Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perencanaan Keuangan Ala Prita Ghozie

buku perencanaan keuangan

Postingan ini terinspirasi dari buku Prita Ghozie yang berjudul Make it happen! Buku pintar rencana keuangan untuk wujudkan mimpi. Inginnya menulis layaknya review, tapi buku ini ternyata menjadi salah satu buku yang berpengaruh dalam hidup saya terutama dalam hal perencanaan keuangan. Kehidupan freelancer yang tidak terikat gaji bulana, membuat saya berhati-hati dalam menghitung, membelanjakan hingga berinvestasi. Jadi, postingan ini tidak hanya membahas tentang buku namun saya sisipkan pengalaman pribadi juga.


Tujuan perencana keuangan.


Buku ini bahasanya sederhana, penggambarannyapun sesuai dengan hal yang dekat, berada di sekitar kita. Tidak menjual ketakutan namun menjual mimpi, membantu kita untuk mencapai target. Tidak heran ketika saya membelinya, ternyata sudah cetakan ketiga, sampai sekarang masih dicetak ulang, banyak peminatnya karena bermanfaat dan langsung praktik.

Mengapa kita harus melakukan perencanaan keuangan? Sebagai mahluk hidup, kita memiliki tujuan, okelah kalau tujuannya hidup untuk makan. Namun, sebagai manusia pasti tidak puas hanya makan saja, maunya makan di resto bintag lima, atau makan tapi lokasinya di Maldives. Coba perhatikan dengan seksama, punya gaji atau pemasukan, tujuannya untuk apa? Tujuan kerja untuk umroh? Traveling ke luar negeri, resepsi pernikahan atau kerja hanya untuk bayar biaya yang penting setiap bulannya tidak kelaparan, boleh aja punya tujuan apapun, tidak ada yang menganggap remeh.

Sebuah rencana bisa dianggap sebuah konsep, rancangan, rangka sesuatu yang akan dikerjakan. Punya tujuan atau impian traveling, punya uangnya atau tidak? Ingin menikah, punya uangnya atau tidak? Dengan adanya sebuah rancangan, memberikan gambaran untuk mencapai suatu tujuan, ada langkah yang harus dilalui. Bisa juga dijadikan motivasi agar hidup tidak begitu-begitu saja. Jangan salah, memiliki tujuan sederhana seperti kerja untuk membayar biaya setiap bulannya, harus punya rencana juga. Gaji yang diterima totalnya berapa, berapa biaya perbulan? Ada uang lebihnya atau malah setiap bulan ternyata kurang? Apa yang harus dilakukan agar bisa makan enak dan biaya terpenuhi? Maka, butuh yang namanya rencana.

6 Tahap Merencanakan Keuangan.


Dijelaskan juga cara penghitungan secara sederhana, namun saya hanya menuliskan yang mudah untuk dilakukan, seperti 6 Tahap Merencanakan Keuangan :

1. Apa mimipimu?

2. Hitung kebutuhan dana.

3. Menyusun strategi sesuai rencana.

4. Pahami berbagai produk finansial.

5. Implementasi rencana keuangan.

6. Monitor dan evaluasi.


Hutang, nabung dan investasi.


Menurut saya, hutang atau utang menjadi pokok bahasan penting sebelum membahas nabung atau investasi, mengapa? Karena dalam hutang terdapat hak orang lain, apalagi masalah hutang ini bisa jadi runyam hingga memutuskan tali persaudaraan, bahkan setelah kita meninggal, hutang ini bisa diwariskan, ngeri! Sebelum punya niatan untuk menabung atau berinvestasi, dicek dulu apakah punya hutang ke saudara, tetangga atau relasi. Bagaimana ingin berfoya-foya, utangnya saja masih menumpuk! Cek lagi yuk, apa masih ada tanggungan yang belum dilunasi?

Hidup bebas hutang.

Sekarang ini serba mudah, banyak jenis pembayaran yang serba digital, mau beli bisa apa saja, pilih bayar langsung bayar deh! Bayarnya juga mudah, tidak harus bayar secara cash, bisa pakai kartu kredit atau istilah lebih kerennya PayLater. Kalau dihitung, bisa jadi menggunakan kartu kredit lebih hemat ketimbang pakai debit, karena banyak merchant yang terbar promo potongan harga atau bonus produk lainnya. Sebelum membeli akan lebih baik jika melihat berapa tingkat suku bunganya? 2% perbulan, 2,5%perbulan atau 4%. dalam hitungan sederhananya, berhutang 1juta dengan suku bunga 4%, maka bulan depan membayar bunga 29,5 ribu. Itu masih dalam hitungan yang sederhana, belum lagi jika tergoda untuk transaksi yang lainnya, apalagi saat jatuh tempo, malah tidak bisa bayar. Semakin berlipat tanggungannya.

