Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membelanjakan Uang Agar Saat Akhir Bulan Tidak Tercekik


perencanaan keuangan keluarga



Mengatur keuangan setiap bulan meskipun freelancer merupakan hal yang wajib dilakukan. Tujuannya, agar tidak ada cicilan atau kebuuhan rutin yang terlewati atau malah ada yang lupa bayar. Kadang membelanjakan uang lebih rumit daripada menabung.

Freelancer dan keuangan, merupakan hal yang menarik (menurutku), karena berasa kayak roller coaster, kadang berasa kayak sultan, setiap hari hedon mulu, beli barang nggak lihat harga. Eh sekalinya dalam musim paceklik, buat update status aja numpang wifi di rumah tetangga.

Bukan mengada-ngada, saya merasakannya sendiri saat belum mengenal perencanaan. Nggak dapat gaji, tapi ada duit di tangan malah lapar mata. Lambat laun dengan tekad yang kuat, langsung gaspol buat nabung secara rutin perbulan, akhirnya bisa beli kamera.

Lama-kelamaan menyadari, kalau sudah terbiasa nabung, selalu ada target biar nabungnya tidak berhenti di tengah jalan. Membuat target juga harus bisa diukur, kapan target harus terpenuhi (tahun dan bulan berapa), menyisihkan berapa duit setiap bulannya. Akhirnya terbiasa.

Lain halnya untuk mengatur keuangan, ada duit malah bingung mau dibelanjakan apa, atau malah ngelirik buku incaran. Bagi saya, membelanjakan uang yang telah diterima masih menjadi perjuangan yang lebih berat daripada menabung. Pernah juga dapat honor, eh tiba-tiba muncul pertanyaan, “Tadi duit segini beli apa aja, kok tiba-tiba hanya tinggal selembar aja.”

Baca-baca buku atau platform mengenai mengatur keuangan, setidaknya ada pencerahan, dan beberapa tips sederhana ini yang biasa saya terapkan, semoga membantu juga buat teman-teman lainnya.

Kebutuhan rutin



Kata orang, menabung dari uang yang disisihkan bukan disisakn. Namun bagi saya, tidak mudah untuk terlebih dahulu mengalokasikan dana untuk menabung. Apalagi tidak ada gaji yang setiap bulan meluncur ke rekening, kalau dapat honor, pikiran langsung menuju ke kebutuhan rutin atau kebutuhan yang muncul setiap bulannya, seperti biaya internet. Hal pertama adalah memenuhi kewajiban rutin, misalnya bayar listrik, PDAM, internet, makan dan lain sebagainya.

Setelah semuanya sudah dibayar, langsung menahan diri agar tidak lapar mata, langsung deh mengalokasikan dana untuk menabung (nunggu ada sisa duit atau nggak), meskipun uangnya tidak seberapa, yang penting rutin untuk nabung atau menggunakan cara lain, yaitu dengan membeli reksadana, emas, investasi lainnya setiap bulan, jangan lupa untuk mencatat segala pengeluaran dan pemasukan setiap harinya. Dengan pencatatan membuat saya lebih bertanggung jawab dengan penghasilan yang diterima. Pasti mikir deh kalau tiba-tiba duit hanya sisa 50ribu di akhir bulan. Cata setiap hari agar tahu pengeluaran mana yang boros banget, kebiasaan apa yang bikin lapar mata, agar bulan depan bisa terkendali.

mengatur keuangan pribadi



Membedakan kebutuhan dan keinginan.



Semakin dewasa, saya semakin mengernyitkan dahi kalau disuruh membedakan antara kebutuhan dan keinginan, kalau dulu sih kebutuhan itu seputar sandang, pangan, papan. Sekarang sudah berubah, kebutuhan pokok selain nasi adalah kuota. Setiap bulan, kuota harus terisi.

Setiap orang memiliki kebutuhn yang berbeda-beda. Contohnya keinginan memiliki kendaraan pribadi, dulu bisa mengandalkan transportasi umum, tapi semakin lama, menggunakan transportasi umum tidak efisien, sering telat, nunggunya lama, kemudian muncul keinginan untuk membeli sepeda motor. Nah, dalam kasus ini, menurut saya memang sepeda motor sudah berubah menjadi kebutuhan.

Tapi, ada juga faktor yang memengaruhi keinginan berubah jadi kebutuhan. Misalnya, sudah punya mobil ini, tapi karena gengsi atau karena status sosial harus upgrade ke mobil yang harganya milyaran. Ujung-ujung balik lagi deh sama diri sendiri, mana yang keinginan dan mana yang kebutuhan.

Jika sudah tahu kebutuhan dan keinginan, jangan lupa untuk mengenal prioritas, mana sih yang harus didahulukan, lebih prioritas mana bayar sekolah dengan upgrade mobil.



Menyisihkan uang untuk keadaan yang mendadak.


Setiap bulan ada aja dana yang dikeluarkan, undangan resepsi, ban pecah, dll. Dana darurat? Wah, belum bisa untuk memenuhi, katanya dana darurat 3x dari penghasilan, ada yang bilang 6x dari penghasilan bagi yang sudah menikah, yang terpenting intip dulu pendapatan perbulannya berapa, berapa kemampuan untuk menabung setiap bulannya. Jika memang membutuhkan dana yang lebih, sudah saatnya untuk mencari pekerjaan sampiang.


perencanaan keuangan pribadi




Menggunakan metode presentase.



Mungkin sudah pada hapal atau sudah menerapkan. Pernah sih menerapkan 50:20:30, tapi keadaan freelance, tahu-tahu dapat project gede, ada duit yang lebih, malah bingung mau diapain, ujung-ujungnya ditabung juga sih. Nggak susah untuk menerapkan 50:30:10:10, karena belum ada pengeluaran yang ribet alias masih single, jadi masih bisa terkendali untuk pengeluaran, apalagi masih patungan sama ortu untuk tagihan bulanan.

Metode persentase ini masih bisa diterapkan untuk yang freelance, yang penting tahu rata-rata pendapatan perbulan, paling minimal perbulan dapat berapa. Kalau ada rezeki lebih, yang diingat adalah menggendutkan tabungan, siapa tahu bulan depan rezekinya tidak selancar bulan sekarang. Selain ditabung, biasanya untuk hiburan, biasanya beli buku atau nonton dan makan, gitu aja sih bisa bikin seneng, kalau hiburannya pengin lebih wow, ya harus kerja keras buat dapat duit lebih.


50% : untuk biaya sehari-hari.
30% : untuk cicilan.
10%: giving (zakat, infaq,dll).
10%: asuransi, tabungan dan investasi.


Bisa juga menerapkan 50:20:30, seperti ini formulanya.

50% untuk tagihan bulanan atau kebutuhan sehari-hari, termasuk cicilan yang dibayar rutin perbulan, termasuk giving juga, apapun yang dikeluarkan secara rutin masuk ke pos persentase 50%.

20% untuk investasi atau tabungan.

30% hiburan.




Banyak formula persentase yang bisa digunakan, tergantung kemampuan dan gaya hidup. Kemampuan hanya bisa 10juta tapi gaya hidup 30juta, waduh.. jangan-jangan utang sana-sini. Perlunya perencanaan agar tanggal 15 tidak terasa seperti tanggal 30. dompet kembang kempis, antara ada dan tiada. Semoga tips sekaligus curhatan bisa memberikan pandangan ke depannya agar lebih baik.

Posting Komentar untuk "Membelanjakan Uang Agar Saat Akhir Bulan Tidak Tercekik"