Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Love Language, Setiap Orang Memberi dan Menerima Cinta dengan Cara yang berbeda

quiz love language
Love language. cr : pexel/ Valeriia Miller


Kalau dulu sering dengar istilah “Treat me like a queen”, kalau sekarang maunya di treat sesuai dengan love language.

Istilah love language santer terdengar terutama di lini masa, bahkan ada quiz di web untuk mengetahui love language kamu seperti apa.

Gary Chapman, Ph.D. merupakan konselor pernikah, pembicara dan penulis ini yang menemukan “konsep” Love language. Beliau ini senang membantu orang-orang yang ingin memiliki hubungan yang langgeng.

“Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, memberi dan menerima cinta dengan cara yang berbeda pula.”

Champan sudah sering menggelar seminar pernikahan dan peminatnya terus-menerus mengalami peningkatan, begitu pula ketika beliau menulis buku dengan judul yang sama, bukunya telah terjual lebih dari dua puluh juta kopi dan telah berada di daftar buku terlaris New York Times sejak 2007.

Dengan memahami dan belajar tentang preferensi diri sendiri dan juga pasangan, diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi.

Di web resminya, kamu bisa mengeksplore tentang love language ini, bisa ikutan quiznya, belajar tentang love language lewat video pendek, membeli buku Gary Chapman, dan masih banyak lagi.


Quiz love languages.


Nah, yang sedang banyak diperbincangkan adalah quiznya, sebenarnya ada beberapa quiz, seperti love languages, apology language, dan anger assessment.

Love language quiz tidak hanya untuk pasangan, ada juga untuk si single, remaja dan anak-anak.

Ada beberapa pernyataan, kamu pilih satu pernyataan yang mewakili dirimu. Setelah semua dipilih, akan ada hasilnya, kamu condong tipe yang mana.

Ada 5 macam Love language, yaitu : Acts of Service, Receiving Gifts, Quality Time, Words of Affirmation dan Physical Touch.

Kamu coba ikutan quiznya deh, nanti ada penjelasan tentang tipe love language dari hasil quiz.

Mengapa sih ikutan quiz? Ada yang ikutan sekedar hiburan saja, ada yang ikutan untuk dijadikan kode buat gebetan, ingin diperlakukan seperti apa, biar pedekatenya berjalan mulus.

Kalau saya, mengikuti quiz ini karena ingin mengenal diri sendiri. Hasil yang saya dapat, ternyata love language yang paling dominan adalah Quality time.

cara quality time bersama pasangan




Quality time


Qulity time (menurut pemahaman saya, karena penjelasannya pakai bhs Inggris), tidak sekedar mengatakan “I Love You” pada pasangan, tapi menghabiskan waktu yang berkualitas.

Berkualitas yang bagaimana? Menaruh perhatian penuh pada pasangan, pada saat berdua, ingin pasangan hadir secara penuh untuk menikmati berdua. Bukan raga yang hadir tapi pikiran malah mikir kerjaan, harus hadir dan perhatian penuh pada pasangan.

Makanya, jika ada gangguan, misalnya pasangan fokus nonton tv padahal sedang diajak ngobrol, atau hal lain yang mengganggu waktu berdua, pasti hal itu bikin sebal. Menghabiskan waktu dengan ngobrol ringan hingga deep talk, itu sungguh berarti.

Daaan…

Setelah saya membacanya, eh ternyata saya mengangguk-angguk, membenarkan. Meskipun nggak 100%. saya malah mentoleransi pasangan jika sedang berdua, tapi masih fokus sama kerjaannya. Meskipun maunya nggak ada yang mengganggu, tapi saya punya batas toleransi karena saya sendiri juga pernah mengalami, sedang asik kencan tapi harus live twit.. hihihi..



ARTIKEL PILIHAN




Tapi, sebisa mungkin meluangkan waktu untuk berduaan tanpa gangguan, kalau tidak bisa, setidaknya harus ada komunikasi, seperti “Maaf ya ketemuannya cuma 15 menit”. saya lebih suka komunikasi yang terus terang.

Saya juga suka loh berduaan tanpa harus ada aktivitas, misalnya diem aja, bengong, nggak masalah, nggak harus ngobrol. Si cowok ngetik, si cewek baca buku, fokus dengan kegiatan diri sendiri. Tapi jangan sering cuma diem-diem aja, itu tuh relationship atau belajar kelompok?

Bagi saya, waktu bersama merupakan hal yang penting untuk membangun ikatan, lebih enak ngobrol langsung daripada chat. Karena kalau chat sering salah paham..

Berhubung semakin hari semakin dewasa dan ada tanggung jawab lainnya. Banyak toleransi yang saya berikan ke pasangan, apalagi kalau bentrok sama jadwal kerja, harus sabar dan maklum kalau gagal bertemu, jadwal ketemu diundur, atau hanya beberapa menit saja untuk melihat wajah orang yang saya rindukan.

Love language ini bisa jadi obrolan, saya termasuk orang yang mengatakan apa adanya. Saya diskusikan kalau suka banget menghabiskan waktu dengan bertemu, nggak perlu harus liburan ke luar kota, harus di tempat yang ekslusif, karena saya sukanya berdua aja, meskipun cuma ngobrol di pinggir jalan atau warung kopi.

Untung saja dia memahami dan memberikan feedback jika pekerjaannya menguras waktu, dan minta maaf jika bertemu sebentar.

Saya memahami dan memaklumi, dan quality time ini membutuhkan usaha yang besar bagi seseorang yang sibuknya bukan maeeen..

Setidaknya dalam hubungan, ada komunikasi, komitmen dan usaha untuk mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan bersama.

Sebenarnya love language ini nggak sekedar "menerima cinta", tapi bagaimana cara kita untuk memberikan atau mengekspresikan cinta ke pasangan. Namun, untuk quiznya, lebih ke menerima cinta, kita ingin diperlakukan seperti apa oleh pasangan.

Coba deh setelah ikutan quiz, ikutan juga belajar dengan mengikuti video pendek tentang love language, atau bisa juga beli bukunya, sepertinya belum ada terjemahan Indonesia. Saya browsing, ternyata ada audio booknya. Bukunya lebih mengarah hubungan percintaa suami istri.

Posting Komentar untuk "Love Language, Setiap Orang Memberi dan Menerima Cinta dengan Cara yang berbeda"