Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Happiness Theory

Ceritanya nih hari selasa tanggal 23 April 2013 Tiba-tiba dikagetkan dengan tag sebuah note milik Jiah yaitu Giveaway Happiness Theory dan Oh migoooooossss ternyata DL (deadline) ya malem itu juga, et dah mepet banget yak!! Okelah namanya kuis hunter, sikaaaat ajaaaaah :LOL: .Ternyata besoknya Happiness Theory menurut aku, Mbak Jiah dan Mas RZ Hakim dikemas apik oleh teh Nchie Hanie. Tercetuslah nulis marathon begituuu. Meskipun diantara kita bertiga nggak ada yang menang tapi senanglah bisa memacu andrenalin *apaan sih*.

Saat mengikuti GA Happiness Theory mendadak bingung dan ciut kayak idungku, ketika  melihat jawaban dari beberapa kontestan canggih-canggih semua kalau jawab. Sedangkan aku?? sekelumit yang ada dipikiranku. Ini nih jawaban Mas RZ Hakim dan Mbak Jiah tentang Happiness Theory :

Kebahagian adalah tentang keputusan. Jika sudah diputuskan, maka detik itu juga kita akan bahagia. Contoh kecil, “Hari ini aku bahagia aaah…”

RZ Hakim


Kerjakan sesuatu dengan hati, niscaya kita akan menemukan kebahagiaan di dalamnya. Ketika kita bahagia, maka cinta dan kesuksesan akan datang dengan sendirinya. Kita tidak perlu merasakan sukses dahulu baru bahagia, tapi dengan bahagia maka kita akan sukses. Percaya atau tidak, rasa itu menular. Jika kita selalu bahagia, maka semua yang ada disekitar kita akan merasa bahagia. Apa sih yang terpenting dalam hidup kita? Uang? Harta? Tahta? Wanita, pria? Bukankah kebahagiaan itu jauh lebih penting? Karena dengan bahagia, kita akan mendapat segalanya .
Jiah Al Jafara

Inilah Happiness Theory versiku :
Bahagia itu sederhana, karena bahagia itu satu yaitu KAMU.-SARI WIDIARTI-



BACA JUGA : MY BUCKET LIST.



Tuh kan punyaku sekelumit kayak hidungku. Tapi kenapa sih aku menulis seperti itu? Latar belakangnya apa? Ketika berpikir tentang teori tentunya berbeda dengan Praktek. Coba deh, teori diman-mana 1+1 = 2 . Tapi kenyataannya bisa saja mematahkan teori itu, kok bisa? Iya dong coba deh tengok orangtua kita : Bapak (1) + Ibu (1) = Anak (3/5/4/8) dan seterusnya, kali aja anaknya kembar. Nah, saat mengikuti GA Happiness Theory jadi agak bingung bahagia itu apa? Banyak hal yang bisa buat aku bahagia, dan semua kebahagiaanku dapat disimpulkan menjadi "Bahagia itu sederhana" nggak perlu contoh yang ribet bin mbulet, cukup kegiatan kita sehari-hari. Misalnya, (maaf) ketika kita kentut, kalau sudah (maaf lagi) kentut rasanya bahagia sepanjang massa, coba deh kita nggak bisa (maaf sampai lebaran) kentut waaah pasti menghabiskan puluhan juta buat operasi, itulah bahagia yang sederhana. Tapi, biar nggak diartikan bahagiaku cuma sebatas (maaf lahir batin lagi) kentut, maka aku tambahin "karena bahagia itu satu yaitu KAMU" menambahkan kalimat itu karena hanya untuk mempertegas aja dan membuat banyak berbagai penafsiran siapa "kamu" itu? dan kenapa harus satu? Kamu yang dimaksud sebenarnya jamak (banyak).

"Kamu" versi Sari :

Kamu : Orangtua (tentu saja) maaf ya bukan bermaksud nggak sopan memanggil orangtua dengan sebutan "kamu"

Kamu : Keluarga (kakak - adek).

Kamu : Penghuni hatiku (semoga betah).

Kamu : Sahabat.

Kamu : yang lagi baca/BW/kepo/nyasar di blogku #cieeeee.

Nah, "Kamu" yang dimaksud itu banyak sekali penafsirankan? tapi aku sengaja menaruh "Satu" untuk mempertegas jika tidak ada selain "kamu".

"Karena bahagiaku itu satu yaitu Kamu (orangtua)" : Orangtua memang sumber bahagiaku, bukan orangtuanya tetangga. Itulah fungsi dari "satu".

Apa teori bahagia menurut kamu?

Posting Komentar untuk "Happiness Theory"