Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saham Vs Reksadana Saham, Beli yang Mana?

investasi-jangka-panjang
sudah berinvestasi?


Sudah beberapa bulan ini, saya menginvestasikan uang ke reksadana dan melakukan pembelian secara online. Mudah dan kapan saja bisa transaksi meski dengan nominal yang sedikit. Beberapa kali juga menulis tentang reksadana di blog ini.

Ada juga beberapa teman yang bertanya dan tertarik dengan investasi reksadana, pertanyaan yang menarik adalah “Lebih baik, rutin investasi dengan dana yang sedikit (ratusan ribu), atau cukup sekali tapi nominalnya banyak (jutaan)?”

Kalau diberikan pertanyaan seperti itu, lebih baik nominal banyak dan rutin😂, menguntungkan banget. Namun, saya berikan beberapa ilustrasi untuk penghitungan, jangan asal investasi, karena setiap melakukan investasi pasti ada tujuannya, misalnya untuk liburan ke luar negeri, biaya sekolah dan lain – lain.


Untuk mencapai tujuan, perlu juga menghitung berapa uang yang dikeluarkan dan berapa lama untuk meraih tujuan tersebut. Kalau sudah tahu, nanti juga dapat menentukan reksadana mana nih sebagai “pembuka jalan”, reksadana pasar uang, reksadana campuran, reksadana tetap atau reksadana saham. Namun, daripada pusing dan masih pemula, lebih baik untuk mengawalinya adalah menyisihkan uang beberapa ratus dan dilakukan secara rutin, lambat laun nanti pemahaman akan reksadana semakin tinggi, bakalan tahu keputusan apa yang akan dibuat. Nikmati saja proses belajarnya.

investasi-untuk-masa-depan
mari berinvestasi untuk masa depan


Jenis – jenis reksadana


  1. Reksadana pasar uang
  2. Reksadana pendapatan tetap
  3. Reksadana campuran
  4. Reksadana saham


Reksadana campuran dan saham.


Jika sebelumnya sudah membahas tentang reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, kali ini membahas tentang reksadana campuran dan saham. Reksadana campuran dan reksadana saham cocok untuk investasi yang tujuannya jangka panjang (lebih dari 7 tahun). Karena kedua reksadana tersebut mengalami pergerakan yang fluktuatif, kenaikan maupun penurunan yang tajam, kadang plus kadang minus (jika mengalami penurunan).

Lain halnya dengan reksadana pasar uang dan pendapatan tetap yang memiliki tujuan investasi jangka pendek, atau investasi untuk pemula. Lambat laun, jika telah memahami tentang reksadana, pastinya ingin juga dong berinvestasi ke dalam instrument reksadana yang lain.

Penggunaan keempat jenis reksadana tergantung dari tujuannya, kalau berinvestasi untuk masa depan, harus berinvestasi yang melampaui inflasi, seperti reksadana. Ada juga investasi yang sifatnya sekarang, yaitu rekening tabungan. Kita masih butuh dengan rekening tabungan untuk keperluan bulanan, uang yang kita simpan di dalam tabungan diperuntukkan untuk masa sekarang, dana yang siap digunakan.

menghitung-perencanaan-keuangan
hitung yuk danamu


Reksadana campuran, memiliki komposisi antara pasar uang, obligasi dan saham. Komposisinya bisa lebih banyak saham ketimbang pasar uang atau obligasi, bisa juga lebih banyak pasar uangnya, komposisi diatur oleh Manajemen Investasi.

Jika reksadana saham, 80% dana yang terkumpul diinvestasikan ke saham. Sebenarnya keempat reksadana tidak begitu jauh perbedaannya, kita bisa membeli reksadana saham minimal 10ribu, ada juga yang minimal pembeliannya 100ribu.

Perbedaannya dari keempat reksadana adalah pergerakan reksadana pasar uang dan pendapatan tetap lebih stabil ketimbang campuran dan saham (rekasadan saham lebih curam atau menanjak jika dilihat dari grafiknya). Seperti halnya saham.

Mengapa fluktuatif? Hal ini dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan juga ketertarikan investor untuk membeli saham (permintaan naik, hargapun ikutan naik).

Lebih baik, beli saham secara mandiri atau beli reksadana saham?


Tergantung dari kebutuhan, dan minat dari seseorang. Kebetulan saya mengikuti yuk nabung saham dengan nominal 100ribu.

Sebelum memutuskan untuk membeli saham yang diperhatikan:


Kita menjadi trader atau investor? Trader harus siap setiap saat untuk mengetahui pergerakan saham setiap jamnya, kapan beli dan kapan menjual saham (ada metodenya untuk memutuskannya). Jujur saja, tidak sanggup saya untuk menjadi trader yang harus standby di depan laptop, ada istilah – istilah tentang saham, bahkan sebagai trader juga paham dengan “ramalan” masa depan, meskipun tidak ada yang tahu bagaimana ke depannya. lebih banyak jam terbang, lebih tahu mana langkah yang akan diambil. Bahkan beberapa trader malah suka membeli saham tidur, nilai sahamnya ya segitu – gitu aja, gak naik, gak turun, karena menurut trader saham tidur akan naik pada kondisi tertentu. Ilmu – ilmu seperti inilah yang menurut saya “ajaib”, memang perlu jam terbang dan “pengorbanan” untuk tahu lebih dalam seluk beluk trading.

investasi-untuk-pemula
halo masa depan!


