Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Investasi Saham Bagi Pemula, Ini Langkah Memulainya

belajar investasi saham


Investasi saham menjadi perbincangan hangat di kalangan sahabat saya, namun saya cukup puas sebagai pendengar saja, karena saya masih takut untuk memulainya. Banyak keraguan karena hanya sekedar mengenal sepintas saja.

Ada yang sama seperti saya? Masih takut maupun ragu dengan investasi saham? Ragu ingin investasi ke saham yang mana, bagaimana cara memulainya, apa saja indikator sahamnya bagus, dan masih banyak pertanyaan yang akhirnya jadi takut untuk memulainya.

Mulai dari mana untuk investasi saham?


Sebelum kamu memutuskan untuk memiliki saham, lebih baik kamu belajar "Mengapa saya perlu berinvestasi?" terlebih dahulu, jangan asal ikut-ikutan agar tidak menyesal atau bahkan menyalahkan orang lain karena tidak sesuai dengan harapan.

Mengapa berinvestasi? Ikutan trend? Gaya-gayaan? Biar duitnya semakin beranak-pinak? Nope!

Awas! Lihat terlebih dahulu apa tujuannya, apalagi kalau punya tujuan pengin dapat untung yang banyak (nggak wajahr) dengan waktu yang singkat, hati-hati nanti malah jadi korban investasi bodong!

Mengapa saya berinvestasi?


Saya tidak serta-merta langsung membeli produk investasi, saya belajar terlebih dahulu. Mulai dari awal, memperbanyak ilmu tentang literasi keuangan. Melihat teman yang lebih dulu berpengalaman, mengikuti webinar dari pembicara yang berkompeten di bidangnya. Berikut, 3 alasan saya berinvestasi:

  • Nabung saja tidak cukup.
Bukan berarti nabung tidak ada gunanya, malah bermula dari menabung, saya mulai memahami cara mengatur keuangan dan berani untuk investasi. Sampai sekarang saya masih menabung, selain untuk simpanan, menabung sebagai salah satu cara ketika saya butuh uang segera, langsung aja ambil duit di ATM.

Namun, setiap tahun kita mengalami investasi, dulunya beli cilok seharga 5000 sudah dapat banyak, seplastik penuh, sekarang beli 5000 berasa kurang, karena dapat dikit. Bunga yang kita dapatkan dari menabung tidak mampu menutup inflasi, nilai uang tahun lalu akan berkurang dari nilai hari ini.

  • Keinginan manusia yang terus bertambah.
Selain memiliki kebutuhan dasar, manusia tuh memiliki keinginan yang nggak ada habisnya, sudah punya motor, ingin punya mobil, sudah punya mobil, ingin punya mobil lagi dengan mereka yang berbeda. Nggak ada salahnya memiliki keinginan, karena keinginan, impian sebagai salah satu cara agar kita bekerja keras, cambukan untuk diri sendiri.

Tapi sesuaikan dengan kemampuan diri. Saya memiliki banyak keinginan, pengin traveling ke luar negeri, ingin menkah, bulan madu, memiliki anak, dan lebih banyak traveling dengan keluarga.

Semua keinginan yang saya idamkan, dapat diwujudkan. Tapi, yang jadi pertanyaannya adalah bagaimana cara saya untuk mewujudkan impian saya agar tidak sekedar mimpi?

  • Untuk masa depan.
Hidup hanya sekali, maksimalkan kemampuan dan kesempatan yang bisa kamu raih. Namun, manusia memiliki keterbatasan, usia bukan penghalang untuk terus berkarya, namun secara fisik, manusia semakin tua segala aktifitasnya semakin terbatas.

Sejauh yang saya pahami, jika investasi memiliki 2 jenis; investasi jangka pendek dan jangka panjang. Banyak literasi yang mengulasnya, dan oleh sebab itu, saya mulai memikirkan masa depan, bagaimana saya ingin menikmati masa tua, ketika raga tak sebugar saat masih muda, bagaimana kelak memberikan penghidupan yang layak bagi anak-anak kelak.

Setelah belajar investasi, saya merasa lebih seimbang, foya-foya dengan hasil kerja bisa sejalan dengan tanggung jawab akan masa depan. Masih pengin liburan karena sudah menjadi tujuan menikati duit saya sendiri, tapi tetap menyiapkan yang terbaik untuk masa tua nanti.

