Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Macam Arisan, Kamu Sudah Ikut Yang Mana?

macam macam arisan
6 macam arisan


Postingan ini terinspirasi oleh salah satu kegiatan Mama. Beberapa hari yang lalu, ada arisan RT di rumah. Kalau sudah jadi ibu – ibu nggak akan jauh yang namanya arisan. Eh, atau belum jadi ibu – ibu sudah ikutan arisan. Melihat beberapa grup yang aku ikutin, banyak juga yang mengadakan arisan, apa saja bisa dijadikan arisan. Ada sebagian yang bilang, kalau arisan itu seperti mengambil hasil tabungan yang tertunda. Nabung ke bendahara untuk beberapa bulan kemudian, terus diambil deh kalau nama kita yang keluar dari kocokan, ada yang bilang justru enak dapat arisan yang terakhir, kalau karena nggak kepikiran untuk melunasi arisan bulan berikutnya. Ya kalau masalah enak atau nggak enak, terserah masing – masing individu dengan pilihannya. 


Beberapa grup juga ada yang mengadakan arisan, lebih banyak yang mengadakan arisan berupa barang, hmmm.. sebelum membahas lebih dalam lagi, berikut 5 Macam Arisan yang biasa aku jumpai :

Arisan RT : Arisan yang memang sudah umum, biasanya ibu – ibu satu RT mengadakan arisan setiap bulannya. Nominalnya 50.000 hingga ratusan ribu, tergantung kesepakatan awal. Selain mengadakan acara arisan, biasanya ada kegiatan lain, seperti koperasi simpan pinjam, demo produk alat masak yang biasanya bertabur promo ini itu, gelar dagangan para anggota, yang beli ya anggotanya sendiri, silaturahmi antar tetangga, diskusi acara RT yang mau mengadakan piknik bareng. Aktif banget lah ini ibu – ibu kalau sudah ada acara arisan, tumpah ruah apa yang ingin dibicarkan, nggak perlu sungkan, karena tetangga ya saudara yang paling dekat. Nggak perlu khawatir untuk urusan konsumsi karena ibu – ibu paling jago urusan permakanan, wkwkwk.๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚


Waktu kecil suka banget ikut Mama arisan, karena selalu dapat jajan dobel๐Ÿ˜Ž, tapi bikin Mama sungkan, eh tapi aku cuek aja, ya namanya juga anak kecil, kalau dikasih jajan, nggak bakalan nolak. Kalau sekarang, masih suka nunggu Mama pulang dari arisan, cuma ingin dapat bagian jajan yang lebih besar. Biasanya rebutan sama Mas, eh sekarang Mas udah nikah, nggak ada saingan, dapat jajan utuh. Tapi kurang seru!

Arisan mesin jahit. Hmmm berat nih arisannya. Eh tapi beneran ada loh arisan mesin jahit, karena salah satu grup yang aku ikutin mengadakan arisan mesin jahit yang satu kota dengan penyelenggara (aku nggak ikut arisan karena nggak satu kota). Sistem arisan sama kayak arisan pada umumnya. Misalnya harga mesin jahit 2500000, perbulan 100ribu, anggota arisan ada 10 orang, tiap beberapa bulan sekali dikocok, nama yang keluar dapat mesin jahit, gitu terus sampai 10 anggota ini dapat mesin jahit semuanya. Mungkin ini salah satu cara, daripada kredit, bisa ikutan arisan.

Arisan buku. Kalau ini biasanya buku – buku yang harganya ratusan ribu hingga jutaan karena bukunya di- bundle dengan mainan edukasi. Yang aku lihat sih (tapi aku nggak ikutan arisan ini), arisan ini semacam nabung bareng gitu. Misalnya harga buku 1juta, 10 anggota, perbulan 100ribu. Nanti pada bulan yang sudah ditentukan, semua anggota bakalan dapat buku yang dimaksud, jadi bukan sistem kocokan, melainkan nabung bareng – bareng gitu. Misalnya, bulan ke sepuluh, sudah terkumpul 1juta, dan akan dibelikan buku yang sudah ditentukan.

