Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana caranya agar percaya diri?

Sudah pada tahu kan kalau hari Minggu, 17 Januari 2016, bakalan ada hajatan nih komunitas mata ponsel Jawa Timur, yaitu merayakan anniversary yang pertama. Acaranya akan diadakan di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan. Alhamdulillah dipercaya sebagai panitia sekaligus jadi MC atau pembawa acara hore – hore.


Pada awalnya sih cuma senyam – senyum kalau bakalan jadi pembawa acara, duh demi apa, akunya nggak ada track record atau bisa dikatakan belum ada pengalaman sama sekali tentang dunia MC, biasanya aja jadi peserta penggembira aja, senyum dikit, yang penting eksis. Lah ini sebagai pembawa acara yang berarti bakalan nampang secara nyata dari acara mulai hingga berakhir, akan terus menjadi pusat perhatian *ceile*

Sempat berpikir kalau ingin menolak, tapi kalau menolak, bakalan stuck di zona nyaman, nggak ada perkembangan, nggak ada kemajuan. Oke lah lebih nyaman di belakang layar, tapi mau sampai kapan? Karena sudah banyak yang narsis sedemikian rupa, akunya masih senyum – senyum di depan laptop. Yuk lah, berpikir positif aja, waktunya harus keluar dari zona nyaman. Pelan – pelan, biar terbiasa.

Nah, karena belum berpengalaman di bidang broadcasting (kalau bisa disebut broadcast), caranya gimana dong? Kalau beli buku tentang MC, kayaknya nggak sempat deh, kan acaranya sudah sebentar lagi, kalau baca buku, nunggu nerima bukunya ke rumah, baca dan pahami, kemudian praktik, memakan lumayan banyak waktu. Punya cara tersendiri sih, yaitu banyak nonton televisi yang menanyangkan berbagai acara, pokoknya yang ada presenternya deh, wajib ditonton. Cara praktis dan cepat.


1. Gesture. Lihat dengan seksama, bagaimana presenter itu berdiri, tegap, nggak bungkuk, tapi tetap santai, senyum ramah meskipun kamera tidak menyorotnya. Pandangannya “tersebar” ke semua penonton, nggak terpaku pada semua titik, berarti presenter tersebut ingin “merangkul” semua penonton agar hanyut pada acara yang sedang dipandu.

2. Pengucapkan yang jelas. A,I,U,E,O terlihat jelas nggak belibet, lantang tapi tidak teriak, yang penting peserta di dalam area terdengar suara si presenter.

3. Menguasai rundown acara. Sudah tahu apa yang harus dikatakan dari satu segmen ke segmen yang lainnya, runut, nggak melenceng dari rundown yang sudah ditetapkan.

4. Melakukan improvisasi. Apa yang telah kita persiapkan agar acara berjalan dengan sukses, terkadang ada saja “godaannya” yang jamnya ngaret, yang tiba – tiba penonton menjadi bosan, atau malah nggak nyambung dengan apa yang kita sampaikan. Atau tiba – tiba ada tambahan jam maupun segmen yang disisipkan di dalam acara kita. Memang, butuh jam terbang untuk melakukan improvisasi. Kadang, saat melakukan improvisasi malah gagal, acara melenceng jauh dari round down yang sudah ditetapkan. Jangan melakukan yang berlebihan, harus tetap berada di jalur acara. Jika berkolaborasi dengan presenter lain, cari partner yang udah sehati sama kita, tahu jalan pikiran kita, biar saat nanti kita melakukan improvisasi, partner sudah siap dan tahu bagaimana mengikuti “arus” omongan kita. Bagaimana jika partner benar – benar orang baru yang bekerjasama dengan kita? Lakukan banyak latihan dan diskusi sebelum acara dimulai, bahkan 30 menit sebelum acara lakukan latihan agar “mematangkan” persiapan yang sudah dilatih dari beberapa minggu, beritahu juga bagaimana bentuk improvisasi yang pernah kita lakukan dalam acara yang telah lalu, jadi partner nggak kaget, sudah siap apa yang mesti dilakukan. Kuncinya, diskusi dan latihan, karena memiliki partner bukan untuk saling menjatuhkan, melainkan bagaimana bisa bekerjasama dan membuat acara semakin menarik.



