Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Untuk Indonesia yang Istimewa

Ada yang spesial nih di Hari Rabu, apalagi kalau bukan pemilihan kepala daerah serentak. Eh, baru tahu loh, ternyata nggak semua daerah melakukan Pilkada, ya iyalah ada yang belum habis masa jabatannya, masak iya kudu pemilihan lagi. Meskipun nggak semua melakukan Pilkada, tapi liburnya sih serentak. Enak banget pastinya. Tapi, sengaja nggak menghabiskan waktu di Mall, atau di taman kota. Udah ngebayangin aja, bakalan penuh, nggak enjoy lah kalau ke Mall bersamaan hari libur nasional. Makanya, beberapa hari yang lalu, sudah ke Mall duluan. Hari ini di rumah aja, sambil beres – beres koleksi buku. Kalau kalian, ada acara apa hari ini?

Ngomongin soal Pilkada, Pilkada loh ya, bukan soal politik atau menjurus ke salah satu pasangan calon. Beberapa waktu yang lalu, pilah – pilih yang mau dicoblos. Oiya, Kabupaten Sidoarjo mengusung 4 calon untuk calon Bupati dan Wakilnya. Seperti tahun sebelumnya, nggak mau golput, harus dan wajib untuk menggunakan hak suara, untuk masa depan Sidoarjo yang lebih baik, bukannya menyalahkan yang golput. Seseorang memilih untuk golput, itu juga sebuah pilihan. Eh, jangan berpikiran yang macam – macam, banyak faktor seseorang golput :



1. Para perantau. 

Ada yang berKTP Sidoarjo, tapi lagi merantau ke luar pulau, akhirnya nggak bisa nyoblos. Nah, pengalaman ini cocok banget saat masa – masa masih mahasiswa. Banyak loh teman – teman yang luar pulau, enggan untuk nyoblos ke tempat asalnya (sesuai KTP), ya entah biaya untuk balik itu mahal atau memang nggak antusias dengan Pilkada, faktor ini yang menurut aku, mengapa banyak golput. Semoga, nantinya ada edukasi bagi pemilih muda yang rata – rata masih galau atau malah apatis dengan calon yang akan dipilih. Anak muda seharusnya bersemangat untuk pesta demokrasi ini, bisa juga jadi pengawal Pilkada. Selain adanya edukasi, lebih baik diadakan Pilkada secara online, atau bisa juga menyediakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kampus. Istilahnya tuh jemput bola, kalau ada mahasiswa yang nggak pulang untuk nyoblos, akan disediakan TPS di kampus. Ya setidaknya ada usaha untuk menekan angka golput.



BACA JUGA :INDONESIA BISA!




2. Pemilih yang sedang sakit keras. 

Ya namanya juga musibah, nggak bisa kita hindari, untuk yang satu ini memang udah gimana lagi, tapi biasanya ada petugas yang keliling ke rumah sakit untuk “jemput bola” pemilih yang sedang sakit keras.

3. Pemilih baru, punya KTP tapi tidak punya undangan ke TPS. 

Ini barusan terjadi loh, ada teman satu grup yang bulan April lalu berusia 17 tahun, eh ternyata nggak nrima undangan untuk nyoblos. Nah, buat adek – adek yang termasuk pemilih baru, bisa loh nyoblos tanpa harus ada undangan gitu, wajib bawa KTP dan KK untuk diserahkan ke Panitia. Jangan sampai nggak nyoblos loh, gunakan hak suaramu.

Ketiga macam golput yang di atas berdasarkan kondisi, kalau alasan yang lainnya ya entahlah, menjadi golput juga suatu pilihan. Tapi jangan menyesal kalau nggak memilih, karena bakalan “menikmati” lima tahun lagi.

Antusias untuk nyoblos, apalagi banyak pilihan kandidat caloh Bupati dan Wakil Sidoarjo, padahal cuaca tadi pagi lumayan panas, bikin gerah karena panas, eh nggak taunya disuruh Mama buat cari lokasi TPS 12 untuk nyoblos. Eh loh, ternyata tempatnya berubah, biasanya di poskamling RW 10, sekarang TPSnya di dekat TK. Ke TPS juga pakai payung, rasanya berat langkah ini, tapi demi hak suara untuk Sidoarjo tercinta.

Ada “ritual” sebelum nyoblos, selain mengerti visi dan misi calon yang akan dicoblos, kemudian melihat debat calon di televisi. Saat dibilik suara, berdoa dulu, semoga calon Bupati dan Wakil yang saya pilih merupakan pemimpin yang amanah, benar – benar menjalankan visi dan misinya saat kampanye. Yuk lah, jangan hilang harapan untuk Indonesia yang istimewa.

Posting Komentar untuk "Untuk Indonesia yang Istimewa"