Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Film My Generation : Persahabatan, keluarga dan problematika remaja

my generation


Remaja dan permasalahannya yang tidak banyak diketahui oleh banyak orang, karena beberapa dari kita melihat remaja milenial selalu saja mencari masalah, pergaulan yang bebas dan hal – hal negatif lainnya yang sengaja atau tidak sengaja tertanam di pikiran kita, kalau remaja sekarang ini trouble maker atau attention seeker.


Dengan fenomena remaja yang sangat dekat dengan kehidupan kita dengan berbagai permasalahan unik yang dihadapi oleh remaja, sutradara Upi mengangkatnya ke dalam film My Generation, proses pembuatannya Upi telah melakukan riset social media listening selama 2 tahun, dan pengerjaan filmnya sendiri menghabiskan waktu selama 1 tahun. “Untuk film ini saya melakukan riset yang intensive, dimana saya melihat komunikasi yang terjadi pada generasi jaman milenials, bahkan untuk beberapa dialog saya mengambil dan meamsukkan percakapan anak milenials di social media, sehingga dialog ataupun karakter di film “My Generation” ini benar – benar sesuai dengan gaya bahasa dan trend anak muda jaman sekarang,” tutur Upi.

Sinopsis :


Film “My Generation” bercerita tentang persahabatan 4 anak SMU, Zeke, Konji, Suki, dan Orly. Di awali dengan gagalnya mereka pergi liburan karena video buatan mereka yang memprotes guru, sekolah dan orang tua menjadi viral di sekolah mereka. Hingga mereka dihukum tidak boleh pergi liburan. Tapi mereka terlalu keren untuk mengutuki keadaan dan membuat orang – orang yang sudah menghukum mereka puas.

Liburan sekolah yang terkesan tidak istimewa, akhirnya justru membawa mereka pada kejadian – keajadian dan petualangan yang member pelajaran sangat berarti dalam kehidupan mereka. Keempat sahabat ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan konflik yang berbeda – beda pula.

pemeran.


Orly sebagai perempuan kritis, pintar dan berprinsip dan ia sedang dalam masa pemberontakan akan kesetaraan gender dan hal – hal lain yang melabeli kaum perempuan, salah satunya tentang keperawanan. Orly berusaha mendobrak dan menghancurkan label – label negatif yang sering diberikan kepada perempuan. Di luar itu Orly bermasalah dengan ibunya yang single parent, yang sedang berpacaran dengan pria yang jauh lebih muda. Bagi Orly, gaya hidup sang ibu tidak sesuai dengan umurnya.

Suki sebagai perempuan paling cool diantara teman – temannya. Selayaknya anak muda pada umumnya, Suki memiliki krisis kepercayaan diri yang berusaha ia sembunyikan. Tetapi krisis kepercayaan dirinya semakin besar seiring dengan sikap orang tuanya yang selalu berpikir negatif padanya.

Zeke pemuda rebellious tapi juga easy going dan sangat loyal kepada sahabat – sahabatnya, ternayata memendam masalah yang sangat besar dan menyimpan luka yang dalam di hatinya. Zeke merasa kedua orang tuanya tidak mencintainya dan tidak menginginkan keberadannya. Untuk menyembuhkan luka yang dipendamnya, Zeke harus berani mengkonfrontasi orang tuanya dan membuka pintu komunikasi yang selama ini terputus di antara mereka.

Konji sebagai pemuda yang polos dan naïf, tengah mengalami dilema dengan masa pubertasnya, ia merasa ditekan oleh aturan orang tuanya yang sangat kolot dan over protective. Hingga ada satu peristiwa yang membuatnya shock. Hal itu membuat kepercayaannya pada orang tuanya hilang dan konji balik mempertanyakan moralitas orang tuanya yang sangat kontradiktif dengan semua peraturan yang mereka tuntut terhadap konji.

Dari penjabaran sinopsis beserta karakter yang ada di My Generation cocok sebagai film keluarga, karena tidak hanya para remaja yang merasa dimengerti atau merasa film ini mewakili kehidupannya. Tetapi bagus juga jika orang tua ikut menontonnya, bagaimana sih kehidupan di mata para remaja, bagaimana mereka menjalani kehidupan dan apa saja yang ada di pikiran para remaja.



Jangan terkonfrontasi terlebih dahulu karena hanya melihat trailer. Film My Generation dijamin aman ditonton untuk remaja maupun nonton bareng ortu. Dunia remaja memang dunia pencarian jati diri, banyak terombang – ambil atau labil dengan situasi yang sering dihadapi, entah dengan sahabat, keluarga atau kegiatan di sekolah.

quote dari Orly


Orang tua memposisikan diri sebagai teman merupakan salah satu hal yang bijak, tidak langsung judge dengan pemikiran anak, memberikan pemahaman tentang situasi yang mereka alami. Menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman dengan komunikasi dua arah, orang tua tidak hanya terus – menerus menasehati yang cenderung membandingkan jaman remaja orang tua dengan remaja saat ini. Berikan contoh yang baik sehingga anak remaja tak hanya sekedar mendapatkan omongan, tapi bukti nyata dari sikap orang tua yang jadi teladan untuk anak – anaknya.

Diharapkan setelah menonton film “My Generation” hubungan orang tua dan anak semakin membaik, tidak remaja yang memberontak, tidak ada remaja dengan orang tua berasa seperti musuh karena kedua belah pihak ingin dimengerti. Ya, semua berasal dari komunikasi yang baik. Semoga anak dan orang tua bisa mengatasi setiap permasalahan dengan baik.

1 komentar untuk "Film My Generation : Persahabatan, keluarga dan problematika remaja"