Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memaknai Hari Menanam Pohon Nasional




Memiliki minat untuk berkebun berasal dari Mama yang suka dengan tanaman bunga anggrek, meskipun beberapa kali gagal, tapi niat untuk menanam bunga tidak surut. Terus - menerus mencoba menanam bunga, tidak hanya anggrek, melainkan mencoba beberapa varian bunga.

Melihat bunga melati dan sedap malam mekar dengan sempurna, muncul rasa penasaran saya, akhirnya ikutan bantuin Mama untuk menanam bunga, sampai sekarang masih trial and error.

Meskipun begitu, banyak hal yang telah pelajari, nggak sedikit tanaman yang saya tanam berhasil panen.

Kalau dulu, seringnya nanam bunga, sekarang mulai melirik tanaman herbal, seperti jahe, telang, kunyit dan masih banyak lagi.

Semuanya punya tantangan tersendiri, harus sabar nunggu panen, harus telaten ganti media tanam, kasih pupuk, siram, boost tanaman, dll. Kalau dijalani tanpa ada bebean, ya terasa senang, apalagi kalau sudah mulai berbunga atau malah tambah sumringah.

Tanaman lavender yang ada di rumah



Saya bukan ahli tanaman, makanya sering cari info di channel manapun, mulai dari media sosial, youtube hingga web, banyak hal yang belum saya tau dan ingin praktik di rumah. Untuk pemula seperti saya, coba deh berkunjung ke akun instagram Demfarm, banyak informasi yang di share, nggak jarang sering bikin IG live untuk interaksi dengan foolower dan mengadakan challenge.

Demfarm Challenge


Siapa yang sudah ikutan Demfarm challenge beberapa saat yang lalu? Bercerita tentang kegiatan berkebun di rumah yang di upload lewat instagram.

Challengenya berhadiah merchandise bibit dan gardening kit, kemudian akan mendapatkan undangan spesial untuk ikutan online talk show “Cerita Petani Milenial : Mendapat Berkah Dari Kebun”.

Saya juga ikutan challenge-nya lho, pengin banget menyebarkan hal positif ke teman-teman, meskipun punya lahan atau teras yang sempit, bisa kok berkebun, banyak jalan untuk menghijaukan rumah.

Untuk pemula seperti saya, butuh banget referensi untuk menambah informasi tentang berkebun, bisa dengan mengikuti komunitas, sharing bareng teman, atau cari info di medias sosial @demfarm.id

Beberapa kali kesempatan, saya mengikuti live IG di akun Demfarm, seringnya menghadirkan narasumber untuk berbagi tips, cerita pengalaman dan masih banyak lagi.

Selain kepoin akun media sosial, kamu juga bisa berkunjung ke web demfarm.id

Ada tips nih untuk pemula yang ingin mulai berkebun :


  • Cari tanaman yang mudah perawatannya dan cepat berbuah/berbunga/cepat panen.
  • Pelajari media tanam agar tanaman tumbuh optimal.
  • Telaten.
  • Mulai lah menanam dari biji, karena akan membiasakan diri untuk menikmati prosesnya,merawat tanaman tidak hanya tentang media tanam, bahkan tanaman perlu loh diajak ngobrol.

Dari mengikuti IG live Demfarm, saya semakin tau tanaman herbal apa saja yang bisa dijadikan menu makanan, seperti daun bluntas, pegagan, hingga daun ginseng yang bisa ditumis. Ada tanaman yang bisa dimakan sebagai lalapan, ada yang harus diproses dulu seperti tumis.

Bunga telang sudah terkenal akan kegunaannya, bisa dicampur saat masa nasi, atau sebagai minuman. Telang diseduh dengan air hangat, kemudian campur lemon dan madu, percampuran antara telang dan lemon (asam), warnanya beneran jadi ungu yang cantik.

Jika kamu ingin mencoba tumis daun ginseng, siapkan bahannya seperti tomat, lombok hijau, bawang merah, bawang putih, garam, boleh pakai kecap atau saus tiram, harus dimasak dengan cepat, kalau terlalu lama, nanti daun ginsengnya berlendir.

Kenikir bisa dijadikan lalapan, daun kelor bisa dibuat jadi sayur bening. Jadi berniat banget untuk memperbanyak tanaman herbal, bisa jadi ide menarik from garden to table.

Hari Menanam Pohon Nasional

Tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Nasional. Saya berkesempatan ikutan seseruan bareng dengan mengikuti acara Talk show “Cerita Petani Millennial, Mendapat
Berkah dari Kebun” diselenggarakan oleh Demfarm secara daring.

Mc dan para narasumber



Acara ini diikuti oleh berbagai kalangan, seperti blogger, jurnalis, dan masyarakat umum. Sebelumnya, peserta diberikan gardening kit untuk menanam bareng saat acara. Meskipun dilaksanakan secara daring, dan belum bersua sesama teman blogger, tapi antusias banget untuk mengikuti acara dari awal hingga akhir.