Arisan buku. Lain dengan arisan buku yang di atas, kalau arisan yang seperti ini, kebetulan aku ikut. Jadi, sistemnya ya seperti arisan pada umumnya, pakai kocokan. Perbulan misalnya 50ribu, dikocok satu bulan sekali, ada 10 anggota. Nah, anggota yang namanya keluar di kocokan, bakalan dapat duit arisan, duit itu nantinya harus dibelanjakan berupa buku. Kalau sudah belanja buku, belanjaannya harus difoto dan harus di konfirmasi ke grup, kalau masih ada sisa duit, nggak apa – apa sih kalau ditabung. Yang penting sebagian besar dibelanjakan berupa buku.

Arisan panci. Kalau arisan ini biasanya ada saat arisan RT berlangsung, kan ada tuh yang nawarin peralatan dapur yang harganya bisa dibilang menguras kantong. Biasanya ibu – ibu juga dijadikan arisan, sistemnya biasanya kayak nabung gitu, berapa bulan nabung, kalau sudah mencapai harga produk, duitnya dibelanjakan panci.


Arisan Ilmu.

Ciyeee ini nih Arisan yang nggak kalah kece, Arisan Ilmu yang dicetuskan oleh Emak - emak Blogger, sharing ilmu dari member, untuk member. Beberapa hari kemudian, Emak Blogger Surabaya bakalan mengadakan arisan ilmu. Hmmm.. kayaknya kuota sudah full. Nggak sabar bakalan menuntut ilmu.๐Ÿ˜Ž


dok. emak - emak blogger




Awas riba!

Memang sih ilmu saya masih dikit tentang riba. Tapi, biarkan aku mengungkapkan pendapat, karena pernah baca status salah satu teman tentang arisan.

Contoh kasus : barang A : harga : 2.500.000

Perbulan 450.000

Anggota 10 orang

Sistemnya bukan kocokan, karena saat 6 bulan, sudah terkumpul 450000 * 6 = 2.700.000 

Jadi setiap orang saat bulan keenam sudah terkumpul 2.700.000

Nah, temanku ini yang agak mengernyitkan dahi, kok arisan malah lebih mahal harganya ketimbang harga barang. Iya, saudara – saudar, sisa duitnya nggak dikembalikan. Entah mengapa. Takutnya, sisa duit itu bisa jadi riba. *CMIIW*๐Ÿ˜Ž

Menurut pemahamanku, lebih baik sebelum arisan atau semacam nabung bareng, saat akad (perjanjian pertama kali) harus sedetail, diperjelas ke masing – masing anggota. Mungkin saja, sisanya itu untuk pengganti ongkos kirim barang ke anggota arisan, ongkos bensin untuk membeli barang, atau apalah – apalah. Mari kita pahami akadnya terlebih dahulu, jangan sampai grundel mburi (ngomong di belakang).

Di beberapa berita, arisan juga dijadikan ajang meraup keuntungan bagi pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab. semacam arisan untuk investasi yang menghasilkan beberapa juta hingga puluhan juga, eh tapi duit raib dibawa Bandar.

Sebelum ikutan arisan, yuk cek terlebih dahulu :

Siapa yang mengadakan arisan. Wajib hukumnya tahu siapa yang menyelanggarakan dan bertanggung jawab, jangan asal ikut – ikutan atau termakan bujuk rayu “katanya si anu, dapat arisan 50juta dalam sebulan, Cuma bayar 100ribu”. Namanya juga janji, pasti manis. Lebih baik ikut arisan dengan orang yang benar – benar dipercaya.

Kalaupun harus arisan online, harus benar – benar mengetahui orangnya, seluk – beluknya. Aku mengikuti arisan online, di salah satu grup buku, yang sudah aku sampaikan sebelumnya. Arisan buku, kalau dapat arisan, wajib untuk belanja buku yang diinginkan. Aku sudah ketemu dengan beberapa anggota, sudah akrab, malah grupnya lebih dulu terbentuk sebelum mengadakan arisan. Sepak terjang grup yang aku ikuti juga terkenal kredibel, jadi aku nggak ragu.

