Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyiapkan dana pernikahan untuk si Jomblo

*uhuk*
Ada yang heran atau malah ketawa dengan judul blog post ini? Eh nggak masalah loh meski masih jomblo tapi sudah punya rencana ke depannya. Meskipun jomblo, bukan berarti nggak ada tanggungan, berfoya – foya, menghamburkan uang, dengan memiliki rencana masa depan, uang kita lebih tahu “mengalir kemana”, bukannya tiba – tiba sudah habis dan nggak tahu uangnya untuk apa saja.

Nggak perlu nunggu harus punya pacar terlebih dahulu, baru mengumpulkan niat untuk memikirkan dana pernikahan. Jodoh nggak ada yang tahu, mungkin saja satu minggu kemudian, aku ada yang ngelamar *aamiin* *uhuk*😎. Daripada kelimpungan cari dana untuk nikah, dan nggak mau merepotkan orang tua, mempersiapkan sedini mungkin nggak ada salahnya, seperti ungkapan sedia paying sebelum hujan, sedia duit sebelum nikahan.

Pernikahan sederhana atau mewah itu tergantung keputusan dua keluarga, mungkin ada yang ingin sederhana karena ingin yang datang hanya keluarga dan sahabat saja agar acaranya nggak lama, lebih akrab dengan yang hadir, sederhana karena yang pentin sakinah, mawadah, waromah dan ingin menghamburkan uangnya saat bulan madu, itu boleh – boleh saja. Atau ingin menyelenggarakan pernikahan di gedung, dengan kue pernikahan yang bertingkat, mengundang ratusan tamu karena ingin membagikan kebahagiaan kepada semua, boleeeeeh😆. Yang penting ada dana, plis lah jangan utang, kalau nggak ada dana nggak perlu maksa untuk pernikahan yang berlebih. Nggak mau kan mengawali hidup baru eh ternyata ada tanggungan, hmmm makin kurus tuh badan.😅

Kendalanya nih, kalau masih jomblo, masih belum tahu nantinya pengin pernikahan yang seperti apa, kan belum punya pasangan. Tapi, jomblo kan banyak nerima undangan nikahan teman, nah manfaatin tuh sebagai wacana, bisa dibayangin dong ya rata – rata pengeluaran dari lamaran sampai resepsi. Kalau nggak mau repot, sering – sering mengunjungi wedding expo, tapi harus menguatkan hati kalau mau ke wedding expo, siapkan hati yang tabah dan sabar, duuh paling gak tahan lihat baju pengantin muslimah yang cantik – cantik. Di wedding expo kan banyak tuh vendor pernikahan yang memberikan penawaran, kumpulin tuh brosurnya, jadi sudah ada rencana berapa dana yang harus disiapkan. 

Kalau kamu tipe orang yang hemat di segala kesempatan, carilah sponsor untuk menekan biaya pernikahan, sponsor itu bukan orangtua atau mertua, tapi di luar dari pihak keluarga. Berikan penawaran terbaik kamu agar banyak yang jadi sponsor, ya meski bukan artis yang biasanya siaran langsung saat prosesi akad nikah, Insya ALLAH ada jalannya sendiri deh untuk menggaet sponsor.

Tapi kalau kamu orang yang gigih tapi sedikit pasrah, caranya ya nabung dong. Seberapapun dapat sponsor, mungkin hanya sebagian saja ditanggung, sisanya cari sendiri. Atau kalau memang mandiri, nggak butuh pertolongan dari pihak manapun. Yuk lah singsingkan lemak eh maksudnya singsingkan lengan untuk bekerja lebih keras! Hidup ini penuh perjuangan!💪😎

Jika sudah wacana tentang budget, langkah selanjutnya adalah membuat rekening yang terpisah, khusus untuk rekening pernikahan agar nggak tergiur gesek kartu ATM, bisa juga pilih yang minim fasilitas, tanpa perlu kartu ATM, agar lebih fokus.

