Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Review] Menikmati Sajian di Kereta Harina.

Masih cerita liburan lebaran, iya nih masih banyak yang pengin ditulis. Salah satunya menikmati sajian di kereta Harina. Waktu mudik ke Tegal, masih bertepatan dengan bulan Ramadhan, jadwal kereta berangkat sekitar pukul lima sore. Surabaya - Tegal, kira - kira butuh 6 - 7 jam perjalanan. Kalau sudah gitu ya otomatis pasti berbuka puasa dan makan malam di kereta. Kali ini menggunakan jasa Kereta Api Harina dengan tiket eksekutif, sebenarnya kenal KA. Harina ini karena sudah pernah coba sih waktu liburan ke Bandung. Karena pertama kali naik KA. Harina, langsung deh pesan tiket dua bulan sebelum lebaran.

Sebelum postingan ini, aku juga sudah posting di postingan sebelumnya, yaitu pesan makan di kereta, yeay or nay. banyak yang lebih baik bawa bekal untuk ngirit, tapi ada juga mending makan di kereta karena alasan kepraktisan. Sebenarnya aku pernah melakukan keduanya, ya pernah bawa bekal di kereta, atau pesen aja deh daripada ribet. Nah, waktu lebaran kemarin, karena bawa barang yang lumayan ribet, akhirnya keluargaku memutuskan untuk beli makannya di kereta aja deh. Aku aja beli makanan kecil doang, itu pun cuma permen plus makanan ringan, kalau minum, bawa dari rumah. Alasannya sih, perjalanan lumayan dekat hanya 6 - 7 jam, mending kalau bawa makanan ya seminimal mungkin, toh perjalanannya saat malam, ya di kereta tidur aja, atau lihat pemandangan, meskipun gelap gulita.

Ada perbedaan dari tahun ke tahun, ya jadi tahu kereta api di negara kita selalu berusaha untuk berbenah diri. dulu sajian makan di kereta itu dengan piring dan gelas kaca yang tinggi langsing. Kebayang dong ngeri gitu kalau nggak sengaja pecah. Nah, kalau sekarang beda lagi.

Daftar Menu.

Hampir tidak ada daftar menu, karena mbak - mbak yang nawarin makanan (apa itu namanya, kalau di pesawat dipanggil pramugari, kalau di kereta, apaan yak?) nah mbak - mbak itu nawarin ke penumpang hanya dua macam makanan untuk makan malam yaitu nasi goreng dan nasi ayam bumbu balado. Berbeda dengan yang dulu, ada daftar menu yang diberikan ke penumpang. Kalau aku lebih suka yang hanya dua menu. Nggak pusing cari menu ini itu. Kalau dari segi kereta api, pastinya lebih praktis dan hemat ongkos untuk bahan - bahan makanan. Menu tersebut di luar dari menu cemilan, biasanya mbak - mbak juga menawarkan cemilan dan minuman, ada zuppa soup, makanan ringan, dan minuman hangat maupun dingin. Saat menuju jam 9 malam, penumpang ditawarin lagi untuk makan sahur, yaitu menu nasih uduk atau nasi kuning. Nah, kalau begini kan praktis, nggak nunggu penumpang yang lama milih menu, langsung capcus buat disiapkan. Eh tapi aku nggak pesan menu untuk sahur, lah wong udah nyampai Tegal sebelum sahur.

Kemasan.

Nah, sajiannya seperti ini, sepertinya bekerjasama dengan katering untuk sajiannya.


Nah ini juga yang bikin beda, kalau dulu disajikan di atas piring kalau sekarang di tempat apa ya namanya kayak karton, ramah lingkungan dan praktis, kalau habis yang tinggal dibuang. Sendoknya, sendok plastik yang tebal, warna putih bening, bisa kok buat potong timun atau lauknya itu, jadi nggak kawatir sendoknya patah karena tipis.

Rasanya.

eh maap ngeblur, pas keretanya kenceng *elus elus hape*


Semua penyajian atau service, pastinya kembali ke rasanya dong. Naik eksekutif pasti berharap lebih dari sajiannya. Seriusan deh nggak mengecewakan. Rasanya enak, nasinya masih hangat, bumbunya kerasa. Waktu itu pesan nasi goreng, dan dalam wadah itu terdiri nasi goreng, acar timun, telor dan krupuk. Bumbu nasinya ala - ala nasi goreng seafood, sedeeep. Kalau untuk porsi, bagi aku sih cukup dan kenyang. Entah kalau bagi cowok, hehehehe..

Jadi, nggak ada salahnya menikmati sajian di Kereta Api dan menikmati kenyamanan dan pemandangan dari kereta. Menurutku sih, Kereta Api Harina bekerjasama dengan katering, jadi untuk urusan dapur diserahkan langsung di katering tersebut. Yuuuuk naik transportasi umum ^_^

Posting Komentar untuk "[Review] Menikmati Sajian di Kereta Harina."