Semoga gardening kit tidak sekedar simbolis saja, tapi bisa meningkatkan antusias berkebun dari rumah, mungkin saja berawal dari "iseng" kemudian jadi hobi dan berlanjut serius hingga memiliki kebun yang bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Menanam pohon bareng-bareng nih



Kemudian acara dilanjutkan dengan acara talk show yang menghadirkan 3 narasumber, yaitu :

  1. Soraya Cassandra selaku Founder Kebun Kumara.
  2. Adrian R.D. Putera selaku Project Manager Program Makmur PKT.
  3. Iqbal sebagai perwakilan petani milenial binaan PKT

Tujuan diadakan talk show ini untuk meningkatkan minat generasi muda di bidang pertanian, dimulai dengan bercocok tanam dari rumah. Sehingga dengan munculnya minat tersebut, ke depan akan lahir petani-petani millennial yang sukses memajukan sektor pertanian Indonesia.

Soraya Cassandra selaku Founder Kebun Kumara.



Pembicara pertama yaitu Kak Soraya, beliau menjelaskan bahwa Hari Menanam Pohon bisa dijadikan kesempatan untuk lebih mengenal hubungan kita dengan alam. Kita nggak hanya menikmati alam, tapi ikut berperan serta dengan kelangsungan alam.

Dengan menanam, kita ikut merasakan dan memahami proses, nggak mudah lho merawat tanaman hingga masa panen, merawatnya juga nggak asal siram aja, perlu perhatian takaran pupuk, dan harus telaten.

Selain memahami sebuah proses, kita akan lebih peka terhadap lingkungan, dan sebenarnya manusia itu bagian dari alam, nggak bisa lepas.

Kak Soraya melanjutkan jika sekarang masyarakat lebih peduli untuk menanam tanaman di rumah, dengan tujuan untuk ketahanan pangan keluarga, makanya muncul istilah petani rumah.

Kalau kamu, sudah menanam apa saja di rumah?

Dari penuturan Kak Soraya, jadi acuan saya untuk lebih peka terhadap alam, nggak hanya menikmati udara segar, menikmati hasil bumi tapi lebih peduli terhadap lingkungan, tapi ikut melestarikan lingkungan walaupun di lingkup keluarga.

Pengin banget punya kebun kecil di rumah yang rimbun, dan lengkap, ada buah, sayur, tanaman herbal hingga tanaman hias. Sekarang sih masih dalam tahap menanam tanaman herbal meskipun masih sering gagal tapi seneng bisa berkebun di rumah.

Mas Iqbal, petani milennial yang sukses



Selanjutnya pembicara kedua, yaitu Mas Iqbal, petani muda yang bercerita tentang perjalanan ia menjadi petani yang nggak jarang dapat rintangan. Mas Iqbal ini merupakan sarjana pertanian, tapi menurutnya setelah lulus, malah banyak loh sarjanan pertanian yang malah bekerja kantoran. Namun, ketika Mas Iqbal lulus, kembali ke desa untuk menjadi petani, malah banyak tetangga yang mencibir, "Lulusan sarjana kok malah jadi petani". Tapi hal tersebut tidak menyurutkan niatnya.

Menurutnya, petani kurang diminati oleh generasi karena ada beberapa anggapan miring, seperti ;

  • Jadi petani tuh kurang bergengsi, enak kerja kantoran yang dapat seragam.
  • Petani masih dianggap sebagai jobless karena pendapatan yang tidak menentu.
  • Tinggal di desa, kurang keren.
  • Sia-sia jadi sarjana kalau akhirnya bekerja sebagai petani.
Anggapan miring tentang petani dibuktikan oleh Mas Iqbal yang sukses sebagai petani semangka, meskipun dalam perjalanan usahanya nggak selalu berhadapan dengan jalan yang lurus. Sebagai petani muda, sering juga diremehkan oleh petani yang lebih senior, menganggap petani muda belum ada pengalamannya.

Padahal, di dunia pertanian, dibutuhkan juga generasi muda, seperti memperkenalkan teknologi untuk meningkatkan hasil panen. Selain itu, anak muda juga harus pintar cari peluang, memahami ilmu pertanian, melihat pasar dan melihat komoditas apakah laku di pasaran.

Kesuksesan Mas Iqbal bisa dibilang ada keikutsertaan dalam mengikuti program Makmur dari PT
Pupuk Kalimantan Timur (PKT).

Adrian R.D. Putera selaku Project Manager Program Makmur PKT.



Bapak Adrian menjelaskan bahwa Program ini menjadi solusi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Program Makmur dilaksanakan di sejumlah wilayah tanggungjawab distribusi PKT, seperti Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi. Program ini juga merupakan upaya PKT dalam meningkatkan penggunaan pupuk nonsubsidi dalam negeri, dengan menciptakan ekosistem untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia, termasuk petani millennial.


Program makmur ini memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani. Ekosistem di sini menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, ketersediaan pupuk non subsidi, dan offtaker.

Kenalan yuk dengan Demfarm.


