Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rokok Harus Mahal : Rokok Murah Sumbang Penyebab Stunting

rokok harus mahal


Setiap hari mengandalkan angkutan umum untuk beraktifitas. Memang penuh dengan cobaan jika menggunakan angkutan massa ini, asap kendaraan, terik matahari, apalagi terkena asap rokok dari pak sopir yang sedang menunggu penumpang. Seharusnya angkutan umum harus bebas dari asap rokok, tapi kenyataannya, perokok dengan santainya menghisap dan menghembuskan asap tanpa merasa bersalah.

Tips bagi teman – teman yang sebenarnya pengin menegur perokok di tempat umum tapi sungkan atau nggak enak negur karena perokoknya tua atau berwajah horor. Kalau menemukan perokok yang seperti itu, biasanya aku berpura – pura untuk sesak napas, batuk – batuk, lakukan dengan waktu yang cukup lama. Biasanya, perokok bakalan malu sendiri, dan mematikan rokoknya, tapi kalau perokoknya nggak punya malu, penumpang lainnya bakalan menegur perokok tersebut.

Mengapa sih kita yang bukan perokok harus berani untuk menegur perokok? Selain kita berhak mendapatkan udara bersih, bahayanya perokok pasif sama juga dengan perokok aktif. Asap yang ditimbulkan oleh rokok bertahan hingga 3 jam. Jika asap rokok terhirup, akan masuk ke dalam darah kita dan menyumbat penyerapan nutrisi, membuat kita rentan terkena penyakit.

Lebih lanjut lagi tentang dampak rokok, aku menyimak program radio Ruang Publik KBR, episode 7 membahas tentang “Rokok Murah Sumbang Penyebab Stunting”. Bersama Dr.Bernie Endyarni Medise,SpAK MPH, Ketua Satuan Tugas Remaja, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Teguh Dartanto, PhD, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.


Rokok penyebab stunting


Jika dilihat dari dekat, mudah sekali menemukan perokok di angkutan umum, terminal, pasar maupun tempat publik lainnya, kebanyakan perokok merupakan masyarakat miskin, supir, tukang becak dan masih banyak lagi. kebutuhan merokok seperti kebutuhan primer, malah lebih penting beli rokok ketimbang membeli daging, sayuran, yang justru sangat bermanfaat untuk perkembangan anak. Sifat konsumtif untuk pembelian rokok menjadi menarik untuk dibahas.

Pak Teguh mengatakan, saat melakukan penelitian gizi buruk di suatu daerah, anak – anak yang termasuk keluarga kurang mampu, diberikan bantuan untuk mendapatkan susu dan makanan gizi seimbang, namun saat ditelusuri, ayah dari anak tersebut merupakan perokok, dan penghasilan perhari hanya 60ribu, 40 ribu dihabiskan untuk membeli rokok, sisanya untuk sehari – hari. Dilihat dari peristiwa seperti ini, tingkat konsumsi rokok di masyrakat miskin sangat tinggi, dan seharusnya penghasilan dapat meningkatkan gizi anak malah digunakan untuk rokok yang tidak ada manfaatnya.


rokok harus mahal






Pusat kajian jaminan sosial Universitas Indonesia, telah melakukan penelitian. Anak – anak dari perokok mengalami tinggi badan 0,34cm lebih rendah dari standard. Stunting itu sendiri merupakan kondisi mal nutrisi kronis, yang berlangsung cukup panjang sehingga mengganggu pertumbuhan anak, bisa dilihat dari perawakan pendek, rentan terkena penyakit, karena tersumbatnya peredaran nutrisi ke otak, berdampak pula terhadap kecerdasan, sehingga anak stunting juga cenderung kecerdasaannya rendah, stunting ini bersifat permanen. Tahun 2017, 37% angka stunting di Indonesia.

Merokok biasanya identik dengan kaum adam, namun ada juga perokok wanita, ini malah bahaya untuk kandungannya, zat – zat berbahaya yang masuk ke dalam darah akan berdampak buruk terhadap perkembangan janin, bisa terlahir premature dan kematian bagi bayi.

Perokok aktif maupun perokok pasif sama - sama terkena bahaya dari rokok. Lantas, bagaimana sih alurnya rokok jadi penyumbang stunting? Ibu Bernie menjelaskan, jika asap rokok sangat berbahaya dan dapat bertahan di udara selama 3 jam. Asap rokok masuk ke dalam tubuh, zat - zat berbaya dari rokok terserap di darah, membuat kita gampang terkena penyakit, atau untuk anak - anak bisa menyebabkan stunting. Untuk ibu hami sangat penting untuk menjaga 1000 hari pertama kehidupan, selain memperhatikan asupan gizi, harus menghindari asap rokok yang dapat mengganggu pertumbuhan janin. Momen ibu hamil, bisa menjadi momen untu ayah berhenti merokok dan lebih peduli terhadap perkembangan janin dan kesehatan ibu.


Rokok Harus Mahal


Rokok harus mahal agar perokok muda untuk tidak membeli rokok, tapi kalau sudah candu akan selalu dibeli. Maka diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk pembatasan rokok, karena jumlah produksi masih meningkat. Harus adanya pembatasan produksi. Pabrik rokok yang terdaftar harus dibatasi dengan produksi rokok

Dilema juga kalau masalah rokok, karena cukai juga penyumbang kas negara, namun negara juga ingin melindungi kesehatan masyarakatnya. Bentuk pencegahan agar tidak merokok dengan menempelkan gambar – gambar seram di rokok, ternyata serem, ternyata tidak membuat jera perokok untuk berhenti.

Didapatkan data, di tahun 2014 perokok muda (11 – 20 tahun), sebanyak 1,8%. Pda tahun 2014 meningkat sebanyak 7,7%. Hal ini yang menjadi keresahan, karena pemuda sebagai penerus bangsa haruslah menjadi generasi yang berkualitas, bukan yang kecanduan rokok dan membuat kecerdasan menjadi rendah.

Gerakan #RokokHarusMahal #Rokok50ribu sudah disosialisasikan ke dalam komunitas, intitusi, hingga ke sekolah dan juga sudah didengar oleh Menteri Keuangan dan akan dikaji lebih lanjut.

Ayo dukung dan tandatangani petisi #RokokHarusMahal #Rokok50Ribu

change.org/rokokharusmahal

Posting Komentar untuk "Rokok Harus Mahal : Rokok Murah Sumbang Penyebab Stunting"