Ukur kemampuan, berapa besar dana pernikahan perbulannya, bisa 5% dari pernghasilan perbulan, sesuai kemampuan yang penting istiqomah. Kalau sudah berjalan beberapa bulan, perlu juga dievaluasi, apakah perlu ditingkatkan presenstase untuk nabung.😉 

Duitnya jangan disimpan di kaleng biskuit, duitnya nggak aman tuh. Mending nabung di Bank, kalau takut "rugi" karena biaya admin bank, bisa pilih Bank Syariah dengan akad Wadiah (titipan), nggak ada bagi hasil, nggak ada biaya admin, ya tentunya fasilitasnya nggak sebanyak tabungan lainnya, tapi cocok untuk rekening dengan tujuan untuk nabung pernikahan yang nggak ditarik duitnya. Kalau duit disimpan di rumah, bawaannya pengin jajan mulu😆


apa itu LPS?

Udah tahu dong kalau simpanan kita di bank, baik itu Bank Konvensional, Syariah, maupun BPR dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Dilatarbelakangi kejadian Pada tahun 1998, krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia, yang ditandai dengan dilikuidasinya 16 bank, mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan. Untuk mengatasi krisis yang terjadi, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank, termasuk simpanan masyarakat (blanket guarantee). Hal ini ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum dan Keputusan Presiden Nomor 193 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Perkreditan Rakyat. (sumber : lps.go.id)

Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, LPS, suatu lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah penyimpan dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya, dibentuk. Undang-undang ini berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi. (sumber : lps.go.id)


jenis - jenis simpanan yang dijamin oleh LPS.


Jenis - jenis simpanan yang dijamin oleh LPS :

Bank konvensional :

1. Giro.

2. Deposito.

3. Sertifikat deposito.

4. Tabungan dan/atau

5. Bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.



Bank Syariah :

1. Giro Wadiah dan Giro Mudharabah.

2. Tabungan Wadiah dan Tabungan Mudharabah.

3. Deposito Mudharabah.

4. Simpanan lain yang ditetapkan oleh LPS.

BPR juga dijamin oleh LPS.



Ingat 3T 

Ingat 3T , adalah Kriteria simpanan layak bayar :

1. Tercatat dalam pembukuan Bank.

2. Tingkat bunga tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS.

3. Tidak melakukan tindakan yang merugikan Bank (Kredit Macet).

suku bunga.




Gimana kalau sudah terkumpul uang untuk pernikahan tapi masih jomblo juga? Jodoh itu rejeki, kalau masih jomblo, jangan bersedih hati, memang belum saatnya saja, masih misteri. Eh jangan menyerah tetap terus menabung, semakin banyak uang yang terkumpul, nggak hanya untuk pernikahan, bisa tuh untuk dana pendidikan anak. Tuh kan, nggak ada ruginya kok kalau nabung, yang penting dimulai dari sekarang, 

7 komentar untuk "Menyiapkan dana pernikahan untuk si Jomblo"

  1. wuaa mbak sari, aku baca judulnya kesindir banget hehehe

    BalasHapus
  2. niatnya td mo ngomong "cieee.. yg mo merit.." tp pas baca endingnya kirain berakhir ke pelaminan taunya malah berakhir ke bank (╯︵╰,)

    BalasHapus
  3. Aku juga belum tau jodohnya udah mulai nabung buat nikah.

    Nikah gak perlu mewah yang penting udah nikah langsung punya rumah 😊

    BalasHapus
  4. Yap, gak punya calon pasangan yang mau dinikahi bukan berarti nggak boleh nabung buat nikah kan? Jomblo mah bebas, mau nabung buat terbang ke bulan juga bisa. LPS ini sepertinya memberi solusi ya yang menjamin simpanan sahabat LPS itu..

    BalasHapus
  5. Saya nabungnya di celengan babon mbak

    #ihik

    BalasHapus
  6. baru tahu ada tabungan , tabungan Wadiah di bank syariah kalau tabungan ini tak ada bagi hadil dan biaya adm mirip dengan produk tabungan haji ya, terima kasih informasinya

    BalasHapus
  7. Kalau saya ada sendiri tabungan khusus buat nikah *eh hahahhaha

    BalasHapus