Pentingnya 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah gizi buruk dan perawakan pendek.
nutrisi untuk bangsa |
Masih dalam suasana Hari Gizi Nasional, Nutrisi Untuk Bangsa menggelar acara kesehatan, mengundang ibu – ibu blogger Surabaya dan ibu – ibu peserta umum. Acara yang mengulas tentang gizi, perkembangan anak dan yang nggak kalah menarik, mengulik tentang profesi ibu bidan seperti apa sih?
Sebelum ke acara ini, aku menjadi “gelas kosong” yang siap untuk menerima ilmu dari pemateri yang memang ahli di bidangnya. Pemateri pertama dibawakan oleh ibu Nur Aisiyah Widjaja, Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Airlangga / RSUD Dr Soetomo Surabaya. Beliau memulai penjelasan tentang apa itu 1000 hari pertama.
Bapak Arif Mujahidin dari Danone Indonesia |
Memperhatikan asupan gizi anak bukan hanya pada saat anak lahir, melainkan saat dalam kandungan, 1000 hari pertama diawali saat anak berada dalam kandungan + 24 bulan.
ibu Aisiyah |
Apa pentingnya 1000 hari pertama kehidupan?
Gerakan 1000 hari pertama kehidupan sudah menjadi isu international dan menjadi perhatian karena pertumbuhan janin dalam kandungan akan memengaruhi bagaimana tumbuh kembang anak saat ia lahir. Anak bukan miniatur orang dewasa, asupan untuk anak pasti berbeda dengan asupan orang dewasa, karena orang dewasa sudah tidak mengalami pertumbuhan atau perkembangan.
Pertumbuhan itu berkaitan dengan bertambahnya ukuran fisik atau organ tubuh.
Perkembangan itu berkaitan dengan perkembangan fugsi organ, perlu stimulus agar tercapai fumgsi optimal (motorik kasar, halus, kognitif).
Pertumbuhan dan perkembangan ada indikatornya tersendiri sesuai dengan usia anak, misalnya usia 2 tahun, indikator anak sehat, tinggi, berat badan dan juga kemampuan motorik juga terdapat standar yang dicapai, jika pertumbuhan dan perkembangan tidak sesuai, akan memengaruhi kepada otak anak. Anak berumur 0 – 2 tahun, fungsi kognitif mengalami proses puncak perkembangan. Maka dari itu pentingnya 1000 hari pertama kehidupan.
Penjelasan tentang tumbuh kembang anak yang disampaikan Dr. Aisiyah entah kenapa nggak bikin bosan, penjelasannya lugas, interaktif (orangnya nggak berdiri dalam satu tempat), suaranya keras tapi nggak teriak, ilmunya padat dan semua yang dijelaskan itu penting.
Oke, lanjuuuut.
Meskipun genetik juga memengaruhi tumbuh kembang anak, tapi tidak sebesar pengaruh asupan nutrisi dan stimulant. Sebagai orangtua harus memperhatikan asupan makanan, tidak asal kenyang saja, tapi diperhatikan nutrisi yang ada di dalam makanan yang disajikan, karena penting sekali untuk menghindari gizi buruk.
Ada dua jenis dampak buruk jika anak mengalami gizi buruk:
Dampak buruk jangka pendek (gangguan gizi pada masa janin) : Gangguan terhadap otak, gangguan pertumbuhan (IUGR), gangguan program metabolik glukosa, protein, hormon dan gen.
Dampak buruk jangka panjang : Kecerdasan, tampilan dan pendidikan, Stunting (pendek), Hipertensi, diabetes, PJK dan Stroke.
Ada contoh juga dalam lapangan, jika kita melihat anak gemuk itu lucu pengin nyubit karena gemas, tapi jangan salah loh, anak gemuk bisa rentan terhadap penyakit diabetes, hipertensi dan penyakit metabolic lainnya.
Mencegah gizi buruk dengan cara…
Memperhatikan asupan makanan, dimulai dengan varian makanan dan jumlah makanan. Untuk anak usia 0 – 6 bulan cukup dengan ASI Ekslusif karena kandungan ASI sudah banyak nutrisi yang diperlukan untuk bayi. Namun, bagi ibu yang sudah memberikan ASI dan ingin menerima ASI dari ibu lain, sebaiknya mengikuti proses terlebih dahulu, dicek kandungan ASI yang diterima, apakah ada penyakit menular atau ASInya bisa diterima.
Untuk anak usia 6 – 12 bulan, ASI + MPASI, namun anak usia 0 -2 tahun tidak wajib untuk memakan sayur, cukup diperkenalkan saja. Tujuan untuk pemberian MPASI adalah agar berlatih menggerakkan otot mulust dimulai dengan makanan halus. Umur 6 – 9 tahun diberikan makanan keluarga yang bertekstur kasar untuk proses motorik otot mulut.
