Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pakai baju yang itu – itu saja.

nongkrong cantik



Pakai baju yang itu – itu saja. Katanya cewek paling ribet kalau urusan fashion, sering merasa nggak punya baju, padahal koleksinya satu lemari penuh. Tapi aku tidak mengalami hal yang sama dengan cewek pada umumnya. Seringnya pakai baju yang itu – itu mulu, sampai Mama sering banget melontarkan kata – kata.

Bajumu itu mulu, mbok ya ganti.

Kalau punya uang tuh jangan disimpan, beli baju sana, kan sering ke Royal (nama salah satu mall di Surabaya).

Kemarin mama bersih – bersih ruang atas, bajumu masih banyak loh, baju tuh dipakai, jangan disimpan, nanti jadi sarang tikus.

(dalam hati berkata, baju yang “ditemukan” Mama memang bagus – bagus, buat kalau ada acara kondangan atau acara formal, kalau hanya dipakai ke mall atau main sama teman kok ya terlalu heboh).

Mama selalu setia menjadi krtikus fashion pribadiku, meski kadang suka pinjem baju atau jilbab. Tapi memang akui kalau baju yang aku pakai itu – itu saja, nggak tahu kenapa, tapi merasa biasa aja, simple, nggak perlu ribet “hari ini mau pakai baju apa”.

Trend fashion.


Secara pribadi, nggak terlalu mengikuti trend fashion, meskipun di sosial media, aku follow beberapa akun fashion, senang aja melihat wanita cantik dan modis, tapi sering berpikir, “Kayaknya kalau aku pakai, nggak bakalan pantas”, udah minder duluan.

Ada beberapa model baju, punya gamis, punya outer, seringnya kalau beli baju nggak lihat modelnya, tapi harganya *eh*😏😏. Nggak gitu jugaaa, beli baju seringnya karena pandangan pertama yang sudah bikin aku jatuh cinta pengin beli. Kadang nyesek gitu kalau nggak jadi beli bukan karena harga, tapi karena modelnya terlalu menonjolkan lekuk tubuh, padahal bagus banget loh, warnanya feminim banget, soft blue.

Aku suka warna baju yang polosan tanpa motif, ya meskipun punya baju yang bermotif juga, kalau yang motif bunga – bunga yang rame, biasanya aku pakai saat acara formal. Kalau yang polos tanpa motif, atau motifnya hanya garis – garis atau motif abstrak, biasanya dipakai untuk main.

Pengin untuk konsisten dengan 1 atau dua warna, black and white, tapi rasanya nggak mampu kalau hanya pakai black and white, udah beli putih, eh ternyata jatuh hati dengan warna mocha, lucu gitu. Kemudian gagal untuk konsisten dengan warna tertentu.


Beli baju di mana?


Kalau beli baju, biasanya nggak hanya 1 piece, beli baju lengan panjang doang, tapi beli baju sekalian beli jilbab, atau beli dua baju lengan panjang tapi warnanya berbeda, dengan alasan kepraktisan saja, nggak perlu bolak – balik beli baju, atau mengalokasikan waktu untuk beli baju.

Beli offline maupun online yang penting harus teliti sebelum membeli. Banyak sekali toko online yang menjual fasion wanita dengan model terbaru. Harus hati – hati karena aku juga pernah kecewa, kalau lihat di gambarnya bagus, eh ternyata barangnya jauh dari gambar. Kalau aku beli baju, suka beli di marketplace, merasa lebih aman kalau nantinya kita complain. Nggak ada yang melarang kalau beli di online shop yang berada di IG, bbm, atau OA line, tapi ya harus ekstra teliti, agar nanti setelah transfer, barang beneran dikirim, atau kalau mau complain, penjual harus respon.


tetap senyuuuuum


Selain itu, bisa juga beli fashion wanita terbaru di outlet yang banyak dijumpai di mall, atau toko. Kalau aku malah beli pakaian wanita di pasar dekat rumah, karena di pasar nggak hanya jual bahan makanan tapi jual pakaian wanita, jilbab segiempat, pashmina dan lain sebagainya, harganya pun ramah di kantong, kualitas juga bagus, karena sampai sekarang pakaian wanita yang sudah aku beli, masih tetap awet. Meski kalau beli nggak minta diskon, penjualnya selalu kasih potongan harga ke pembeli.

Aku tipe orang yang nggak menetapkan alokasi dana untuk beli baju, karena satu bulan belum tentu beli baju baru. Tapi kalau beli ya sewajarnya, beli gamis yang harga 200ribuan masih aku anggap wajar, karena memang bahan gamis harus “jatuh” biar dipakai nggak berat, pakaiannya yang menyerap keringat, untuk model nggak terlalu aku pikir, yang penting nyaman dipakai.


First in first out.


Sudah cukup lama memiliki prinsip, kalau beli baju harus ada baju yang harus disumbangkan. Kebiasaan ini aku lakukan sudah cukup lama, merasa mubadzir kalau nyimpen baju sampai numpuk, dan sering juga lihat anak – anak yang kurang beruntung kalau pakai baju seadanya gitu.

Setidaknya kalau aku beli 3 piece baju, minimal ada 1 baju yang aku sumbangkan, kalau lebih dari satu malah bagus. Kebiasaan berlanjut hingga sekarang, kalau beli baju, bener – bener memang perlu, misalnya udah sobek dan nggak bisa dijahit, warnanya udah pudar atau kena tumpahan apa gitu jadinya nggak bisa dibersihkan.

Kalau kamu, suka koleksi baju atau pakai bajunya yang itu – itu saja?

Posting Komentar untuk "Pakai baju yang itu – itu saja."