27 April 2018 dan Hari-hari setelahnya
Masih belum percaya jika berada pada titik seperti ini, rendah dan nggak tahu harus bagaimana. Tidak ada pertanda apa-apa, hanya kerinduan yang mendalam, karena Mama masih di rumah sakit, ingin rasanya berbagi sakit atau semua rasa sakit biar aku yang merasakan.
Mama menghembuskan nafas terakhir kali sekitar jam 5 pagi. Rasanya duniaku terhenti, memohon semua hanyalah mimpi buruk. Tapi, pada akhirnya harus merelakan belahan jiwaku pergi selamanya. Mama sudah bahagia, tidak lagi merasakan sakit, Mama berada di surga, Aamiin.
Dari awal, Bapak berusaha menguatkan, rasanya malu juga sama bapak yang selalu tegar, nggak kayak aku, kenangan akan Mama selalu bikin air mata jatuh.
Entah lah mau cerita apa lagi, rasanya hanya bisa nangis waktu itu, bertanya-tanya, mengapa harus seperti ini? Selanjutnya aku ngapain? Selanjutnya gimana? Bagaimana dengan rasa kehilangan ini?
Aku tidak baik-baik saja tapi aku akan berproses menjadi baik-baik saja.
Perlahan-lahan menguatkan diri sendiri, semua yang terjadi sudah kehendakNya. Hanya keikhlasan, ketabahan, kesabaran yang diperbanyak. Diri sendiri yang harus bangkit, kuat dan menata kembali.
Padahal pengin nulis semua yang dirasakan di blog ini, tapi setelah di depan blog, malah bingung. Beneran bingung mau cerita apa
Terimakasih buat semuanya atas doa dan semangatnya, pelukan yang menguatkan. Kata mereka pelan - pelan aja bangkit dan semangatnya, kalau masih pengin nangis ya nangis aja tapi jangan sampai terpuruk.
Ma, aku baik-baik saja, sungguh. Aku ingin Mama bahagia di surga, Aamiin
Mama menghembuskan nafas terakhir kali sekitar jam 5 pagi. Rasanya duniaku terhenti, memohon semua hanyalah mimpi buruk. Tapi, pada akhirnya harus merelakan belahan jiwaku pergi selamanya. Mama sudah bahagia, tidak lagi merasakan sakit, Mama berada di surga, Aamiin.
Dari awal, Bapak berusaha menguatkan, rasanya malu juga sama bapak yang selalu tegar, nggak kayak aku, kenangan akan Mama selalu bikin air mata jatuh.
Entah lah mau cerita apa lagi, rasanya hanya bisa nangis waktu itu, bertanya-tanya, mengapa harus seperti ini? Selanjutnya aku ngapain? Selanjutnya gimana? Bagaimana dengan rasa kehilangan ini?
Aku tidak baik-baik saja tapi aku akan berproses menjadi baik-baik saja.
Perlahan-lahan menguatkan diri sendiri, semua yang terjadi sudah kehendakNya. Hanya keikhlasan, ketabahan, kesabaran yang diperbanyak. Diri sendiri yang harus bangkit, kuat dan menata kembali.
Padahal pengin nulis semua yang dirasakan di blog ini, tapi setelah di depan blog, malah bingung. Beneran bingung mau cerita apa
Terimakasih buat semuanya atas doa dan semangatnya, pelukan yang menguatkan. Kata mereka pelan - pelan aja bangkit dan semangatnya, kalau masih pengin nangis ya nangis aja tapi jangan sampai terpuruk.
Ma, aku baik-baik saja, sungguh. Aku ingin Mama bahagia di surga, Aamiin
Posting Komentar untuk "27 April 2018 dan Hari-hari setelahnya"
Maaf moderasi terlebih dahulu, karena banyak spam. Terimakasih yang sudah berkomentar :)