Bagaimana cara freelancer berinvestasi tanpa worry :


Penghasilan freelancer biasanya berdasarkan project, tidak ada tanggal tetap saat menerima fee, kadang lancar, kadang masih dalam proses. Saya masih ingat produk investasi pertama kali yang saya miliki adala emas antam.

financial plan untuk freelancer


Ternyata kalau diri sendiri mampu mengelola keuangan, tidak ada hal yang nggak mungkin, berikut 3 langkah mudah bagi freenlancer yang ingin berinvestasi :

  • Mengatur keuangan.

Agar nggak kalap jajan ini itu, ketika menerima fee (besar maupun kecil nominalnya) langsung bagi ke beberapa pos pengeluaran bulanan, saya menggunakan presentase, misalnya setiap tahun bayar domain dan hosting. Jadi setiap dapat fee, saya mengeluarkan sekian persen untuk mencicil tagihan hosting dan domain, saya kumpulan di tabungan digital. Saya menerapkan ini agar tidak terasa berat ketika bayar domain dan hosting ketika meneriman pemberitahuan untuk perpanjangan.

Hal yang paling utama setelah dapat fee, langsung menyisihkan untuk pengeluaran bulana, hobi (beli buku dan skincare), kegiatan sosial, dan investasi.

Kalau nggak ada duit, jangan dipaksa untuk beli ini itu, sabar aja, dan jangan utang untuk kebutuhan yang bersifat konsumtif.

Kalau sudah terbiasa dalam mengatur keuangan diri sendiri, nanti akan terlihat, berapa budget yang dikeluarkan perbulannya (minimal). Irit bukan berarti pelit ke diri sendiri, apalagi sekarang ini cuaca nggak tentu, alokasi ke vitamin nggak bisa dihindari, memang butuh dana lebih harus pintar cari sumber dana yang lain.

  • Kenali profil risiko.

Saya mengenali istilah profil risiko ketika belajar reksadana, dengan mengetahui profil risiko, kita mengetahui tingkat toleransi terhadap risiko.

Ada 3 tipe investor berdasarkan profil risiko :

  1. Konservatif. Tipe investor yang memiliki profil risiko rendah, cenderung memilih investasi yang stabil (return), biasanya tipe seperti ini merupakan seseorang yang baru mulai investasi. 
  2. Moderat. Tipe investor yang memiliki profil risiko sedang. Tipe seperti ini toleransi terhadap risiko, tapi masih berhati-hati dalam memilih. Tipe seperti ini cocok berinvestasi di reksadana dana tetap dan reksadana campuran.
  3. Agresif. Bukan berati tidak takut akan risiko, tipe investor ini tahu akan risiko, memahami high risk = high return, sudah menyiapkan analisa dengan matang untuk mendapatkan return tinggi tapi nggak kaget dengan risk yang dihadapi.

  • Jangan mudah tergiur hasil instan dengan return tinggi.

Beberapa hari terahir, santer terdengar investasi bodong dengan beragam intrik, nggak sedikit memakan korban dan si korban mengalami kerugian bermilyar. Jangan gampang kena rayuan untung besar, cek legalitas investasi, cara kerja investasi, update dengan berita investasi bodong, biasanya cara kerjanya sama hanya diganti "nama brand/perusahaannya".


Oke, saya tertarik dengan investasi saham


Ketetarikan saya muncul ketika banyak sahabat saya yang seru banget kalau ngobrolin ada perusahaan yang IPO, bukalapak dan Net Tv menjadi topik hangat beberapa minggu terakhir. Profil risiko saya termasuk profil reisiko moderat, beberapa hal dasar kelola keuangan dan arus kas, bisa dibilang aman.

Keinginan saya ingin belajar saham, tapi disussul juga dengan kebingung mulai dari mana? Rasa takut “main” saham dan ragu, harus dicari solusinya. Untungnya, menjadi blogger aja ada kemudahan yang didapat, melalui BloggerHub dapat ilmu secara gratis.

Ngobrolin saham dengan Stockbit, mulai dari dasar banget. Agar punya ilmu dasarnya, nggak asal ikutan beli saham. 

Saya mengikuti BloggerTalks, "Blogger Juga Bisa Investasi Saham", bersama Michael Owen Kohana, merupakan Investment Analyst Stockbit.

