Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Go local, GoBana!

GoBana.


MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) gencar diperbincangkan setahun yang lalu, banyak yang was – was jika MEA ini terlaksana, takut akan banyaknya barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga jauh lebih murah, banyaknya tenaga asing yang masuk ke Indonesia menjadikan persaingan untuk mencari kerja semakin berat, banyak spekulasi kalau masyarakat belum siap untuk menghadapi perdagangan bebas antar Negara ASEAN, sehingga bermunculan seminar – seminar bagaimana cara kita (khususnya UKM) untuk menghadapi MEA. Kehadiran MEA dipandang sebagai malapetakan, atau rintangan yang malah membuat mental sudah ciut karena banyaknya keresahan yang beredar luas di masyarakat. Coba deh kalau melihat MEA sebagai tantangan UKM untuk melebarkan sayap, kesempatan agar produknya bisa menjangkau Negara – Negara ASEAN, pasti lebih terpacu untuk selalu berinovasi dengan produknya atau secara pemasaran.



Mekarsari snack, bisa dikatakan nggak ciut nyalinya untuk menghadapi pasar bebas ASEAN. Mekarsari snack yang berdiri sejak tahun 2002, tak sekedar mencari untung, tetapi merangkul UKM diberbagai daerah. Meskipun pada awalnya memasarkan belinjo, namun saat ini olahan dari pisang merupakan produk utama yang dipasarkan. Menurut Ida Widyastuti (owner Mekarsari sncak) alasan memilih pisang sebagai main product dikarenakan pisang merupakan hasil kekayaan Indonesia yang layak untuk dikembangkan dan mampu bersaing di luar negeri, khususnya pisang tanduk yang tumbuh hanya di Indonesia, memiliki ukuran yang sangat besar. Bahkan Bu Ida tidak segan – segan membawa langsung pisang tanduk ketika ke luar negeri saat acara pameran produk yang diikutinya.

Setelah sukses merambah pasar offline dengan berbagai macam kripik pisang dan olahan pisang lainnya, kini merambah ke pasar online, GoBana yang merupakan diversifikasi dari produk terdahulunya Gobanano yang khusus untuk pangsa pasar online. Tentu saja memiliki perbedaan dari generasi terdahulumya. Bu Ida melakukan riset selama kurang lebih dua bulan untuk menciptakan taste yang diinginkan dan berbeda dengan kompetitor lainnya, ternyata ada “tim khusus” untuk menciptakan rasa sebelum produk itu layak untuk dipasarkan, tim khususnya nggak jauh – jauh sih karena Bu Ida mempercayakan anaknya untuk memberikan saran apakah produk yang dibuat sudah layak dipasarkan atau masih ada yang kurang, si buah hati tidak tanggung – tanggung untuk memberikan saran soal rasa, apakah kurang pedas hingga dirasa pas di lidah.

GoBana dibuat dari pisang agung yang super besar ukurannya memiliki 8 pilihan rasa ( Cheese, Pisang D'Rujak, Pisang D'Sambal PETIR, Classic Caramel Chocolate, Classic caramel Durian, Choco Banana, Hot Spicy, Japanese Green Tea). GoBana juga memiliki desain yang ekslusif (tahan hingga satu tahun), warna yang eye catching dan anak muda banget!

Yuk, lebih mengenal GoBana, mari merapat!

sensasi makan kripik dicocok sambal petir.
Rasa yang “tidak biasa” merupakan keunggulan dari GoBana, pasti terasa aneh kalau melihat Pisang d’sambal PETIR, “Keripik pisang kok dicolek pakai sambal?” Iya, baru kali ini mencicipi kripik pisang yang dicolek sambal super pedas. Huwaah malah ketagihan, rasanya di lidah tuh antara pedes banget, gurih, manis, tapi masih pengin ngunyah lagi. Meskipun terdapat berbagai pilihan rasa pedas, tenang saja, GoBana nggak akan membuat sakit perut, karena membuat produk juga harus memikirkan kesehatan konsumen. Bagi penggemar greentea, rasa ini juga sedang ngehitz. Coba deh Japanese green tea, bukan hanya bubuk green tea biasanya, tetapi bubuk Japanese green tea original. Rasakan sensasi yang belum kamu coba. Bagi pecinta durian wajib mencoba rasa GoBana yang Classic Caramel Durian, karena rasa yang diciptakan bukan berasa bubuk rasa durian, melainkan berasal dari pasta durian. Jadi, sekali gigit, nyesss rasa durian.


Banyak keuntungan yang ditawarkan GoBana.
Tak hanya ingin menguasai pangsa pasar dalam negeri, GoBana juga akan melebarkan sayap. Menurut Bu Ida, untuk memasuki pangsa pasar luar negeri wajib untuk mengikuti syarat – syarat yang dikeluarkan dari Negara yang dituju, misalnya kelengkapan label halal, komposisi, nutrisi dan masih banyak lagi. Untuk pengiriman ke luar negeri, tidak perlu takut melempen atau rusak, karena packaging GoBana membuat produk awet hingga satu tahun. dari banyak penjelasan yang aku tulis, jelas dong kalau GoBana memang berbeda dari kripik pisang biasanya, tetapi ada lagi yang membuat GoBana semakin spesial di hati.

Setiap satu produk GoBana yang terjual, Mekarsari snack akan menyisihkan Rp200 untuk kegiatan sosial berupa membantu anak yatim dan Ibu – ibu melahirkan yang kurang mampu. Tidak menutup kemungkinan, semua produk Mekarsari snack yang terjual juga akan menyisihkan Rp.200 untuk kegiatan sosial. Eits, GoBana juga ada promo jalan – jalan ke luar negeri, jangan lewatkan kesempatan ini.




Kalau dibaca dari awal hingga akhir, rasanya kok enak banget jadi Bu Ida, mengeluarkan produk langsung laris, langsung Go International. Ya namanay juga manusia, melihat segala sesuatu dari tampak luarnya saja, padahal perjuangan Bu Ida membangun Mekarsari snack tidak semudah membalikkan tangan. Butuh perjuangan, bahkan pernah juga rugi berjuta – juta, tetapi berkat konsistensi dan perjuangan keras, Bu Ida menjadikan Mekarsari snack mitra sejati UKM. Produk yang dihasilkan harus terjamin kualitasnya, seperti produk GoBana yang prosesnya nggak asal – asalan dan tidak memakai bahan – bahan berbahaya bagi kesehatan. Selain berkutat dengan bisnisnya, Bu Ida juga mengadakan pelatihan maupun seminar, agar UKM di Indonesia semakin maju dan tidak kalah saing dengan produk luar negeri. 





Mekarsari snack tidak akan berhenti berinovasi di GoBana saja, masih banyak produk – produk lokal yang Go International.


Posting Komentar untuk "Go local, GoBana!"