Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Persiapan Lamaran

Bukan, bukan aku yang lamaran, melainkan Masku yang sebentar lagi mau lamaran. Doain aja, biar aku cepat nyusul nikah, aamiin. Pengin cerita persiapan lamaran dari sudut pihak laki – laki. Sebenarnya bukan pertama kali melihat langsung persiapan lamaran hingga pernikahan, karena sebelumnya Mbakku sudah melalui proses tersebut. Sebagai perbandingan saja, kalau emang persiapan yang dibutuhkan antara pihak laki – laki dengan pihak perempuan sangat beda, pastinya lebih ribet pihak perempuan. Tapi, apa benar sesederhana itu pihak laki – laki menyiapakan segala sesuatu?

Ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan, eh tetep ribet loh, atau keluargaku suka dengan hal yang ribet, huahaha. Ya, aku akui kalau pihak laki – laki sedikit tida ribet ketimbang persiapan dari pihak perempuan. Iya, hanya sedikit saja, karena semua butuh kematangan secara konsep maupun kemantapan akan niat. Berikut hasil investigasi secara seksama dengan tempo sesingkat – singkatnya, persiapan lamaran dari pihak laki – laki :

1. Niat.

Siapa sih yang nggak mau dilamar sam orang tersayang *uhuk*. Lamaran setingkat lebih tinggi dari pacaran hore – hore. Menandakan hubungan yang lebih serius, untuk menuju ke pelaminan *haseg*. Tapi, nggak menutup kemungkinan kalau memang mau melamar membutuhkan komitmen yang lebih. Persiapan mental, niat, tanggung jawab untuk menuju pernikahan. Aku masih awam sih tentang urusan begini, tapi sebagai penonton yang melihat secara langsung, persiapan emang ribet tapi bahagia.

2. Materi.

Mau nggak mau, pastinya memang mengeluarkan materi. Meskipun dalam kebiasaan, kalau cewek yang lebih mengeluarkan tenaga dan biaya yang lebih banyak, tetapi pihak cowok juga ikut menyumbang, meskipun sekedar materi, setidaknya ikut meringankan beban pihak cewek. Sesederhana konsep lamaran atau pernikahan, nggak akan bisa terhindar dari yang namanya biaya. Yakali, beda cerita kalau dapat sponsor, yuk mari yang mau jadi sponsor di acara lamaran atau resepsiku, hehehe. Namaya juga punya hajatan, pasti konsepnya diserahkan semuanya kepada sang mempelai, tapi tetap orangtua memberikan nasihat untuk kebaikan kedua mempelai, kan orangtua lebih tau dan lebih berpengalaman, setidaknya nasihat orangtua sebagai pertimbangan.



BACA JUGA : BUKAN TEMAN MELAINKAN SAHABAT




3. Konsep acara.

Meskipun proses lamaran identik dengan acara keluarga yang bertujuan semakin mengakrabkan dan hangat. Tapi, nggak asal gelar acara lamaran. Menentukan tanggal, waktu termasuk dalam menentukan konsep. Karena mengundangan keluarga besar, yang memang kesibukan berbeda – beda, pastinya mencari hari yang tepat. Sebelum proses lamaran, biasanya berkali – kali pihak laki – laki datang ke pihak wanita untuk mendiskusikan bagaimana proses lamarannya pada hari H. Iya, pihak laki – laki aktif juga untuk menanyakan kesiapan pihak perempuan, nggak jarang berkali – kali keluarga inti untuk berdiskusi. Termasuk menuntukan tema bajunya atau tema warna baju untuk lamaran. 

4. Simbol – simbol.

Kalau ini sih kebanyakan dipengaruhi oleh kebiasaan atau adat. Kalau secara pribadi yang nantinya masku mau lamaran, pastinya ada simbol dari lamaran, yaitu ketan. Katanya sih, beribu banyak hantaran untuk lamaran, harus wajib ada ketannya, karena ketan merupakan simbol agar calon mempelai semakin lengket dan semakin mesra. Gitu aja sih ya.

5. Pengenalan dua keluarga.

Ini sih hanya sebagai simbolis aja, mungkin selama pacaran sudah kenal satu sama lain, baik kenal keluarga inti atau keluarga besar. Saat laki – laki melamar ke wanita, pastinya bawa rombongan besar. Berarti seluruh pihak keluarga terbuka untuk menerima si wanita untuk menjadi bagian anggota keluarga. Cieleh, bahasaku.

pastikan kamu menjadi ujung dari pencarianku.

Siapa bilang kalau pihak laki – laki nggak pusing untuk mempersiapkan lamaran? Pihak laki – laki hanya sedikit tidak ribet dari pihak perempuan yang segambreng acaranya. Secara keseluruhan, lamaran memang masih belum heboh. Kalau sudah lamaran, baru deh hunting untuk pernikahan yang lebih menguras tenaga, pikiran, dan menguras dompet. Untuk cari souvenir, undangan, gedung dan masih banyak lagi. Tentu saja, harus ekstra sabar untuk calon mempelai, karena semakin banyak godaannya, semoga diberikan niat yang lurus sebagai tujuan untuk menikah. Yang belum lamaran, semoga diberikan kemudahan untuk bertemu dengan jodohnya, kebagiaan akan semakin lengkap jika ada seorang yang istimewa sebagai tempat berbagi.

Posting Komentar untuk "Persiapan Lamaran"