Kejadian di lapangan, ibu – ibu memperhatikan asupan makro nutrient saja (karbo dan protein), padahal asupan mikronutrient (sayuran da vitamin) jika kekurangan mikro nutrient akan berdampak anak terkena anemia. Ibu – ibu boleh memberikan MPASI secara homemade, tapi juga meperhatikan jumlah asupan, varian, tepat waktu dan cara memberikan MPASI dengan benar.
Perlu kesabaran juga agar anak terbiasa dengan MPASI, biasanya anak akan memuntahkan kembali, ini proses pengenalan atau bisa jadi makanan yang diberikan tidak cocok untuk si bayi misalnya alergi. Terapkan jadwal makan untuk anak agar perut tidak kosong.
Ibu Atik |
Seperti apa sih profesi bidan itu?
Materi selanjutnya penjelasan dari ibu bidan Atik Kasiati, pertama – tama ibu Atik menjabarkan tentang Undang – undang tentang tenaga kesehatan, yang juga mencakup tentang terjaminnya kesehatan anak, ada pula Undang – undang tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan.
Apa sih pekerjaan bidan?
Melayani ibu – ibu yang ingin berkonsultasi tentang kehamilan, jadi sebelum merencanakan kehamilan, bisa konsultasi terlebih dahulu nih ke bu bidan. Selain itu, peran ibu bidan dalam gerakan 1000 hari pertama kehidupan tercermin dalam standar pelayanan antenatal, yaitu ;
1. Timbang badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah. Tekanan darah harus diukur karena terkait dengan preklamasi pada ibu hamil. Proses pengukuran tekanan darah juga ada aturannya, salah satunya adalah saat pengukuran tekanan darah, ibu harus dalam keadaan rileks.
3. Nilai status gizi (LiLA),
4. (ukur) Tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
6. Skrining status Imunisasi TT (dan pemberian imunisasi TT).
7. Pemberian Tablet Besi (90 tablet selama kehamilan). Dalam kenyataannya, pemberian tablet besi membuat ibu hamil mengalami mual atau sembeli, jika terjadi bisa diberikan vitamin C dan air putih yang banyak.
8. Test lab sederhana (Gol. Darah, Hb, Glukoprotein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg, sifilis, HIV, Malaria, TBC).
9. Tata laksana kasus.
10. Temu wicara (konseling) termasuk P4K, serta KB PP.
Ibu bidan juga nantinya terintegrasi pada ahli nutrisi jika nantinya menemukan kasus pada ibu hamil, misalnya kasus ibu hamil terkena anemia.
Ibu bidan Atik, atraktif banget kalau menjelaskan, matanya berinteraksi dengan ibuk - ibuk yang menyimak. Sebenarnya nih, acara NUB masih dalam keadaan mendung dan hawanya pengen mager banget, tapi kedua pembicara berhasil bikin suasana acara diskusi tidak membosankan, tidak bikin ngantuk.
Ibu bidan tidak hanya memperhatikan perkembangan anak saja, tetapi juga memperhatikan kesehatan ibu, yang dinamakan continuum of care. Ibu bidan sering juga mendapatkan kasus tentang anak hamil di pernikahan, tentunya dibutuhkan pendampingan. Anak – anak masa remaja juga perlu pendampingan tentang kebersihan alat reproduksi, boleh tuh curhat ke bu bidan, punya masalah tentang haid atau tentang kandungan. Ibu – ibu yang sudah menopause juga boleh konsultasi. Menopause ini terjadi jika satu tahun seorang wanita tidak mengalami haid. Saat menopause mood wanita mudah labil, sangat dibutuhkan dukungan orang sekitar agar tidak merasa stress.
Setelah mengikuti acara dari Nutrisi Untuk Bangsa, ingin rasanya cepat - cepat sampai ke rumah dan mulai draf, agar setiap pembaca blogku dapat merasakan ilmu yang telah aku terima, menyebarkan informasi positif tentang kesehatan khususnya tentang ibu dan anak.
Bikin puding yuuuuk...
mudah dibikin loh |
Cooking demo dengan chef Rissa dan chef Revaldi yang bikin perut langsung krucuk - krucuk, pengin segera incip - incip.
memasak dengan bahan herbal tetap enak loh. Enak dan sehat |
Siap siaga untuk potret yaaa.
cekreeeek |
Datang ke acara ini, aku jadi tahu tugas bidan ternyata bukan hanya ngancani pas brojolan kelahiran aja. Ternyata juga bisa mendampingi konsultai pra kehamilan hingga menopause.
BalasHapusInfo artikelnya bermanfaat,kak 👍
BalasHapusKita semua harus memperhatikan asupan gizi dan memperhatikan makanan sesuai usia ☺
Makasih banyak mba Sari sharingnya, bermanfaat ilmunya apalagi untuk aku yang belum punya bayi, jadi lebih mempersiapkan diri.
BalasHapus