Banyak hal yang menarik dari penjabaran Kak Michael, salah satunya adalah Magic of  coumpounding. ini tuh sama kayak hitungan bunga berbunga, makanya hal ini menjadikan kita lebih bersemangat untuk berinvestasi, nggak masalah kalau kita mulai dari nominal kecil, yang terpenting mulai lebih awal karena return yang akan kita dapatkan seperti terori compound interest, bunga berbunga.

Start early, start small

Mengapa harus saham?


Saham merupakan tanda bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Jika investasi di reksadana, melalui manajer investasi. Lain halnya dengan saham, kita beli sendiri, dan kita jadi ikut memiliki perusahaan.

Jika sudah memahami cara mengatur keuangan, memiliki uang "dingin", memiliki tujuan, boleh banget kalau ingin berinvestasi di saham.

cara beli saham


Dapat untungnya dari mana?
  • Capital gain : Harga jual > harga beli.
  • Deviden : Pembagian laba perusahaan kepada investor (biasanya 1-2x/tahun).
Selain keuntungan, kamu juga harus siap dengan risikonya :
  • Capital loss : Harga jual < harga beli.
  • Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi : Hak pemegang saham paling akhir.

Peranan Stockbit


Untuk memudahkan kamu memahami bagaimana cara membeli saham ;

BEI = Mall

Sekuritas = Toko

Saham = Produk (pakaian, makanan, dll).

Jam perdagangan = Weekdays 08.45 WIB - 15.15 WIB.

Satuan perdagangan saham, 1 lot = 100 saham


Berarti kalau mau beli atau jual saham, di sekuritas termasuk Stokbit. Masih banyak pilihan sekuritas, tapi saya lebih memilih Stockbit, karena :

  • Pembukaan akun full online, dan cepat.
  • Tanpa minimum deposit dana.
  • Fee beli 0.1% fee jual 0.2%
  • Desain modern, memudahkan transaksi beli-jual saham.
  • Fitur lengkap ; Stream, Stockbit academy, Virtual trading, dll

Untuk pemula seperti saya, mudah loh daftar akun Stockbit hingga registrasi trading saham, kurang lebih 2 hari untuk verifikasi RDN.

Jadi, RDN ini Rekening Dana Nasabah, rekening khusus untuk transaksi beli jual saham. Untuk nasabah BCA, bisa lihat di Mbanking, m-info bagian info RDN.

Cara deposit ke RDN BCA :

  • Buka aplikasi BCA Mobile
  • Klik m-BCA dan masukkan kode akses untuk login
  • Klik menu m-Transfer
  • Pada opsi Transfer, pilih "Antar Rekening"
  • Di kolom "ke rekening", pilih RDN BCA. Jika belum ada, tambahkan RDN di daftar rekening
  • Masukkan nominal transfer pada kolom Rp >, lalu klik Send
  • Periksa kembali data transaksi, jika sudah sesuai, pilih YA atau OK
  • Masukkan pin m-BCA, lalu klik YA atau OK

Sebagai pemula, Stockbit lebih user friendly. navigasinya jelas, dan yang paling saya suka ada fitur "Stockbit Academy", penting banget untuk pemula seperti saya.

beli saham di stockbit


3 Tipe Analisa Saham :


  1. Fundamental : Cocok bagi investor yang ingin berinvestasi jangka panjang, rutin jajan saham tapi nggak main trading, nanti dijual kalau udah 5 tahun atau lebih. Nggak salah kok kalau kamu termasuk tipe seperti seperti ini, tujuan jangka panjang. Analisis ini bisa dilihat dari laporan keuangannya, value dan performance perusahaan bagaimana.
  2. Teknikal : Analisis ini sering digunakan oleh trader. Menggunakan beberapa analisis chart (Scalping/ day trading/ swing trader.
  3. Bandarmology : Selain kedua analisis, perlu juga menganalisa bandarmology (follow the big money). Pola transaksi broker atau sekuritas tertentu. Sama halnya teknikal, bandarmology cocok untuk trading (short term).
Stockbit nggak hanya membuat kenyamanan untuk bertransaksi, tapi memberikan peranan berupa literasi keuangan melalui Stockbit Academy, videonya mudah untuk dipahami yang masih awam untuk menganalisa pergerakan saham.

