Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terimakasih Februari




Saya kira Februari penuh dengan cinta, benar juga sih, mencintai diri sendiri, ternyata bulan ini banyak menemui pengalaman baru yaitu dengan berkomunikasi dengan orang lain yang baru saya kenal.

Ternyata melelahkan juga memahami lawan bicara yang belum dikenal, lelah juga berinteraksi, karena saya tipe orang pemalu, lebih baik pasif, silent reader, karena terasa capek kalau berinteraksi dengan banyak orang, rasanya enerji saya terkuras untuk memahami orang lain, meskipun interaksi hanya lewat chat.

Februari memaksa saya untuk menghadapi hal yang tidak biasa. Padahal menghindar memperbanyak interaksi (kecuali urusan penting), hal baru yang saya alami merupakan hal yang patut disyukuri, berubah untuk lebih baik (Semoga).

Bulan ini, banyak hal yang saya syukuri, namun ketiga ini merupakan rasa syukur saya karena seru juga jika melihat dunia dengan cara yang berbeda;

1. Diberikan amanah untuk mengurus suatu komunitas.

Komunitas yang berisi para wanita (single atau yang sudah menikah) untuk memperdalam SEO. Awalnya hanya bantu teman, karena ia sedang membuka kelas SEO basic, semakin ke sini ternyata banyak peminat dan membuka kelas baru lagi, yang membedakan, sekarang kelasnya perwilayah. SEO for moms yang ada di Jatim, yang adi Jateng dan 3 wilayah lainnya.

Kemudian bengong, awalnya hanya niat bantu saja, ternyata semacam koordinator, memang sih untuk kela-kelas sebelumnya saya yang lebih banyak meng-handle daripada teman saya, ia lebih senang mengajar saja. Saya bantu agar kelas ini dan berikutnya sesuai sistem, ada delegasi dengan para admin.

Jika nanti saya tidak ada, komunitas tersebut bisa jalan karena telah memiliki sistem.


Ternyata seru juga berinteraksi, “mengatur” manusia, menyamakan visi dan misi, menyelesaikan suatu permasalahan di komunitas, dan masih banyak hal yang belum saya ketahui, namun jika dijalani, ternyata saya (insya Allah) mampu, banyak masukan yang bisa saya pertimbangkan untuk masa depan yang lebih baik.

Sekarang sudah berjalan, semoga baik-baik saja, sudah biasa kalau ada kerikil, yang terpenting cari solusinya mau diapain tuh kerikil.



            Artikel tentang blogging :

2. Hobi jadi duit.

Memiliki hobi menjadi salah satu cara untuk sweet escape dari rutinitas, meskipun setiap harinya kerjanya lumayan selow, tapi keberadaan hobi bisa membuat saya lebih mencintai diri sendiri.

Kerja dari rumah harus pintar membagi waktu dan konsentrasi, maka tempat kerja tidak boleh di atas tempat tidur, malah nggak produktif. Saya selalu pisahkan sudut meja kerja dengan tempat leyeh-leyeh.

Satu tahun terakhir, saya menyukai dengan hobi motret, awalnya karena senang review produk skincare, dan juga sering jalan-jalan. Namun, karena pandemi, lebih sering foto produk.

Alhamdulillah ada yang ngelirik hasil karya saya, padahal tujuan awalnya untuk kesenangan dan mengasah diri, sesekali motret untuk melengkapi ilustrasi postingan, ikut lomba moto meskipun belum pernah juara.

Ternyata ada jalan lain untuk hobi saya, ada penawaran kerjasama, dapat cuan dari hobi, nih.

Kalau hobi sudah menghasilkan duit, saya jadi berambisi untuk memperdalam ilmu tersebut, dan pada akhirnya saya cari hobi lagi agar hidup jadi balance, kapan hura-hura, kapan serius, atau serius sambil hura-hura?

Bagi saya hobi itu menepi sejenak untuk lebih mengenal diri, untuk ng rem diri agar tidak melulu mengurus duniawi saja, jangan sering berlari, coba deh jalan santai, banyak hal yang menyenangkan di sekeliling.

Semoga hobi baru saya, yaitu menanam tanaman meskipun sekadar kaktus dan tanaman toga, bisa beneran jadi hobi, jangan berubah mnjadi ladang duit, nanti saya tergiur lagi.

3. (kembali) Menjadi Single.

Tidak ada yang salah dengan hubungan yang saya jalani, hanya saja manusia tidak pernah tau apa yang terjadi dengan masa depan.

Jika memulai suatu hubungan dengan suka cita, melepaskan orang terkasih harus dengan suka cita juga, mendoakan ia mendapatkan yang terbaik.

Halah..

Gak gitu juga,

Pasti sedih, pasti patah hati, dan nangis.

Saya melaluinya sama saja seperti wanita yang sedang patah hati, tapi tidak perlu berlarut-larut. Setidaknya memulai dari garis awal dengan senyuman, bersuka cita, mencintai diri sendiri, menghargai diri sendiri, memilih dan mengambil keputusan terbaik untuk diri sendiri, berjalan ke depan tanpa ada penyesalan.

Apa yang harus disyukuri pada kejadian patah hati? Putus tanpa drama.

Ketiga hal tersebut behasil memandang dunia dengan cara yang berbeda, maunya sih pasif, yang penting kerja dapat duit tanpa interaksi dengan manusia atau meminimalkan interaksi.

Jika melalukan hal kecil yang berbeda, efeknya akan besar. Konsisten dengan apa yang kamu sukai, membuka diri, melepaskan yang memang harus dilepas, ternyata selanjutnya akan mendapatkan kejutan manis, atau sedikit asam, karena kehidupan banyak rasa.

Posting Komentar untuk "Terimakasih Februari"