Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjalanan ke rumah yang membutuhkan pengorbanan.

perjalanan


Sebagian orang, rumah adalah di mana hatimu berlabuh, merasa nyaman dan meninggalkan kenangan yang mendalam. Selain rumah orangtua, rumah mbah uti yang di Tegal meninggalkan kenangan tersendiri. Mengapa?

Rumah mbah uti tidak pernah di renovasi, hanya memperbaiki jika ada atap yang sudah bocor atau cat tembok yang mulai tak jelas warnanya. Tapi bentuk rumahnya dari dulu ya seperti itu, nggak pernah ditingkat jadi lantai 2 atau penambahan kamar. Rumah mbah uti hanya terdiri dari 3 kamar utama, tentu saja dengan anak dan cucu yang lebih dari 20 orang nggak akan muat untuk tidur di rumah Mbah Uti. Anehnya, anak atau cucu mbah uti tidak mengeluh dengan sempitnya rumah Mbah Uti, padahal pekarangan lumayan luas dan bisa untuk bangun kamar.

Anak dan cucu mbah uti rela tidur di manapun yang sekiranya bisa rebahan, tentunya masih di rumah mbah uti, ada yang tidur di ruang tamu, di depan ruang makan, atau kalau anaknya mbah uti mengajak menantunya, bisa satu kamar diisi dengan dua keluarga. yang penting kumpul, katanya.

Momen lebaran tentunya sangat dinanti Mbah Uti, pernah tahun lalu curhat ke cucu – cucunya, kalau nggak lebaran, rumahnya sepi. Maklum, anak – anak mbah uti kebanyakan berdomisili luar Tegal, di Jawa Timur, Jakarta, kesibukkan yang menjadi alasan jarang untuk bertemu. Mbah uti senang kalau anak – anaknya beserta cucunya pada ngumpul, becanda dan masih saling bercerita sesama saudara. Jangan sampai putus tali silaturahmi meskipun jarak jauh

mudik yuuuk


Sudah banyak akses untuk ke rumah mbah uti, jalanan udah mulus, banyak tol yang sudah dibuka. Tetapi transportasi favorit untuk menuju ke rumah mbah uti adalah kereta api, bebas macet, hanya duduk, makan, tidur eh langsung sampai tujuan.

Namun, kereta dari Surabaya dengan tujuan akhir Tegal tidak ada, Tegal hanya pemberhentian sementara, yang ada hanya kereta tujuan Surabaya – Bandung atau Surabaya – Jakarta. Taku perlu cemas kalau kebablasan karena terlelap, karena ada petugas yang akan membangunkan sebelum menuju ke tempat tujuan.

Beberapa jam naik kereta api juga memberikan kesan tersendiri, melihat wajah penumpang yang tidak sabar ingin segera pulang ke kampung halaman, terkadang bersebelahan dekat penumpang yang berumur sebaya, bercerita tentang pengalamannya membeli tiket dan seringnya tanggal yang ingin dipesan sudah full. Ah, ternyata banyak juga yang senasib denganku. Pengalaman beli tiket selalu penuh perjuangan, meskipun sudah booking satu bulan sebelumnya, sudah full book untuk tanggal yang mendekati lebaran, namun kalau sudah dapat, rasanya seperti menemukan berlian, terharu.

Semoga tahun ini pengalaman berburu tiket mudik tidak susah payah seperti tahun kemarin, agar tidak tenaga dan pikiran tidak hanya fokus ke tiket yang belum tentu didapat. Jika akses membeli tiket mudik lebaran semakin mudah, bisa fokus beli oleh – oleh, menyiapkan pakaian, menyiapkan badan untuk fit, dan juga beli pulsa yang banyak agar tetap eksis di sosmed saat liburan.

tiket mudik lebaran


Biasanya, Beli pulsa di Tokopedia lebih murah, sudah install juga aplikasi Tokopedia, tinggal pilih nominal dan bayar. Ternyata di Tokopedia ada fitur pesan nanti untuk pembelian tiket kereta, cocok nih yang berburu tiket mudik. Biasanya bersiap – siap beli tiket mudik sebulan sebelumnya, di Tokopedia bisa memesan pembelian tiket untuk keberangkatan lebih dari 3 bulan ke depan.

Caranya begini, pilih fitur pesan nanti, lengkapi data yang dibutuhkan, memilih alternatif kereta, ini yang membuat terasa mudah karena akan dapat memilih 2 alternatif kereta, lengkapi data penumpang dan simpan data perjalanan. Pada H-1 pembelian tiket dibuka, kita akan menerima pengingat dari Tokopedia untuk membeli tiket pada esok hari. Selanjutnya, saat pembelian tiket kereta sudah dibuka, kita akan menerima link pembelian tiket yang mengarah pada detail perjalanan dengan pilihan kereta yang akan digunakan.

Semoga kemudahan yang diberikan oleh Tokopedia dapat menyambung silaturahmi kepada sanak saudara yang berada di kampung halaman. Mudik, yuk!

5 komentar untuk "Perjalanan ke rumah yang membutuhkan pengorbanan."

  1. Aku banget mba hehhee, setiap kali beli tiket online buat mudik ke Kendal
    karena sekarang tinggal di Pemalang, 2 minggu sekali mudik. Kalo naik motor gampang capek. butuh 3 jaman.

    BalasHapus
  2. iya sich Mbak klu rumahnya lumayan jauh memang harus bisa bersabar dan rela bersusah - susah dahulu.... hingga akhirnya bisa kumpul dng keluarga. :)

    BalasHapus
  3. Waaah asik, sekarang semua udah bisa pesan dari tokped.

    Ini termasuk tiket pesawat juga bisa kahh?
    Aku mudiknya naik pesawat ke padang huhu

    BalasHapus
  4. waahh cocok nih buat aku anak rantau yg kehabisan tiket. Hiks, jadinya mesti uyel2an naik bus. Apalagi kan mesti bawaan banyak.

    BalasHapus
  5. Baru tau loh aku ada fitur "Pesan Nanti" di Tokopedia. Enak nih bisa booking duluan tanpa harus takut kehabisan tiket.

    BalasHapus