Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nonton Bareng Crazy Rich Asians, dan Sensasi Nonton Bersama Mbak - Mbak Jomblo

crazy rich asians
udah nonton belum 


Telat nggak sih kalau ngobrolin Crazy Rich Asians? Sudah banyak review, tapi kalau aku nggak nulis, rasanya ada yang kurang, karena jarang banget nonton bareng mbak – mbak jomblo yang tiba – tiba curcol di tengah film. Mungkin postingan blog ini bukanlah review tentang Crazy Rich Asians, sekedar bersyukur bisa bersenang – senang dengan teman – teman blogger Surabaya meskipun dalam keadaan mereka baper – baper gimana gitu, tapi tetap menikmati hidup.

Pengin banget loh nonton Crazy Rich Asians, karena udah pada heboh dengan film yang diangkat dari novel ini, banyak review yang positif, hestek Crazy Rich Asians juga jadi trending, disusul beberapa hestek plesetan.

Nonton film Crazy Rich Asians dibayari oleh Singapore Tourism Board, mengajak blogger Surabaya, media dan tamu undagan untuk nobar di Mall Tunjungan Plaza. Mungkin karena jam yang dipilih adalah malam, banyak yang nggak bisa datang dan hari kerja. Obrolan tentang nobar udah dibahas di grup, masih ada yang bingung juga untuk ikutan, mau ikutan karena filmnya lagi happening, tapi kok terlalu malam. Begitupun juga aku, pengin banget nonton tapi kok malam, akhirnya ketimbang pulang malam, lebih baik nggak pulang sekalian! Eh maksudnya tuh nginep di rumahnya indah, besok langsung balik ke rumah. Oiya, ini acaranya santai, nggak ada kewajiban untuk posting blog atau sosmed, dapat grastis popcorn dan minum pula, bahagiaaaa.

Alhamdulillah dapat izin dari Bapak, ternyata nggak sulit dapat ijin nginep di rumah teman, berasa stay cation di rumah indah! πŸ˜†

Karena ada beberapa mbak – mbak jomblo yang ikutan, jadi mereka tuh berpikiran kalau ini sekalian kopdar jomblo blogger. FYI, kalau di grup mbak – mbak jomblo sering juga curhat tiada kira, kalau curhat tuh sering rame – rame, kalau yang udah nikah suka pada nyimak atau memberikan motivasi kehidupan, bahkan ada yang bilang dengan terang – terangan, kalau nyimak para jomblo curhat tuh suka bikin deg – degan, penasaran akan keberlangsungan para jomblo, sesungguhnya siapa yang bakalan melepas masa lajang.

Sehari sebelum nonton, seneng dong bisa kumpul bareng, nggak hanya para jomblo tapi teman blogger lainnya. Eh nggak tahunya, wulan yang sebenarnya dia tidak jomblo, tapi bapernya sangat lestari, bilang kalau nobar mau curhat dulu, sis! Aku kira becanda doang dong. Eh nggak tahunya, setelah aku dan wulan ketemu, heh kok aku dicurhatin masalah hati sis!

“Aduh beb, aku kayaknya sama dia…. Tiiiiittttt sensor karena masalah pribadi”, ujar wulan dengan curhat yang menggebu.

Oiya, sapaan kita bertiga, aku, wulan, dan indah biasanya pakai Sis, Bebeb, Beb, Mbak, kalau menyapa kamu tuh maunya aku panggil sayang aku! Eaaaakkk.πŸ’–

Aku nih ya dalam keadaan hati yang datar, maksudnya nggak baper – baper amat dalam masalah percintaan, selow aja, kalau emang jalannya seperti ini masih jomblo, ya udah lah ya dinikmati aja, dimanfaatin untuk memperbaiki diri, menyiapkan diri, kan nggak tahu juga jodoh kapan datangnya, kalau ketemu langsung tancap gasss, karena udah mempersiapkan diri. Kalau masih belum dikasih, ya terus berdoa dan aku memang merasa memiliki massa kehidupan percintaan yang datar, selow, ya udah lah ya dinikmati aja.πŸ’–πŸ’—

