Glow and Grow : Beauty That Rebuilds
Kesadaran akan peduli dengan produk yang aku gunakan ketika mulai rajin menggunakan skincare hingga membuatku penasaran dengan proses produksi dan bentuk tanggung jawab brand akan peduli lingkungan.
Kemudian, aku mulai dengan menggunakan produk yang cruelty friendly atau tidak menggunakan hewan sebagai uji coba, selanjutnya aku sering memantau CSR dari brand yang sering aku gunakan, laporan CSR ini sih yang bisa diakses secara bebas oleh masyarakat bahkan ada beberapa brand yang membuka kesempatan pelanggannnya untuk ikut program CSR seperti menanam tanaman di hutan bakau atau terjun ke masyarakat sekitar untuk pengadaan air bersih dan program lainnya.
Nah, akhi-akhir ini aku ingin mengenal lebih jauh tentang produk perawatan yang eco friendly, bagaimana sih produk itu dibuat, apa manfaat produknya lebih baik, bagaimana konsep bisnis dan bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dan masih banyak lagi.
Ngobrolin Sustainable Beauty
Beruntungnya aku ikutan webinar yang mengusung tema, Glow and Grow : Beauty That Rebuilds, sekaligus praktek membuat lip balm sendiri yang lebih ramah lingkungan sekaligus bermanfaat untuk bibir.
Pembicaranya ada kak Yenni merupakan Founder dari Arcia, bakalan ngobrolin tentang Arcia dan bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan dan para pekerja. Aku tiba-tiba tercengang nih dengan beberapa fakta yang diungkapkan dengan kak Yenni.
Kamu tahu nggak jika kulit tuh menyerap atau bisa dikatakan dengan “memakan” produk perawatan yang digunakan, dan nggak hanya berhenti di situ loh, karena limbah atau sisa produk yang dibuang bakalan menuju ke laut, seperti shampoo yang dibilas dan nggak hanya berhenti di got tapi limbah yang susah terurai bakalan terus menuju ke sungai hingga laut. Nah loh, bayangkan deh kalau shampoo tersebut terdapat bahan yang bisa merusak habitat laut atau mengancam perubahan kadar di dalam tanah.
Sebagai konsumen tidak hanya peduli terhadap bahan skincare atau kosmetik yang aman dan bermanfaat untuk kulit namun juga ramah lingkungan dan memiliki dampak berkelanjutan terhadap alam, penduduk sekitar dan para pekerja.
Nah Arcia ini yang merupakan sustainable beauty brand yang telah berkembang menjadi lebih dari sekadar merek, ini adalah gerakan yang merangkul transparansi, keberlanjutan, dan dampak sosial.
Tidak hanya dari bahannya saja, namun kemasan produk Arcia merupakan produk yang mudah untuk didaur ulang. Ternyata kompleks ya yang harus diperhatikan sebagai brand kecantikan yang peduli akan keberlangsungan.
Sini nih aku kasih tahu, apa saja yang harus diperhatikan menjadi produsen sustainable beauty dan sebagai konsumen juga perlu tahu, ini beberapa poin yang harus diperhatikan:
- Formulasi yang bersih, etis, dan alami.
- Dampak lingkungan yang minimal sepanjang siklus hidup.
- Bebas dari kekejaman, dapat terurai secara hayati, bersumber secara bertanggung jawab
- Kemasan: dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau diisi ulang.
Pohon Tengkawang
Sebelum ngobrolin cara pembuatan lip balm yang ramah lingkungan, ada salah satu bahan yang menarik nih yaitu mentega tengkawang yang digadang sebagai shea butter-nya Indonesia, berasal dari pohon tengkawang yang tumbuh endemik di pulau Kalimantan.Tidak berlebihan jika pohon ini memiliki banyak manfaat karena setiap bagiannya bisa dimanfaatkan. Seperti kayu dari pohong tengkawang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Biji tengkawang menghasilkan minyak nabati yang bisa digunakan sebagai bahan baku kosmetik.
Mentega tengkawang yang digunakan untuk praktek bikin lip balm dan ada di beberapa produk Arcia ini berasal ekstrak minyak dari biji tengkawang.
Memiliki banyak manfaat untuk kecantikan dan kesehatan tubuh seperti kandungan asam lemaknya yang efektif melembabkan dan melembutkan kulit kering, meningkatkan elastisitas kulit hingga memiliki manfaat menenangkan kulit yang iritasi.
Banyaknya manfaat yang dimiliki mentega tengkawang nggak heran nih jadi salah satu bahan andalan produk Arcia. Semakin penasaran dan nggak sabar dong untuk bikin lip balm sendiri. Yuk lanjut baca untuk tahu caranya!
Yuk, Bikin Lip Balm yang Ramah Lingkungan
Nah, sesi yang ditunggu nih. Bikin lip balm sendiri! Bahannya langsung dari Arcia nih, peserta #EcoBloggerSquad cukup menyiapkan seperti beaker atau wadah stainless kecil, panci, sendok pengaduk, thermometer dan bisa juga menyiapkan gloves atau masker agar semakin higienis saat pembuatan.Langkah pembuatannya cukup mudah diikuti, tapi yang bikin deg-degan tuh harus menyesuaikan suhu didih saat proses pembuatan. Seperti halnya saat mencampur minyak kelapa, mentega tengkawang dan lilin lebah sekitar 60-70 derajat celcius, kemudian harus teliti lagi saat masuk ke langkah menuangkan Vitamin E dan Geranium, harus nunggu suhu sekitar 40-50 derajat celcius.
