Perhatikan 9 Ciri Pinjaman Online yang Aman dan Terpercaya.

memilih pinjaman online

Dalam dunia usaha, pinjam – meminjam merupakan hal biasa yang dilakukan, membutuhkan dana agar usaha tetap berlanjut, membutuhkan dana perlu kecermatan dan berhati – hati, untuk memilih pinjaman online yang aman.

Saat ini sangat mudah untuk mencari dana agar bisnis tetap berjalan dan semakin berkembang, lihat dulu 9 Ciri Pinjaman Online Yang Aman dan Terpercaya :

1. Terdaftar di OJK.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, dengan tujuan untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Fintech yang terdaftar di OJK merupakan perusahaan keuangan yang memenuhi semua regulasi yang dibuat oleh OJK, dan dipastikan aman dan terpercaya jika masyarakat ingin meminjam uang sebagai modal usaha atau pengembangan usaha.

Tidak perlu khawatir, karena setiap perusahaan yang terdaftar di OJK akan selalu diupdate, karena OJK bertugas untuk mengatur, mengawasi dan melindungi. Jika ada perusahaan yang tidak sesuai dengan S.O.P yang diatur oleh OJK. Maka, izinnya akan dicabut. Jika ada masyarakat ada keluhan dengan perusahaan pinjaman online, dapat mengadu ke OJK.

2. Memiliki alamat perusahaan, kontak customer service yang jelas.

Sebagai perusahaan yang inging menarik minat masyarakat, kejelasaan akan izin usaha, alamat hingga kontak customer service adalah hal utama yang harus diperhatikan. Bagaimana mempermudah masyarakat untuk meminjam ataupun komplai jika ada permasalahan di kemudian hari. Kontak customer service seharus banyak alternative, mulai dari via telpon, email atau chat langsung di web maupun dengan aplikasi chat.

pinjaman onlie

3. Memiliki alur bisnis yang jelas.

Sebagai masyarakat yang masih awam, jangan langsung mudah tergiur dengan berbagai kemudahan untuk meminjam secara online. Namun, harus tahu alur bisnis dari perusahaan tersebut.

Berapa persen bunga pinjaman, berapa hari jatuh temponya, asal dana yang dipinjamkan, apakah berasal dari dana masyarakat pribadi yang menjadi investor atau pihak ketiga yang berbentuk badan hukum atau perseroan.

4. Memahami dan mengerti sistem peer to peer lending.

Beberapa tahun belakangan ini, peer to peer lending menjadi topik hangat karena banyaknya perusahaan yang bermunculan, meskipun banyak juga berita yang beredar di masyarakat tentang penipuan atau penagihan yang cenderung kasar atau tidak etis.

Apa sih peer to peer lending? Sebuah metode yang menghubungkan si peminjam dengan si pemberi pinjaman atau investor. Mungkin, lebih mudah jika kita melihat banyaknya aplikasi pinjaman online. Si pemilik aplikasi ini merupakan jembatan yang mempertemukan antara si peminjam dengan si pemberi pinjaman, si pemilik aplikasi tidak boleh merangkap tugasnya menjadi pemberi pinjaman, harus pihak ketiga, bisa investor dalam bentuk perorangan atau berbadan hukum atau perseroan.

Peer to peer lending sejatinya semua kegiatan pinjam meminjam dilakukan secara online, namun ada beberapa dalam kenyataannya adalah online to offline, ketika aakan verifikasi kelayakan untuk mendapatkan dana pinjaman.

5. Memahami risiko.

Sebelum meminjam uang, baca dan pahami tentang risiko yang akan didapatkan, misalnya penalty saat tidak sanggup untuk membayar hutang dengan bunga. Kita tidak tahu bagaimana kemampuan untuk membayar hutang setiap bulannya.

pinjaman onlie yang aman

Dalam perusahaan fintech khususnya di web, terdapat syarat dan ketentuan. Di sana tertera secara lengkap dengan peraturan jika ingin menjadi peminjam.

6. Memilih produk pinjaman sesuai dengan kebutuhan.

Tak hanya perusahaan fintech konvensional namun ada pilihan perusahaan fintech syariah tentunya ketentuan untuk mendapatkan dana, berbeda – beda. Sesuaikan pinjaman yang ingin diperoleh, untuk memulai usaha atau mengembangkan usaha yang sedang dijalani.

Beberapa perusahaan fintech biasanya mengadakan pendampingan untuk pengembangan usaha dan memberikan pelatihan untuk mengatur keuangan maupun monitoring dana yang akan dikelola oleh si peminjam

7. Keamanan data terjamin.

Syarat yang umum ketika calon peminjam dana, adalah mengunggah data pribadi seperti KTP hingga data alamat lengkap. Hal ini wajar dan memang alur yang harus dijalankan oleh si peminjam. Namun, harus benar – benar percaya dengan fintech untuk benar – benar menyimpan kerahasiaan data dan tidak dipergunakan untuk hal yang lain di masa depan.

Selain keamaan data pribadi, perlu juga untuk waspada tentang keamanan untuk pembayaran. Semua proses dalam sistem peer to peer lending dilakukan secara online. Jadi, harus ekstra hati – hati.

8. Menangani permasalahan secara tepat dan solutif.

Setiap perusahaan jasa maupun barang, akan memiliki permasalahan yang nantinya dialami oleh konsumen atau dalam hal ini adalah si peminjam. Penanganan customer service merupakan hal yang sangat penting, berapa lama dapat menangani permasalahan dan seberapa puaskah si peminjam atau si pemberi pinjaman dengan solusi yang diberikan.

Langkah awal untuk mengetahui pelayanan customer service adalah dengan memperhatikan seberapa pamah dengan produk yang ditawarkan, seberapa mendalam jika calon peminjam atau pemberi pinjaman jika masih ada jawaban dari customer service yang belum memuaskan.

9. Memiliki ulasan atau rekomendasi positif.

Setiap fintech memiliki aplikasi yang secara gratis untuk di-download ataupun web resmi, biasanya banyak terdapat ulasan bagi pengguna aplikasi, ulasan tersebut dapat menjadi salah satu keputusan untuk mempercayakan suatu perusahaan fintech untuk meminjam dana. Tanyakan juga orang – orang terdekat tentang rekomendasi 

Keberadaan perusahaan fintech memang memiliki dua sisi, mempermudah bagi yang ingin mendapatkan dana segar untuk usaha, dan tidak menutup mata untuk kejadian yang marak di masyarakat, diperlukan kehati – hatian untuk meminjam uang secara online dengan aman dan memilih perusahaan fintech yang terpercaya agar dana yang didapatkan dan bermanfaat.

Untuk mencari berbagai perusahaan fintech tidak perlu mencari satu persatu di web, cukup klik https://www.cekaja.com/pinjaman-online/