Intinya adalah kepercayaan dan harus diimbangi oleh kewarasan dan kritis. Boleh lah kalau emang kita – kita berduit, ikut arisan perhiasan, tas branded. Tapi harus waras dan kritis dengan segala sesuatu. jangan mudah terbujuk rayu, grup arisan yang ingin diikuti sudah berapa lama sepak terjangnya, lihat membernya, ada keluhan atau tidak. Harus selidiki gar hati nyaman dan uang aman. Ketimbang arisan, mending kalau ada duit lebih, langsung investasi aja, biasanya bank juga ada banyak pilihan yang ingin investasi. Kalau ingin investasi yang nggak bakalan rugi, investasi lah yang bukan ke hal – hal duniawi, investasi dalam bentuk pembangunan masjid, insya Allah nggak bakal rugi, pahala akan selalu mengalir. Jamaah ooohhh jamaah.

Sekali putaran. Arisan yang ideal menurut saya adalah yang satu kali putaran, maksudnya saat ada 10 anggota yang bergabung, ya arisan harus sampai 10 anggota dapat arisan, setelah itu buyar. Bukannya menaruh curiga. tetapi uang itu selalu menimbulkan daya tarik tersendiri, siapa tahu kalau ada yang ngutil, entah itu yang pegang duit, anggota yang merasa bayar tapi nggak dicatat, anggota yang belum bayar tapi ngaku sudah bayar, dan masih banyak lagi hal – hal yang perlu diwaspadai. Kecuali kalau memang sudah percaya antar anggota, monggo aja kalau mau lanjut, kan rsiko ditanggung penumpang.

Harus ada pengurus dan anggota yang “vocal”. Maksudnya berani berbicara sesuai dengan fakta. Jangan ada sungkan diantara anggota atau pengurus, kalau ada yang nunggak, harus aktif menegur agar bayar, kasihan dong arisannya nggak jalan gara – gara ada yang telat bayar.

Arisan sewajarnya. Banyak sekali rayuan – rayuan agar ikut arisan. Eh, intip dulu, kebutuhan dapur sudah terpenuhi atau belum, kebutuhan untuk anak – anak udah beres belum? Kebutuhan tabungan untuk kondisi tak terduga (sakit atau kecelakaan) sudah beres? Kalau sudah beres dan rapih semua kebutuhan rumah tangga dan ada uang yang sisa, bolehlah untuk ikut arisan.



Yuk lah semangat arisan tanpa tergiur rayuan.

6 komentar untuk "6 Macam Arisan, Kamu Sudah Ikut Yang Mana?"

  1. saya sudah kapok ikut arisan
    hehehe

    BalasHapus
  2. Arisan rt, arisan dawis wajib bagi irt...hehehe..

    BalasHapus
  3. iya ya, arisan di sekitar rumah saya sampai sekarang masih marak, ada yang hasil barang terus ada juga yang hasilkan uang. kalau hasilnya uang saya masih oke oke saja tapi kalau yang arisannya berbntuk barang saya gak suka tuch.

    BalasHapus
  4. Paling tertarik sama Arisan Ilmunya mak :D
    Soal arisan yang mengandung riba itu kayae udah banyak ya, soalnya biasanya anggota arisan menganggap itu uang lelah buat yg jadi kepala arisan. aku pribadi gak pernah ikut arisan sih mak.
    Salam kenal :D

    BalasHapus
  5. duhh arisan heheh jadi inget film arisan si tora sudiro :D .. hmm sayangnya sudah gak di surabaya, pingin banget ikut arisan ilmunya ..nambah ilmu :) salam ya untuk emaks yang hadir

    BalasHapus
  6. kayaknya aku belum pernah ikutan arisan yang ditulis diatas deh :D
    selama ini hanya nabung biasa aja

    BalasHapus