Jadinya kalau ada yang curhat, aku suka bingung, ini orang apa nggak salah kalau curhat ke aku? Begitu juga tentang Wulan yang curhat panjang lebar ke aku, agak bengong gimana gituπŸ˜‚, kayaknya salah deh curhat ke aku, percintaanku nggak mulus amat. Tapi, sebagai sahabat yang pengertian, seseorang yang curhat kadang tidak ingin diberikan solusi, kadang ingin didengar, okelah aku bisa menjadi pendengar yang baik.

nobar yuk




Nggak lama kemudian ketemu indah, dan tahukah kalian, ternyata indah menunjukkan tempat kenangan bersama seseorang di Tunjungan Plaza, hmmm… 24 jamπŸ˜—. Padahal aku ini lagi bingung cari TP 5 itu di mana, kok ya mbak yang imut ini masih sempat untuk menggali kenangan. Padahal yaaaa.. setiap kali ke Tunjungan Plaza, selalu nyasar, nggak hapal gitu deh, mallnya gede banget, kayaknya 4x luas komplek perumahan aku.

Karena masih ada beberapa jam, kami bertiga nongkrong cantik di food court. Seperti biasa, mendengarkan mbak – mbak jomblo, khususnya wulan dengan hubungan percintaannya sepertinya rumit, indah dengan hubungan barunya yang ingin dirintis, tapi sepertinya belum launching, sebagai teman yang baik, aku hanya pendengar setia. Sebenarnya ada lagi yang belum ikutan, mbak tika yang nggak bisa ikut karena waktunya terlalu malam.

Enak – enak dengerin curhatan mereka, tiba – tiba indah dengan santainya berkata :

“Kayak Mbak Sari itu loh, sudah banyak makan garam, tetep sabar dalam menjalani kehidupan”. Ya kira – kira seperti itu indah berkata. Rasanya auto tua gitu yaπŸ˜•πŸ˜‘πŸ˜­ kalau dibilang banyak makan garam, huhuhuhu.. adek – adek tercinta ingin rasanya aku peluk semuanya.

Tibalah saatnya menonton Crazy Rich Asians, adegan diawali pada puluhan tahun sebelumnya, ada keluarga china yang akan menginap di hotel, eh ternyata disepelekan atau dipandang rendah oleh staff hotel, nggak mungkin wajah orang Asian kok nginep di hotel elit. Hmmm.. sombong banget tuh staff hotel, nggak tahu kalau tamu yang disepelekan itu langsung beli hotel. Rasakan itu wahai rakyat misqueen!
lupa nggak minta foto bareng, ya udah foto popcorn


Film ini sebenarnya film romantis sih, tapi apa ya , nuansanya modern gitu, padahal kalau dilihat tuh, film ini tuh suatu hubungan percintaan yang nggak direstui, dengan tema seperti itu, buanyak banget kan ya film maupun novel yang sering kita tonton atau baca. Tetapi dikemasan dengan suatu yang berbeda, dan Crazy Rich Asians menjadi movie yang paling wajib ditonton, kalau boleh dibilang comedy romantic gitu deh.

Di saat adegan pertengakaran Rachel Chu dan Nick Young, kemudian terdengar sayup – sayup curhatan wulan kalau mengingatkan kepada sang kekasih, wedewww.. rasanya aku pengin makan popcorn seember, padahal ingin menikmati suasana pergumulan hati Rachel ketika beradu argument dengan nick, kok ya langsung buyar seketika, ingin rasanya pukpuk wulan.

Nggak jauh, beberapa menit dari adegan tersebut, indah dengan percaya diri, “Mbak, ayo kita berpegangan tangan, sesama jomblo harus saling menyemangati”. Kira – kira begitu. Duuuh rasanya auto baper berjamaah, duh lupa waktu adegan apa gitu, kalau nggak salah saat Nick dan Rachel lagi mesra atau gimana gituuuu.

Tuuh kan nyesel baca postingan ini, karena bukan review film. Tapi begitu menyenangkan nonton bareng teman – teman yang memiliki latar belakang kepribadian yang berbeda, meski baper nggak akut, atau teman cuek, tapi momen kebersamaan yang membuatnya berarti.

Terimakasih adek – adek tersayang, sesama jomblo harus saling memberikan semangat!

Posting Komentar untuk "Nonton Bareng Crazy Rich Asians, dan Sensasi Nonton Bersama Mbak - Mbak Jomblo"