Langkah tersebut memang ada alasannya, titik didih tertentu bertujuan agar semua bahan benar-benar larut dan tercampur rata. Kemudian suhu 40-50 derajat celcius bertujuan agar Vitamin E tidak rusak.
Setelah semuanya telah tercampur rata, perlahan-lahan masuk ke dalam tempat stick lip balm, dituangkan dalam keadaan hangat dan perlahan. Oiya, karena bahannya ada lilin lebah jadi lip balm ini mudah untuk mengeras, jika hal itu terjadi cukup dipanaskan saja hingga meleleh kemudian masukan ke dalam tempat lip balm.
Langkah tersebut memang ada alasannya, titik didih tertentu bertujuan agar semua bahan benar-benar larut dan tercampur rata. Kemudian suhu 40-50 derajat celcius bertujuan agar Vitamin E tidak rusak.
Setelah semuanya telah tercampur rata, perlahan-lahan masuk ke dalam tempat stick lip balm, dituangkan dalam keadaan hangat dan perlahan. Oiya, karena bahannya ada lilin lebah jadi lip balm ini mudah untuk mengeras, jika hal itu terjadi cukup dipanaskan saja hingga meleleh kemudian masukan ke dalam tempat lip balm.
Langkah terakhir diamkan sejenak biar lip balmnya mengeras, kurang lebih didiamkan selama sepuluh menit. Bahan natural tanpa pengawet jadi masa penyimpanannya hanya enam bulan saja dan bisa taruh di dalam suhu ruang.
Lip balm bikinan sendiri siap digunakan! Aman dipakai untuk anak-anak, praktik dibawa kemana-mana bahkan bisa jadi teman setiamu untuk traveling agar kulit dapat tetap lembap. Karena hasilnya dalam satu resep hasilnya cukup banyak, jadi selain taruh di stik lip balm, aku taruh dalam wadah cup kecil yang digunakan untuk melembabkan bagian tubuh lain seperti siku dan tumit.
Langkah Kecil untuk Bumi yang Nyaman Ditempati
Jika kamu ingin beralih ke produk yang ramah lingkungan tapi masih bingung apa yang harus dilakukan, sini deh aku kasih tahu tentang langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:Perbanyak informasi yang ingin kamu ketahui. Satu pertanyaan tentang mengapa harus menggunakan produk yang minim limbah akan membuatmu lebih kritis. Seperti bagaimana busa deterjen yang susah diurai dan bagaimana dampaknya pada ekosistem, cara daur ulang kemasan plastik dan masih banyak lagi.
Ganti produk secara bertahap. Tidak menutup mata jika produk yang eco friendly memang lebih mahal dari produk biasanya apalagi di keadaan ekonomi seperti ini, kamu bisa mengganti produk secara bertahap, misalnya mengganti produk shampoo.
Manfaatkan program refil. Tidak jarang produsen juga ada program refil isi produk di beberapa lokasi tertentu, seperti Arcia yang bisa kamu manfaatkan refil jika produkmu sudah habis.
Jangan mudah lapar mata. Produk kecantikan nggak ada habisnya meluncurkan produk baru, kamu harus memiliki kesadaran pada diri jika nggak semua produk baru harus dibeli.
Jangan berhenti di kamu. Sebarkan informasi tentang sustainable beauty yang memiliki dampak positif tidak hanya pada diri sendiri tapi juga pelestarian lingkungan hingga perekonomian karyawan dan masyarakat sekitar.
Glow and Grow: Beauty That Rebuilds tidak hanya mendapatkan manfaat dari produk kecantikan untuk menyehatkan dan mempercantik diri, tapi lebih dari itu. Memiliki kekuatan untuk memberdayakan individu, membangun komunitas yang berdampak positif hingga keberlangsungan lingkungan. Awali langkah kecilmu untuk bumi yang nyaman dan layak ditempati.
Wah, aku baru tahu ternyata bahan membuat lip balm bisa juga dari pohon tengkawang : Benar-benar sangat alami ya dan tentunya sangat ramah lingkungan. Iya dong, kita harus cek terlebih dahulu skincare wajib halal dan ada BPOM nya :D TFS :)
BalasHapusKalau aman untuk anak, kemungkinan aman juga untuk kulit sensitif, ya. Kulit saya suka agak lecet di bagian tertentu kalau cuaca sedang panas. Kayaknya bakal cocok juga pakai skincare ini
BalasHapusmenarik sekali bikin lip balm ramah lingkungan gini. enak ya kalo bikin sendiri ingredientsnya bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan
BalasHapusAku awalnya emang pake brand luar yang viral gitu. tapi ternyata malah ngga cocok dan bikin kulit iritasi. Beruntung banget ikutan webinar bareng EBS ini jadi bisa bikin skincare sendiri sesuai kebutuhan kulit. Ternyata gampang yah bikin lip balm sendiri tuh.
BalasHapusWah ini produk kosmetik seperti lip blam kalau ramah lingkungan seperti ini jadi senang penggunanya auto mau rder juga deh
BalasHapusJujur, poin tentang limbah skincare yang nyangkut sampai laut itu mindblowing banget, kayak ngingetin kita kalau keputusan kecil saat beli produk ternyata punya efek panjang. Insight tentang Arcia juga keren, apalagi soal mentega tengkawang yang jadi hero lokal, rasanya bangga deh ada produk asli Indonesia yang nggak cuma bagus buat kulit tapi juga mendukung pendidikan anak-anak petani.
BalasHapus