Saham itu :


  •  Saham itu bukan judi, karena saham memerlukan analisa, ada juga produk saham syariah.
  • Start early, start small. Nggak jarang teman saya menyisihkan gajinya untuk jajan saham, dengan tujuan jangka panjang, beli sejuta perbulan, udah lumayan banget kalau diperuntukan 5 tahun ke depan.
  • Investasi saham bukan perkara kaya dan miskin, tapi perlu analisa. Kalau tidak punya cukup waktu, mulai analisan fundamental untuk berinvestasi jangka panjang, jika memiliki kemampuan untuk menganalisa, bisa ikutan trading.
  • Saham itu membuat kita untuk tidak berhenti untuk belajar, beli saham jangan langsung ditinggal tidur, setidaknya ikut perkembangannya, karena ada juga pergerakan saham karena sentimen publik, keadaan politik skala nasional maupun international. Harus open minded dan saling berdiskusi dengan investor lainnya.
  • Dengan memiliki pikiran terbuka, kita dihindarkan dari sikap yang terburu-buru ataupun percaya diri. Buru-buru jual saham karena saham turun beberapa poin, langsung percaya diri beli beberapa slot, padahal perlu analisa, dan ilmu untuk mengetahui kapan kita beli saham, dan kapan waktu yang tepat jual saham.
  • Perlu disiplin, untuk menikmati magic of compound, nggak hanya sekali doang naruh duit buat investasi, tapi disiplin investasi secara rutin, sebulan bisa mengalokasikan dana 100.000, jika ada dana lebih bisa ditambah nominalnya. 

hmmm banyak banget yang perlu dipelajari ya, nggak kok, malah dengan berinvestasi saham, kamu lebih peka untuk melihat kondisi secara nasional, maupun lebih luas lagi dan bisa menjadikan kesempatan untuk investasi ke saham apa yang lebih prospek ke depannya. Kembali lagi tujuan kamu untuk berinvestasi.

Finding opportunities: (True) catalyst :

  • Company news : Lihat kabar terbaru dari perusahaan, bisa dilihat dari produk yang dikeluarkan, partnership, earning dan masih banyak lagi.
  • World events : Trade war, Covid-19.
  • Goverment regulation and policy.
  • Future trends : Suistainbility, healthcare.

Nah, siapa bilang jadi investor dimulai dengan punya modal banyak? Harus pintar cari peluang, peka terhadap informasi.

Misalnya saja, sekarang ini kita masih berkutat dengan corona, cek nih perusahaan apa yang bakalan berkembang (tentu saja perusahaannya sudah di BEI), atau bisa juga melihat dari future trends, ke depannya bakalan ke produk ramah lingkungan, nah cari deh perusahaannya yang kamu anggap memiliki potensi berdasarkan analisa kamu.

belajar saham gratis


Kak Michael juga memberikan arahan, jika nggak ada salah atau benar untuk berinvestasi di salah satu produk, kalau hanya investasi di reksadana saja, nggak salah. Kembali lihat risiko profil dan tujuannya, perlu diingat juga, uang untuk berinvestasi adalah uang dingin.


Kenali risiko, nikmati untungnya.




 

Referensi :

Ilmu yang didapat dari bloggerHUBXStockbit, bloggerTalks "Blogger Juga Bisa Investasi Saham".

https://help.stockbit.com/id/

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/InfoGraphics/1

https://www.idxchannel.com/market-news/ada-tiga-tipe-investor-berdasarkan-profil-risiko-kamu-yang-mana

3 komentar untuk "Belajar Investasi Saham Bagi Pemula, Ini Langkah Memulainya"

  1. Iya ya, kalau saham memang baiknya pakai uang dingin saja. Dan harus upto date dengan informasi tentang perusahaan yang diincar (yang sudah ada di BEI, tentunya).

    BalasHapus
  2. Suami saya juga suka main saham ini, mbak. Tetapi saya belum paham, meskipun dia sering menjelaskan. Memang sekarang kita harus berinvestasi ya, nggak hanya sekedar menabung saja.

    BalasHapus
  3. Aku juga salah satu yang masih mundur mau ikutan investasi saham ini. Dan lumayan tercerahkan juga setelah mengikuti sesi blogger talks bareng kak Michael. Pokonya yang dipake inves harus uang dingin yah.

    BalasHapus