Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menghadapi Harga Naik Saat Ramadan.





Beberapa hari lagi sudah mulai puasa nih, selalu bersyukur karena bisa “bertemu” lagi dengan bulan Ramadan, bulan yang istimewa, satu bulan dan setahun. Berlomba – lomba untuk memperoleh pahala sebanyak mungkin. Tapi, banyak juga “godaan”nya.


Rasanya seperti sudah “tradisi” kalau harga naik saat Ramadan, nggak hanya kebutuhan pokok saja, melainkan barang apapun banyak yang mengalami kenaikan harga, pusing deh ya. Semula uang seratus ribu bisa buat seminggu, tapi kalau Ramadan hanya sampai tiga hari doang. Meskipun harga pada naik, kita tetap membelinya apalagi banyak penawaran yang menarik bertebaran di mana – mana. Banyak yang menyiasati kenaikan harga dengan cara menimbun terlebih dahulu barang kebutuhan pokok sebelum Ramadan, meskipun cara ini memang efektif, tapi terkesan bersikap panic, padahl nih bisa kok pengeluaran nggak jebol saat Bulan Ramadan, keuangan masih aman terkendali. Berikut caranya untuk menghadapi harga naik saat Ramadan :

1. Niat

Bulan Ramadan yang datang hanya satu bulan selama setahun. Lebih bijaksana kita benar – benar memanfaatkan bula Ramadan. Niatkan untuk beribadah dengan total. Tulis beberapa target yang ingin dicapai selama Ramadan, misalnya target hapal 5 surah, khatam Al – quran, itikaf di masjid dan lain sebagainya.

2. Catat menu selama sebulan.

Salah satu “godaan” saat Ramadan adalah banyaknya pedagan ta’jil dadakan. Karena tubuh kita lemas karena puasa, bawaannya pengin beli ta’jil yang banyak, padahal belum tentu kita menghabiskan semuanya saat maghrib tiba. Untuk menghindari pemborosan seperti itu, sebaiknya sebelum Ramadan kita harus mencatat menu apa saja yang akan kita hidangkan saat Ramadan. Boleh kok ingin menyajika menu spesial, seperti daging, atau menyajikan buah kurma agar terasa nuansa Ramadannya. Untuk menu spesial bisa disajikan pada akhir minggu, saat keluarga berkumpul. Menyajikan menu spesial agar semakin semangat berpuasa. Setelah mencatat, segera belanja untuk kebutuhan selama sebulan sesuai dengan catatan, kalau belanjanya dadakan, biasanya suka “lapar mata” beli yang tidak ada di daftar belanja. Usahakan menu untuk satu bulan penuh, menu yang mudah diolah, dan siapkan bahan makanan untuk emergency, misalnya menyiapkan stok telur untuk berjaga – jaga kalau bangun sahur kesiangan.

3. Catat anggaran selama bulan Ramadan secara detail.

Siapa sih yang nggak lapar mata saat bula Ramadan, banyak maunya. Catat anggaran sedatil mungkin, dari anggaran untuk menu bulan puasa, anggaran untuk zakat, anggaran buka puasa, pokoknya sedetail mungkin, untuk menghindari yang namanya lapar mata. Kalau sudha membuat anggaran harus dipatuhi. Percuma dong kalau membuat anggaran agar nggak boros, eh tetap aja dilanggar.

4. Pemasukan ekstra.

Kalau nggak mau keuangan saat Ramadan jebol, siasati dengan cara mencari pemasukan ekstra. Bisanya banyak event bazaar yang diselenggarakan mulai dari tinggkat RT hingga Kota. Coba saja jualan sampingan, misalnya jualan ta’jil berupa minuman manis seperti es blewah, kolak, sirup atau gorengan. Jual saat mengikuti event bazaar atau jualan dadakan di depan perumahan. Biasanya sih di perumahanku ada semacam pasar kaget, setiap hari mulai jam 3 sore, pinngir jalan sudah ramai sama pedagan ta’jil dadakan. Meskipun berjualan, insya Allah nggak mengganggu waktu untuk beribadah, biasanya pedagang sudah pulang saat jam 5 sudah pada pulang. Kalau masih sisa jualan, bisa untuk ta’jil kita sendiri. Hemat kan, nggak perlu jajan.

5. Beli keperluan lebaran sebelum Ramadan.

Ada yang seperti aku nggak sih, menyiapkan keperluan lebaran sebelum Ramadan, seperti membeli baju lebaran keluarga. Kalau makanan kecil sih biasanya sudah pesan duluan, tapi dikirim pada tanggal tertentu, kira – kira 2 minggu sebelum lebaran. Mengapa membeli baju lebarang sebelum puasa? Waduh, tahu sendiri dong, kalau akhir Ramadan pusat perbelanjaan pada ramai, penuh sesak dan akhirnya nggak enjoy untuk belanja. Harus berebut untuk beli baju dengan pembeli lainnya. Keuntungan membeli baju lebaran sebelum Ramadan, kita bisa konsentrasi untuk beribadah, nggak kepikiran kalau beli baju, harganya masih murah bahkan ada yang sudah melalukan promo diskon sebelum Ramadan, loh. Untuk model baju lebaran yang dijual tetap up to date kok, dan lebih enjoy untuk membeli baju lebaran.

1 komentar untuk "Menghadapi Harga Naik Saat Ramadan."

  1. Bener banget tuh bulan ramadhan itu harus ada pemasukan ekstra karena sejatinya bulan ramadhan malah lebih boros di banding bulan biasa apalagi ketika mendekati Hari raya idul fitri

    BalasHapus