Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Film Iqro, Petualangan Meraih Bintang

film iqro


Beberapa hari yang lalu dapat kesempatan untuk nonton bareng Film Iqro, film keluarga yang bernuansa religi, bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Aqila yang ingin membuktikan jika Pluto bukanlah planet, cara pembuktiannya adalah meminta Opa untuk membantu Aqila melakukan pengamatan menggunakan teropong bintang di Bosscha, Lembang – Bandung. Namun, opa memberikan satu syarat, kalau Aqila harus bisa mengaji terlebih dahulu sebelum melalukan pengamatan di Bosscha. Konflik tak hanya tentang proses Aqila mengaji tetapi juga konflik kelangsungan Bosscha, karena terlalu banyak polusi cahaya dan pembangunan hotel di sekitar Bosscha, terancam tidak akan pernah bisa melihat benda – benda langit.

Film Iqro memang film anak – anak yang khas dengan petualang, nggak hanya menyuruh anak – anak untuk mengaji tetapi mengajarkan anak – anak untuk mengetahui apa sih alasannya kita sebagai umat muslim harus mengaji? 

Sifat Aqila yang mencerminkan sikap anak – anak masa kini, pinter dan suka dengan teknologi tetapi masih minim untuk mencintai Al – Quran. Judul Iqro yang artinya Bacalah, mengajak kita semua khususnya anak – anak untuk membiasakan membaca agar lebih banyak tahu, apalagi di dalam Al – Quran juga terkandung ilmu tentang pengetahuan. Dalam film Iqro, Opa menyuruh Aqila untuk bisa mengaji agar dapat mencintai Al – Quran dan mengamalkannya, karena di dalam Al – Quran banyak ilmu perbintangan, seperti penanggalan kalender hijaiyah, penentuan kapan bulan Ramadhan dan bulan Syawal.

nobar film iqro

Proses Aqila mengaji dimulai dari mempelajari Iqro’, untungnya Aqila memiliki guru mengaji yang baik banget sehingga Aqila semakin semangat untuk belajar, namun ada salah satu teman yaitu Faudzi yang nakal banget, cari perkara banget lah sama Aqila, hingga pada akhirnya Aqila dan Faudzi bertanding siapakah yang akan menjadi pemenang di festival membaca Al – Quran.

Karena film ini merupakan film anak – anak, alurnya ya mudah ditebak sih, dan selalu saja ada “tiba – tiba”, tiba – tiba permasalahan terpecahkan tanpa harus membuat penonton susah mikirnya, tiba – tiba yang jahat dapat hukuman. Ya memang begitu sih ya kalau cerita anak – anak, tapi suka dengan seting tempatnya, malah pengin ke Lembang, terutama ke Bosscha.

Banyak sekali pesan moral di film ini, jadi cocok untuk mengajak seluruh keluarga untuk menonton, untuk pamerannya memang wajah – wajah baru. Tapi bertabur pemain senior yang nggak kalah menariknya, seperti : Cok Simbara sebagai Opa, Neno Warisman sebagai Oma, dan Mike Lucock sebagai bang Codet. Film yang recommended sebagai film keluarga, agar orangtua tidak hanya menyuruh saja mengapa harus mengaji, tetapi memberikan alasannya, karena di Al Quran banyak sekali ilmu yang bisa dipelajari, salah satunya adalah ilmu tentang alam semesta.

Ironinya, Film Iqro tidak banyak diputar di bioskop, padahal film asli Indonesia yang bagus banget sebagai tontonan dan tuntunan, ya mungkin masih banyak penonton yang suka film barat ketimbang film Indonesia, hmmm sedih deh. Yuk, ramaikan untuk nonton film Indonesia yang kualitasnya nggak kalah sama film barat. Di Film Iqro nantinya kita juga akan dimanjakan dengan benda – benda langit, keren lah pokoknya!

Karena nontonnya adalah sistem nobar, jadi jam tayangnya dimajuin, sekitar jam 9 pagi, sebelum mall buka huhuhu.. pagi banget, mana laper pula. Setelah nonton langsung tancap gas ke foodchourt cari minuman yang rendah lemak lengkap, atau beli minum air putih aja.

Kalau Film Iqro tidak tayang di bioskop kesayangan kamu, bisa mengajukan nonton bareng komunitasmu, lengkapnya bisa lihat infonya di www.film-iqro.com

3 komentar untuk "Film Iqro, Petualangan Meraih Bintang"

  1. Blm nonton filmnya. Tp menarik krna ngingetin kita buat baca Al Quran

    BalasHapus
  2. Jalan ceritanya unik kayaknya nih, untuk melihat telescope 🔭, si Aqila harus bisa mengaji duluya.. Dan tiba-tiba, tiba-tiba, hehehe...

    Enak dong udah nobar film Iqro. Biasanya film seperti ini sepi peminat, karena kebanyakan abg alias anak muda kurang tertarik film macam ni, kebanyakan sih papah dan mamah muda + buah hati yang nonton

    BalasHapus