Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Dear Mama] Rindu itu masih ada, selalu ada

Dear Mama, para tamu yang berdatangan, satu persatu mulai pergi, semua kembali seperti dulu, tenggelam dalam aktifitas untuk melanjutkan hidup.
Akupun begitu, perlahan-lahan menyiapkan segala amunisi untuk semangat kembali, menata kehidupan, merencanakan hal-hal yang ingin aku capai, ya meski itu tidak mudah, kadang masih bingung mau ngapain, kadang terasa datar banget hidup ini.

Ilustrasi
Waktu itu rasanya seperti kosong ma, belahan jiwaku nggak ada lagi di sampingku, trus aku mau ngapain? Ingin rasanya ikut mama, tapi melihat Bapak yang semangat,tabah dan tegar, rasanya malu dengan sendiri yang masih goyah.

Ada kalanya masih nggak paham dengan kejadian ini, mengapa aku, mengapa harus mengalami kehilangan yang seperti ini. Tapi semua kehendakNya. Sebagai hamba yang taat, semua ini mengingatkan bahwa kita ini mahluk yang kecil, harus selalu taat kepadaNya dan pemahaman-pemahaman yang lain, tentu saja aku masih mencarinya.

Rasanya aku menjadi seseorang yang "baru", dalam hal pemikiran, omaigaaaaad.. demi apaa anak Mama yang paling manja ini bisa bertahan hidup, aku sendiri malah takjub, kok bisa ya? Jujur, ada pemikiran untuk mengakhiri hidup, tapi bukan bunuh diri, hanya saja ingin menyerah begitu saja. Ya bodo amat kalau mati besok, aku nggak ada Mama, buat apa hidup. Tapi sekarang, aku ingin berjuang Ma! Ingin menjadi wanita yang tegar! Wanita yang sabar! Wanita yang nggak mudah menyerah dengan hidup ini! Meski masih pelan-pelan, aku nggak ingin menyerah dan terseret oleh arus keterpurukan. Tau kenapa? Karena ada Bapak, karena ada sodara, karena ada teman-teman, karena ada tetangga, dan ada orang yang aku sayangi. Semuanya membuat aku semangat, membuat aku ingin bertahan.

Aku siap menjadi saksi jika bapaB begitu setia menemani mama walau dalam keadaan susah sekalipun, aku yang anaknya aja terus menerus mewek, histeris saat Mama benar-benar nggak ada. Malah Bapak yang memberikan aku semangat. Aku tahu dalam hatinya Bapak begitu pilu, menangis dalam hati, selalu ingin merasakan sakit yang diderita Mama. Sampai saat ini Bapak belum bisa ditinggal, katanya nanti sedih karena masih teringat mama, tenang Pak, ada aku di sini, mari kita sama-sama memberikan semangat satu sama lain.

Rindu itu tetap ada Ma, meski sampai saat ini berjuang dan tegar, berusaha mengumpulkan keping-keping harapan, ya kalau rindu lagi yg tak tertahan, ujung-ujungnya nulis di blog untuk menumpahkan semua rasa.

Merindukan obrolan mama yang begitu receh, selalu godain aku kenapa aku keluar rumah dengan cantiknya, dan aku jawab kalau mau cari jodoh, padahal Mama tahu kalau aku sedang acara blogger 😂, tapi itu selalu bikin mama tersenyum. Ya obrolan tentang jodoh nggak pernah habis dibahas ya ma? Mama selalu obrolin apa aku lagi dekat sama laki-laki, nggak perlu pacaran lama-lama langsung nikah 😂, dan obrolan rencana pernikahan yang sepertinya Mama yang lebih matang rencananya, padahal akunya masih malas obrolin, karena saat itu mama masih sakit. Eh sekarang Bapak yang selalu obrolin tentang jodoh 😂, kalau aku ijin ke Mall, malah dikira ketemuan sama cowok 😂😂😂. Baiklah, nanti kalau ada laki-laki yang serius sama aku, langsung aku bawa ke rumah aja deh, nggak aku bawa ke mall.

Ma, sebenarnya ada laki-laki yang aku sayangi. Sialnya, setiap hari aku sayang sama dia. Namun sepertinya, menyanyanginya cukup di hati saja. Karena aku tak ingin jadi beban siapapun. Dari awal memang berpikir kalau terlalu indah jika menjadi kenyataan kalau bisa menikah dengan dia. Dari awal memang ingin menyimpannya dalam hati saja. Mungkin ini yang terbaik. Entah lah, aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Semua akan baik-baik saja. Bukan hal baru jika aku ikhlas, merelakan, melepaskan dan sabar dalam dunia percintaan 😂

Mungkin blog post ini tidak berhenti sampai di sini, entah lah, rasanya plooong kalau cerita di sini. Mungkin niche blogku bakalan jadi niche curhat 💞

1 komentar untuk "[Dear Mama] Rindu itu masih ada, selalu ada"

  1. Bacanya sedih sari. Mama pasti tersenyum kepadamu. Anak kuat

    BalasHapus