Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

29 tahun di 29 Oktober

birthday girl


Alhamdulillah sudah berumur 29 tahun, ukkkh awet muda!😎 Oktober yang selalu menyenangkan, dan juga refleksi dari tahun lalu hingga membawa harapan untuk tahun berikutnya. Bagiku, tahun ini, khususnya bulan Oktober, merupakan bulan yang selow banget, nggak tahu kenapa, berasa lama gitu. Bulan yang wait and see, bulan yang setiap harinya menunggu dan bersabar, bulan yang tenang. Bukan karena bulan ini merupakan yang kurang bagus untuk menikah, jadinya sepi orderan, wkwkwk.. bukan itu. Rasanya bulan ini diberikan waktu untuk semakin mengenal diri sendiri, melihat tahun – tahun lalu yang telah dilalui, apa yang telah dicapai, dan semuanya tentang diri sendiri.πŸ˜‡


Dua puluh Sembilan tahun rasanya sudah cukup untuk mengenal diri sendiri, ya setidaknya apa kelemahan dan kelebihan, apa yang dicari selama ini, apa sih tujuanmu untuk hidup, untuk apa kamu hidup, mengapa kamu memilih jalan seperti ini? πŸ˜€Semakin mengenal diri sendiri, aku rasa banyak manfaat yang didapat, lebih bisa mengelola rasa kecewa yang didapat, lebih mantap dengan pilihan hidup, lebih menikmati hidup dan tahu kapan waktunya merasa cukup dengan pencapaian dan kapan waktunya harus lebih giat lagi untuk ke depannya. Ya ujung – ujungnya, aku harus lebih banyak bersyukur dengan apa yang ada di sekelilingku, tidak melulu mengejar apa yang di depan, siapa tahu dengan apa yang sudah kita punya, nantinya kita memiliki “goal” yang berbeda dan menyenangkan berkat apa yang sudah kita miliki, bersyukur dan berhenti sejenak, akan memancing ide – ide ataupun “goal” lain yang ingin dicapai. Jangan berhenti bersyukur. πŸ˜‡

kembar delay sehari


Apa yang berubah di umur dua puluh Sembilan ini? Lebih ribet urusan perawatan,πŸ˜†πŸ˜† biasanya cuek, sekarang lebih sering searching atau baca review teman – teman tentang perawatan wajah, day cream dan lain sebagainya, pengin tau lebih banyak produk skin care, ya namanya juga cewek, siapa tahu bulan depan ada yang ngelamar aku *aamiin* kan ya udah ada modal untuk menyenangkan suami, wkwkwk..πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ masih pengin dipanggil mbak ketimbang ibuk, tapi apa daya selalu aja ya kalau ketemu balita, ada aja tingkah pola yang nggemesin, pengalaman terbaru, saat ketemu balita cewek, eh tiba – tiba nunjuk – nunjuk aku sambil jalan ke aku, lah dikira aku ibunya atau gimana, mungkinkah aura keibuanku terbuka lebar,πŸ˜† jadinya balita pada tertarik kepadaku, duh bikin baper nih anak – anak. Stay cool dan aku masih mbak – mbak. Hmm.. apa lagi ya yang berubah dari diriku di umur dua puluh Sembilan ini? Sepertinya lebih damai, lebih menyenangkan.😎

yeaaay punya kue ulang tahun 


Apa yang tidak berubah dari diriku? Rasanya ada “sifat bawaan orok” yang susah diubah. Pendiam, seriusan deh akunya pendiam,😝 masih lebih sering menyimpan apa yang diinginkan, tapi kalau sekarang sih lebih memikirkan, “Kalau aku mengucapkan seperti ini, orangnya sakit ati nggak ya?” “Kalau ngobrol seperti ini, ntar termasuk gibah nggak ya?” “Kalau aku terus terang, ada manfaatnya nggak?” ya berusaha untuk melihat sesuatu nggak hanya satu sudut pandang, tapi tetep terus melatih untuk speak up! 😏Susah beneran deh, lebih suka berkata lewat tulisan. kalau sifat egois mungkin setiap orang memiliki egonya masing – masing. Hanya saja egois yang bagaimana. Sepertinya, kalau aku sih egoisnya lebih saat memiliki pasangan ya, ketimbang egois dalam hubungan pertemanan. Susah ciiiin cari teman atau sahabat yang punya frekwensi yang sama, yang klop gitu. Jadinya, ke teman atau sahabat lebih tenggang rasa, kalau pasangan kayaknya akunya lebih egois, wkwkwk..πŸ˜…πŸ˜…