Dalam buku Prita Ghozie juga terdapat ilustrasi untuk pembayaran hutang, dan bisa saya simpulkan, jika ingin bebas hutang, hal yang paling penting dilakukan adalah tentukan prioritas, mana kebutuhan mendesak yang harus segera dibeli, mana barang yang mungkin sekedar “lapar mata”, kalau memang mampu membelinya, pakai uang cash saja atau debit.


buku prita ghozie



Nabung secara efektif.


Saya salah satu yang masih kewalahan dengan urusan menabung. Maklum, penghasilan tergantung project, kalau fee sudah cair, jadi lapar mata mau lunasin semua barang yang ada di keranjang belanja di salah satu e-commerce. Kalau pengalaman pribadi, begitu dapat pendapatan, langsung beli produk investasi atau bisa juga auto debit, bagi saya nabung dan investasi beda tipis. Tentu, saya juga punya dana untuk beli buku, skincare atau sesuatu yang membuat saya bahagia, setelah kerja keras pengin juga memanjakan diri.

Ada tips menabung dari Prita Ghozie yaitu HAPSARI (HAnya Perlu Selembar Aja sehaRI. Bagi kamu yang sudah menjadi follower ZAPFinance atau follower media sosial mbak Prita, pasti sudah tidak asing dengan HAPSARI, konsep untuk menabung dan berinvestasi, berapapun rupiah yang kamu investasikan atau ditabung, akan membawa hasil di masa depan. Konsep HAPSARI ini membantu kita untuk menabung setiap harinya. Jika setiap harinya bisa menabung 10ribu, bisa dibayangkan hasilnya selama setahun, itu masih dalam hitungan menabung, lain halnya jika tabungan itu menjadi investasi, maka keuntungan juga berlipat. Tapi, bagaiamana jika seseorang masih belum berani berinvestasi? Lakukanlah secara bertahap, masih banyak pilihan produk dari bank yang bisa kita manfaatkan, misalnya deposito atau tabungan berjangka.


buku keuangan




Mengenal produk investasi.


Kurang lebih selama satu tahun, saya sudah memberanikan diri untuk berinvestasi, padahal sudah lama memiliki Logam Mulia, namun saat itu saya merasa bukan investor, karena setiap harga emas naik, langsung saya jual, saat itu saya belum ada tujuan berinvestasi. Mulai serius, sekitar 1 - 2 tahun yang lalu, sudah punya tujuan yaitu uangnya untuk menikah dan persiapan persalinan.

Berinvestasi pasti mencari keuntungan, kalau bisa keuntungan yang melebihi inflasi. Apakah emas merupakan produk unggulan? Dilihat dulu, meskipun harga beli naik, tapi harga jualnya rendah, buat apa emas dijual? Balik lagi deh dengan tujuan kita investasi. Saya masih senang dan masih beli Logam Mulia, tentu saja tujuannya untuk jangka panjang, disimpan saja dan masih belum saya jual. Lihat 3 - 5 tahun ke depan.

Buku Make it happen! Banyak sekali mengulas tentang investasi, kita akan memahami tipe investor yang seperti apa sih, dengan mengenali produk yang ingin kita beli, berani dapat untung banyak, harus berani dengan risikonya, begitu juga sebaliknya, keuntungan sedikit, risikonya rendah.


“Don’t Put Your Eggs in One Basket”


Petuah yang sudah lama ada, kalau ingin investasi jangan satu tempat, pecah di beberapa tempat sesuai dengan kebutuhan. Jangan karena tergiur imbal hasil saham, langsung menaruh uang ke saham, saat harga saham jeblok hanya bisa menggigit jari. Bisa dipecah dengan beli saham dan juga reksadana pasar uang. Bisa juga beli Surat Utang Negara yang beberapa tahun belakangan ini Indonesia gencar mengeluarkan beragam produk Surat Utang Negara.

Banyak hal yang dibahas selain ketiga bahasan tersebut, seperti menyiapkan dana pensiun, asuransi, dan masih banyak lagi. Bahkan ada penghitungan tentang beli, atau sewa rumah, memilih KPR, mempersiapkan dana pendidikan. Untuk cetakan terbaru mungkin ada penambahan atau ada yang lebih disempurnakan, tapi buku dengan tahun terbit 2014 ini masih relevan sampai sekarang. Bahkan untuk pemula, buku ini muda dipelajari dan praktik. Langsung saja menerapkan Perencanaan keuangan ala Prita Ghozie dengan panduan dari buku Make it happen! Buku pintar rencana keuangan untuk wujudkan mimpi.

Posting Komentar untuk "Perencanaan Keuangan Ala Prita Ghozie"