Setelah mengikuti talk show yang diadakan oleh Demfarm, saya merasa tidak sendirian, banyak teman-teman yang semangat juga untuk menanam di rumah. Banyak dapat ilmu dan kisah dari pembicara maupun teman-teman yang inspiratif, saya nggak boleh patah semangat nih untuk menciptakan ketahanan pangan di rumah.

Berterimakasih dengan Demfarm yang punya banyak program. Sudah tahu Demfarm? Demfarm.ID merupakan website yang berisi informasi terkini tentang pertanian Indonesia, tips, bercocok tanam, hingga orang-orang yang telah sukses menjadi petani.

Salah satu programnya adalah Urban Farming. Mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan sekitar atau lahan terbatas untuk kebutuhan pangan dan tanaman, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun sebagai profesi dan bisnis.

Saya salah satu yang mendapatkan manfaat dari keberadaan Demfarm, beneran nggak pelit ilmu dan merasa punya wadah untuk menyalurkan hobi, karena banyak sekali ilmu yang bisa saya praktikan langsung, semoga selanjutnya banyak program offline atau perbanyak insta live dengan mengundang beragam narasumber.

Nah, sekarang saya ingin memantau biji yang saya dapat dari gardening kit, semoga bisa tumbuh subur!

gardening kit


12 komentar untuk "Memaknai Hari Menanam Pohon Nasional"

  1. Waaah nambah pengetahuan lagi nih. Baru tahu tentang Demfarm dan pengen nyobain sesuai tahapannya. Saya memang bukan tipe orang yang telaten namun kalau melihat hasil tanaman bisa tumbuh subur rasanya seneng banget. Pengen ah ikut jejaknya mbak Sari...terimakasih sharing informasinya.

    BalasHapus
  2. Aku pun pengen punya kebun sendiri. Bisa leluasa nanem pohon buah dan sayur. Apalah dayaaa...halaman rumah cuma sak uprit. Jadi cukup puas aja dulu dengan nanem-nanem di pot.

    BalasHapus
  3. Serunya, Mbak. Aku juga suka pengin banget deh nyoba untuk berkebun. Lebih ada dorongan kayak kok seneng juga ya kalo kita butuh apa tuh tinggal metik aja hasil dari yang udah kita tanam. Bakalan ada kepuasan sendiri.
    Wah, dapat gardening kit juga itu ya, Mbak. Makin senang belajar berkebunnya pasti.

    BalasHapus
  4. Saya baru tahu ada hari menanam pohon dari acara Demfarm lalu. Menyenangkan sekali bisa menanam bersama-sama dengan 100an orang yang sangat sedikit yang saya kenal. Rasanya seperti diajak kolaborasi menyelamatkan bumi.
    Yang saya salut sekali adalah Mbak Sandra nih, jawabannya tentang ekosistem tanaman dan hama, sangat membuka cakrawala

    BalasHapus
  5. ahhhh enak banget yaa itu kalau bisa tanam beragam jenis bunga di depan rumah, auto jadi cantik, memanjakan mata dan menyehatkan udara juga. Defarm ini enak yaa bisa kasih tips dan edukasi bertanam di lahan yang minimalis juga

    BalasHapus
  6. Waah saya jugaa ikutan challenge, webinar sama dapat gardening kit nya. Yang senang malah anakku. Mereka ikut nanam..

    BalasHapus
  7. wah lucu itu Gardener Kitt nya mbak
    Sekarang bisa seru seruan menanam di rumah ya mbak

    BalasHapus
  8. Aamiin! jadi gimana hasilnya mba sari? Aku menantikan hasil tanamnya aja aahh hihi karena kalau soal berkebun gini aku nyeraaah hahaha

    BalasHapus
  9. saya termasuk orang yang hobi berkebun, beberapa perayaan menanam di Indonesia kebanyakan hanya ceremony. sayang sekali proses menanan tak diikuti dengan merawat hingga bisa tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Semoga dengan banyak literasi seperti sekarang, arah seperti ini mulai bergeser ya

    BalasHapus
  10. Berkebun memang seru aku juga memanfaatkan sepetak kecil lahan di rumah untuk menanam aneka bunga dan tanaman lain yang bisa dimanfaatkan untuk keseharian termasuk bunga telang, jahe, pohon salam, serai dan daun pandan eh cabe juga

    BalasHapus
  11. Bertanam itu hobi yang baik untuk kesehehatan jiwa dan raga. Dapat melatih kesabaran dan mendekatkan diri pada alam. Kalau saya masih menanam sayuran. Yang mudah perawatannya.

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah, saya masih aktif menanam pohon kayu alba di tanah yang saya punya. Perawatannya mudah dan cepat besar. Alasam pertama, untuk investasi dan tabungan karena kayu bisa dijual jika sudah besar. Waktunya juga cukup singkat, lima tahun sudah bisa mulai dijual. Makin besar diameternya makin mahal.

    Kedua, untuk menahan tanah karena kampung saya di daerah perbukitan yang rawan longsor. Ketiga, untuk menyumbang oksigen juga, biar udara sejuk, sehat.

    BalasHapus