Ngomongin tentang pasangan, huwooooh demi apa dua puluh sembilan tahun masih jomblo aja? Tapi sekarang ini nggak grusa – grusu kayak dulu yang haduh pening kepala pengin cepat nikah. Sekarang, aku menerima keadaan, I’m deal with it, menerima kejombloan, melihat sisi positif. Berkenalan dan memiliki beberapa hubungan spesial dengan beberapa cowok, juga membuat aku lebih mengenal diri sendiri dalam hal “apa sih yang aku cari dari pasangan?” “apa yang aku cari dari suatu hubungan?” apa yang membuat aku “Yes, he is the one, only one”. Duh ya, meskipun akunya jomblo tapi sering kali dicurhati tentang rumah tangga sama teman – temanπŸ˜†, entah mereka khilaf curhat ke aku, atau akunya emang pendengar yang baik kalau ada yang curhat, meskipun nggak bisa kasih nasihat karena akunya belum mengalamai yang namanya pernikahan. Jadi ya sedikit banyak tau lah apa yang dialami. Pernikahan bukan happy ever after, tapi perjalanan jauh untuk mencapai tujuan. Menentukan visi dan misi yang sama sebelum menikah, penting banget, agar nggak bubar di tengah jalan. Ikh, sari, ngomong sih enak, kamu belum ngerasain nikah itu kayak gimana, wkwkwk.. πŸ˜†πŸ˜†iya nih, jomblo mah gitu, sok bijak, padahal dirinya masih jomblo. Menerima kejombloan bukan bagian dari kesialan hidup atau apes, mungkin dengan jomblo ini akunya masih punya PR yang harus diselesaikan, mengubah hidup lebih baik sebelum bertemu dengan seseorang yang sudah ditakdirkan. Atau dengan kejombloan, lebih menikmati hidup, lebih mendewasakan, bisa mencapai segala impian. I’m deal with it. Karena aku memutuskan selalu bahagia dengan atau tanpa pasangan.

selalu bahagia dengan setiap keputusan yang diambil.

ya meskipun sudah memutuskan selalu bahagia dengan atau tanpa pasangan, tapi ada aja momen yang mau nggak mau akhirnya kepikiran tentang jodoh. Kalau omongan dari tetangga atau orang lain, bodo amat sama omongan mereka! Tapi kalau orangtua yang tiba – tiba ngomong tentang kematian, takut kalau aku sendirian, ya maklum lah ya anak bungsu, ya begitulah, duh rasanya hati ini nggak kuat, rasanya kudu kuat nahan tangis.😭😭😭😭 Tapi setelah orangtua bahas masalah yang sensitive, eh akunya ya udah biasa gitu, nggak mikirin gimana – gimana tentang jodoh😜. Sebenarnya, ada rasa takut juga untuk memulai suatu hubungan dengan lelaki. Meskipun perjalanan percintaan sebelum – sebelumnya bikin nelangsa, tapi nggak bikin kapok juga sih, hanya saja ada rasa ketakutan yang selalu aku mencari solusi. Karena takut mencintai secara berlebihan, fallin in love yang akhirnya diri ini tidak menjadi diri sendiri, menjadi pribadi yang sering menuntut pasangan untuk ini itu, padahal diri sendiri belum bener, dan takut berubah jadi orang yang menyebalkan sekaligus menyeramkan untuk pasangan, apalagi aku nggak suka dengan pertengkaran, aku dari dulu nggak bisa dengerin orang marah – marah atau teriak, rasanya kudu nangis aja kalau denger teriakan atau amarah. Makanya, selain cari pasangan yang seiman, juga harus punya pasangan yang super duper sabar.😎

jangan liat ke atas mulu, sesekali lihat ke bawah, masih ada yang tidak seberuntung kita. selalu bersyukur.


Sebenarnya pengin mengulas lebih banyak, apalagi paragraf kedua belum aku jelasin, tapi yang terpenting, di usia dua puluh sembilan ini temanya sih, lebih mengenal diri sendiri, mengenal dan mencari arti kehidupan beserta pertanyaan - pertanyaan. Bulan oktober yang penuh refleksi diri, lebih mengenal diri sendiri itu membuat lebih tenang, meskipun merasa kecewa tapi nggak sampai dibawa stress atau dibawa mimpi, lebih fokus dengan tujuan, ya lebih ringan aja menjalani hidup.

Terimakasih ya sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan yang remeh – temeh. Selamat mengenal dirimu sendiri.

4 komentar untuk "29 tahun di 29 Oktober"

  1. Met ultah mbak sari. Semoga segera bertemu jodoh. Btw ternyata gak hanya aku yang merasa oktober tu luamaaa banget hahahaha

    BalasHapus
  2. Happy bday sari... semoga segera mendapatkan jodoh yang baik

    BalasHapus