya mobil pribadi, ya pilah – pilih angkutan umum, antara bis atau kereta api. Beberapa tahun sebelumnya memang selalu mengandalkan naik bis, tapi lama kelamaan kok ya servicenya kurang memuaskan ya, padahal sudah beli tiket bis eksekutif, tapi kok sama saja dengan tiket bis yang biasa, yang membedakan hanya kursinya agak lebar, udah gitu doang. Tapi, kalau naik kereta api, ya tahu sendiri kan kalau tujuan akhir kereta api tuh nggak ada yang ke Tegal, pasti tujuan akhirnya Bandung atau Jakarta, jadi was – was gitu kalau tertidur alias bablas sampai Jakarta atau Bandung, huahahaha. Daaan yang seru nih, setelah tiba di Tegal, naik becaaak, jarang banget naik becak, jangan lupa buat selfie, Abang becaknya juga ikutan.
Stasiun Tegal.


Karena selfie bareng Abang becak itu Anti-mainstream. huahahaha.


Banyak hal yang dipertimbangkan, bahkan beberapa bulan sebelum Bulan Ramadan. Akhirnya, memutuskan untuk mencoba mudik pakai kereta api, mahal sedikit nggak apa – apa yang penting puas. Karena pakai kereta api pastinya nggak macet, tempat duduk luas, nyaman, dan AC benar – benar dingin, eh ini yang aku rasakan setelah naik kereta loh, iya mahal harga tiketnya tapi sesuai lah dengan yang didapat. Meskipun tidak ada jadwal kereta jurusan Tegal yang api atau siang, kebanyakan sore dan malam. Nggak apa – apa lah, toh, rumah Yangti dekat sama stasiun.

Nggak seperti biasanya, tahun ini yang datang hanya beberapa hari, kalau biasanya yang datang pad gruduuuk (barengan) dalam satu hari, jadinya kan rame. Sekarang pada gantian, dan hanya beberapa hari nginap di rumah Yangti. Ya nggak bisa dipungkiri sih, kalau sepupu yang dulunya masih kecil sekarang udah pada mau masuk kuliah, yang dulunya kuliah, udah pada nikah aja, jadi dibagi – bagi gitu hari untuk berkunjung ke orangtua, mertua dan besan. Memang lebih sepi sih tahun ini ketimbang dari tahun – tahun kemarin. Tapiii, meskipun sepi, saudara – saudara yang udah nginap di rumah Yangti (nenek), berkunjung ke saudara yang nggak sempat nginap, berkunjung ke Slawi, kunjung ke mertuanya tante, dan entah siapa lagi, hehehe banyak cyyyn.

Ya namanya juga perubahan ya, setiap tahun pastinya banyak yang berubah, tidak mungkin menghentikan waktu agar momen bahagia dapat selalu kita dekap. Mungkin, dengan adanya perubahan, kita juga dapat berubah melihat sudut pandang, dan menemukan kebahagiaan dalam sudut pandang yang berbeda.

huhahahaha... perasaan dulu itu mereka - mereka masih kecil loh, sekarang udah pada jejaka aja. Dan, yang belum datang masih ada banyak.

Posting Komentar untuk "Senyum Kemenangan"