BACA JUGA : TREN FASHION WANITA





5. Siap dengan hal – hal yang tidak diinginkan. Ya namanya juga acara, siapa sih yang mau acaranya berantakan atau gagal? Pastinya ingin semua berjalan dengan mulus hingga membawa kesan tersendiri bagi peserta atau penonton yang mengikutinya. Tetapi, ada saja faktor yang bisa dikatakan kerikil kecil saat kita sedang memandu acara. Persiapan udah matang, eh ternyata hujan lebat, padahal lokasinya di area terbuka, atau udah fix dengan kostum, eh ternyata ada pemberitahuan mendadak kalau tema acara sedikit berubah, otomatis kostum juga berubah, nggak tahu juga ukuran kostum yang dipakai apakah pas dengan tubuh, kalau kostum nyaman di tubuh, pasti dong meningkatkan kepercayaan diri. Ya hal – hal kecil yang tidak terduga pasti ada di dalam kehidupan, yang penting harus sigap dan tanggap, jangan tiba – tiba berubah mood dengan hal – hal yang tidak diinginkan.

Kalau dilihat dengan kasat mata, memang baik – baik aja ya presenter yang kita lihat di depan televisi, bisa saja ternyata menyimpan grogi, atau tiba – tiba nggak percaya diri. Kita aja yang bukan presenter kondang maupun papapn atas, disuruh maju untuk presentasi, malah deg – degan nggak karuan. Bagaimana caranya agar percaya diri?

1. Kuasai segala materi yang ingin kita sampaikan. Dalam situasi apapun (presentasi, pidato, presenter, dll) wajib hukumnya harus menguasai materi yang sudah kita susun. Berapa menit kita harus berbicara (membawakan materi), siapa saja yang hadir dalam acara tersebut, jam berapa, lokasi hingga tema acara wajib kita persiapkan dengan matang. Bisa saja acaranya di gedung dengan kapasitas lima ratus orang, suara kita harus bisa menjangkau hingga peserta yang berada di belakang, agar penyampaian materi bisa maksimal dan menghindarkan rasa bosan kepada para peserta.

2. Pakai pakaian bersih dan wangi. Penampilan juga menunjang rasa percaya diri, bayangkan saja kalau pakai pakaian yang kusut, pasti peserta tidak fokus dengan apa yang kita bicarakan, malah pakaian kita jadi bahan gosip atau lelucon, yang seharusnya acaranya bersifat formal, malah jadi bahan ketawa setiap peserta. Tidak ketinggalan untuk bersih dan wangi, nggak harus wangi kembang setaman ya, yang penting seger dan harum nggak ada bau asem atau bau yang menusuk hidung. Tetap wangi itu agar peserta tetap fokus dan nyaman dengan kita saat acara berlangsung. Kalau bau busuk, peserta malah lari karena nggak tahan dengan baunya.

3. Hindari makanan yang mengurangi penampilan. Kalau harus makan sebelum acara dimulai, makanlah yang secukupnya. Kalau makan terlalu berlebihan, membuat kita malas dan cepat ngantuk. Pilih juga makanan yang kita makan, jangan memakan yang dapat menimbulkan bau mulut, misalnya terasi, duren, atau bahkan rokok, itu akan membuat tidak nyaman bagi lawan bicara. Sebelum performance, biasakan untuk melihat sela – sela gigi, siapa tahu ada cabe yang nyangkut di gigi, atau sisa sayuran yang masih menempel di gigi.

4. Harus rileks. Semakin mendekati acara, semakin grogi kita, wajar sih karena kita nggak bakalan tahu acaranya sukses atau bagaimana. Usahakan sebelum acara kita harus rileks, jangan malah begadang. Intip koleksi bantal yang kita miliki, bentuk yang lucu membuat tidur semakin nyaman, bisa juga rileksasi dengan memijat bagian punggung atau kaki dengan ditemani aroma therapy, bisa melakukan perawatan wajah agar tampak segar saat acara tiba.

5. Berserah diri dan terus berdoa. Berserah diri menunjukkan kita sebagai manusia biasa yang hanya mampu merencanakan yang menentukan hanyalah Tuhan. Usaha dan berdoa sudah kita lakukan dengan maksimal, waktunya berserah diri untuk hasil yang terbaik.

Banyak banget sih tips – tips yang beredar tentang rasa percaya diri, yang aku tuliskan berupa pengalaman pribadi. Belajar dari pengalaman akan membuat kita selalu siap “ditempa” dan menjadi lebih baik lagi.

1 komentar untuk "Bagaimana caranya agar percaya diri?"

  1. Kalo penampilan sih bisa dipoles dalam waktu singkat, tapi kalau kecerdasan tuh butuh waktu.. nice tips mbak.. :)

    BalasHapus