Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Dali and Cocky Prince, Drama Komedi Romantis yang Nggak ringan.

sinopsis dali and cocky prince



Dali and Cocky Prince tidak ada dalam daftar drama korea yang ingin saya tonton, berhubung sedang nonton Jirisan yang lumayan berat di otak, pengin nonton drakor lain yang ringan untuk “mengimbangi” nih pikiran yang mumet, akhirnya milih nonton si Dali.

Cerita ini bermula dari Kim Dali (Park Gyu-young) salah jemput tamu undangan Jin Moo-hak (Kim Min-jae), antara Dali yang polos dan Jin Moo-hak yang kepedean, pertemuan mereka bikin ketawa, pertemuan yang tak terduga meninggalkan kesan mendalam bagi Jin Moo-hak.

Karena sesuatu hal, akhirnya mereka berpisah meskipun ternyata takdir membuat mereka bertemu kembali. Secara tidak sadar, mereka tuh ada “terikat” dengan takdir. Jin Moo-hak udah baper duluan sama Dali, berusaha menemukan pakai bantuan detektif swasta, ternyata Dali nggak jauh dari pandangan Moo-hak.

Yang membuat terkesan.


Bagi saya, awal episode nggak terlalu menonjol, bahkan alurnya seperti drama korea pada umumnya, nggak sengaja bertemu, kemudian ada rasa tapi harus “berpisah”. seperti alur drama korea komedia romantis pada umumnya.

Ketika nonton, memang nggak ada ekspektasi apa-apa, meskipun adegan episode pertama “terlalu umum”, saya menikmati akting Kim Min-jae yang cocok banget dengan karakter Cocky prince, sombong, fashion style agak nyentrik, antara pintar berbisnis dan pelit beda tipis, harga dirinya tinggi, di balik sifat yang nggak banget, tapi sekali bucin tetaplah bucin, sayang dan bucin sama Dali.

Sedangkan Dali terlihat polos tapi sebenarnya smart, nampak mewah tapi sederhana, gampang percaya sama orang tapi dia gigih sama prinsip hidupnya, penuh dengan cinta dan mudah memaafkan, tapi kalau lagi serius atau emosi, omongannya pedes dan nggak segan untuk nampol orang.

Karakter mereka cocok banget, aktingnya nggak perlu diragukan lagi. Di drama ini juga ada aktor senior yang nggak diragukan lagi kualitasnya, seperti Hwang Hee (berperan sebagai Joo Won-tak) dulunya berperan di drama Doctor John, Arthdal Chronicles, dll. Ahn Gil-kang aktor senior yang pantes banget jadi orang jahat, di sini beliau berperan sebagai ayah Moo-hak, jadi seorang ayah yang nyebelin dan serakah. Kalau kalian nonton Sell your haunted house dan Weightlifting Fairy Kim Bok-jo (beliau jadi ayahnya Bok-joo) keren banget kan akting beliau.



Nonton drama ini :

Lokasi syutingnya juga bikin betah nonton, episode awal lokasi syutingnya di Belanda, meskipun yang ditampilkan beberapa spot, tapi suasananya tuh kayak cocok banget sama stylenya Dali yang unik, kayak vintage tapi modern, ceria. Style Dali memang unik, mengingatkan saya dengan Betty Boop, rambut mereka lumayan mirip.

Selain itu, lokasi museum (di Korea) yang juga lokasi utama karena pusat cerita tentang museum, membuat saya pengin banget ke museum yang nampak modern, berkelas, minimalis, tapi sepertinya tiket masuknya bakalan mahal, hehehe..

Tema dan konflik yang nggak ringan tapi nggak berat juga.


Jika nonton dari episode pertama, kirain bakalan fokus ke konflik tentang museum (pemalsuan lukisan, pertengkaran seniman, jiplak karya atau semacamnya) eh ternyata konfliknya kompleks juga.

Memang, ini tentang percintaan Dali dengan Moo-hak, tapi dibalut dengan konflik yang terhubung antara dunia mereka. Kalau dipikir nggak mungkin nyambung antara museum dengan pebisnis resto (Gamjatang), ternyata ada garis merahnya antara mereka berdua.

Dali dan Moo-hak Merupakan debitur dan kreditur, bisnis keluarga Moo-hak yang ingin melebarkan sayap di bisnis property, korupsi di dunia property (pembukaan wilayah baru), menyasar ke area politik hingga obat-obatan terlarang yang menyeret museum yang dikelola oleh keluarga Dali.

Nggak nyangkan kan kalau konfliknya kompleks banget, kirain ringan, bisa ditonton tanpa mikir, eh ternyata berat juga.

Tapi, balik lagi ke genrenya, komedi romantis, dibalut dengan komedi yang nggak maksa, tetap ringan untuk diikuti dan penyelesaian konfliknya masuk akal meskipun kurang puas dengan hukuman bagi si penjahat.

Harap maklum, ini di KBS2 bukan OCN, jadi nggak terlalu fokus dengan kasus kriminal, kurang puas dengan penyelesaian masalah.

Oiya, ada yang bikin menggelitik dengan penyebutan yang benar, Dali atau Darli. Ada yang nyebut Darli, tapi kalau didengar dari pelafalan, dal-ri. Nah, yang bener manasih, Dali atau Darli.

Worth it kok untuk jadi tontonan yang ringan. Alurnya nggak lambat, tapi mulai dari episode 10 - selanjutnya, terasa banget konfliknya dan menarik untuk diikuti.

Kita semua mulai dari titik. Titik itu menyebabkan ledakan besar, lalu menciptakan bintang, matahari, dan bumi. Jadi, bisa dibilang, kita hanyalah debu dan bintang pada saat bersamaan. Dali pada Gong ju.


Judul : Dali and Cocky Prince.

No. Of episodes : 16

Original network : KBS 2

Genre : Romantic comedy.

Penulis : Son Eun-hye, Park Se-eun.

Pemain : Park Gyu-young (Kim Dali), Kim Min-jae (Jin Moo-hak), Kwon Yul (Jang Tae-jin), Yeon Woo (Ahn Chak-hee), Hwang Hee (Joo Won-tak), dll.

Posting Komentar untuk "Review Dali and Cocky Prince, Drama Komedi Romantis yang Nggak ringan."