Selain trading, bisa juga menjadi investor. Pilih “saham yang bagus”, beli beberapa lembar saham, nggak perlu utak – ataik lagi (nggak perlu dijual, tapi ditambah saja), duduk diam, tunggu beberapa tahun untuk menikmati hasil. Nah, yang bikin pusing, bagaimana memilih “saham yang bagus”, salah satunya adalah melihat kinerja suatu perusahaan, dan banyak faktor. Sayapun mendapatkan materi – materi dari komunitas investor yang saya ikuti. Yang penting tahu “kuncinya”, menjadi trader ataupun investor terasa mengasyikkan. Keuntungan saham dapat diperoleh dari capital gain dan juga deviden.

Yuk nabung saham minimal tabungannya adalah 100ribu, tentunya untuk membeli saham, dilihat dulu berapa harga lembar saham. Untuk perusahaan LQ45, memang butuh modal yang cukup, inilah yang membuat sebagian orang mikir dulu untuk investasi ke saham 100%, harus bondo!

Lain halnya dengan reksadana saham yang “kuserahkan hidupku kepada manajer investasi”, kita tidak perlu mengamati pergerakan saham setiap saat, kita sebagai investor reksadana saham, cuma setor dana aja untuk menambah investasi, semuanya sudah “diracik” oleh manajer investasi.

Saham maupun reksadana saham sama – sama untuk investasi jangka panjang. Jadi, kalau nilai saham turun, jangan pusing dulu, kan masih untuk beberapa tahun yang akan datang, mungkin setahun lagi, nilainya semakin naik.

Jangan menaruh modal kita di satu jenis reksadana, agar kalau nilai reksadana turun, kita gak pusing 7 hari tujuh malam. Sebarkan investasi di berbagai jenis, bisa di reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap atau reksadana saham, komposisinya tergantung dari kebutuhan, porsi lebih banyak pasar uang ketimbang saham, boleh saja. Tergantung tujuan investasi.

perencanaan-keuangan-untuk-pemula
lakukan cek finansial kamu


Dengan mengetahui keempat reksadana yang saya pelajari dan kedepannya bakalan tetap belajar reksadana, hasilnya sudah memahami tujuan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka panjang ingin mengalokasikan dana untuk biaya sekolah, tahu sendiri dong, biaya sekolah anak yang masih TK sudah puluhan juta, lebih baik nyicil dari sekarang. Rutin.

Investasi juga membuka lebar mata saya untuk lebih peduli (bertanggung jawab) dengan masa depan. Pendapatan yang saya terima, tidak hanya untuk hura – hura saja, tapi juga tanggung jawab untuk masa depan yang lebih baik, tanggung jawab ketika nanti saya menjadi orangtua.

Sekarang masih berinvestasi di pasar uang, ingin juga investasi di reksadana saham. Ada tips juga nih bagi teman – teman yang ingin investasi di reksadana saham. Misalnya ingin berinvestasi dalam jangka waktu 10 tahun : 7 tahun investasi ke reksadana saham, memasuki 3 tahun berikutnya dialihkan ke reksadana yang lebih stabil (misalnya reksadana pasar uang). Kuncinya, kalau jangka waktu hampir memasuki jatuh tempo (ingin dicairkan), alihkan ke reksadana yang lebih stabil

Di mana saya membeli reksadana, banyak pilihan untuk membeli, bisa beli di klikMAMI yang telah saya lakukan. Bisa juga di marketplace reksadana yang banyak dijumpai.

5 komentar untuk "Saham Vs Reksadana Saham, Beli yang Mana?"

  1. Kadang suka binggung mau milih n coba beli saham atau reksadana😅

    Salam
    www.kidalnarsis.com

    BalasHapus
  2. Hmmm tentang saham kayaknya aku harus banyak belajar dulu...

    BalasHapus
  3. Baru paham tentang reksadana setelah baca blog ini. Selama ini masih menyisihkan uang buat nabung, baik uang maupun barang. Belum kepikiran infestasi reksadana spt ini..tfs mb...jd nambah wawasan..

    BalasHapus
  4. aku juga mulai berencana buka saham atau reksadana
    paling enggak ada simpenan buat masa depan dan gaabis gitu aja

    BalasHapus
  5. koreksi dikit ya mbak, sependek yg aku tahu tabungan itu untuk menyimpan/saving bukan investasi:)

    Seru ya belajar reksa dana sekaligus belajar saham. Aku nyoba jalan keduanya. Bukan sebagai trader pastinya. Ga sempet waktunya. Wkwkwk

    BalasHapus