Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aplikasi Audiobook Storytel, Ini Pengalamanku Mendengarkan Buku

audiobook indonesia



Membaca buku dengan cara mendengarkan bukan hal yang baru bagiku. Nah loh, membaca tapi mendengar, itu loh audiobook, sensasi layaknya membaca buku tapi dengan cara mendengar dari story teller. Dulu sih seringnya dengerin dongeng lewat radio, televisi atau nonton secara langsung orang yang bercerita kembali, kali ini langsung mendengarkan lewat aplikasi audiobook yaitu Storytel.

Keberadaan audiobook bukan berarti menggantikan buku cetak, masing-masing ada penggemarnya sendiri, hanya saja aku sebagai pembaca ingin merasakan pengalaman yang berbeda ketika membaca buku.

Aku termasuk pembaca yang senang “melahap” buku dengan berbagai macam genre, seperti genre fantasi seperti Game of Thrones, bahkan aku juga suka baca buku anak-anak, buku dengan teks bahasa Inggris maupun Indonesia, tidak ada masalah.

Hadirnya audiobook membuat banyak cara untuk membaca buku, bisa dibayangin kan novel bergenre fantasi bisa didengarkan, berasa ikut menjelajahi dunia baru.

Kenali kenyamananmu untuk belajar

Sudah tahu kan kalau gaya belajar setiap orang tuh berbeda, belajar dalam konteks ini bukan hanya secara formal seperti belajar di kelas, belajar bisa di mana saja untuk mengembangkan diri.

Sekedar mengingatkan, ada beberapa gaya belajar :

  1. Visual (Spasial) : Gaya belajar visual dominan menggunakan gambar, grafik, infografis, flashcard dan masih banyak lagi.
  2. Auditory : Seseorang akan mudah mempelajari informasi dari berbagai suara, contohnya seperti rekaman suara, penjelasan orang lain.
  3. Linguistik : Gaya belajar seperti ini suka dengan menggunakan kata-kata, seperti membaca.
  4. Kinesthetic : Cara belajar yang satu ini melibatkan kegiatan fisik. Seperti melakukan eksperimen.
aplikasi storytel


Keempat gaya tersebut merupakan contoh gaya belajar secara umum, coba deh agar baca buku semakin menyenangkan, gunakan gaya yang bisa membuatkan nyaman dan paham. Ingat ya, nggak sekedar membaca tapi memahami apa yang kita baca.

Tidak menutup kemungkinan jika gaya belajar kamu ada beberapa, misalnya visual dan auditory tapi bisa dilihat mana yang lebih dominan.

Di komunitas pembaca yang aku ikuti, sering loh mengimplementasikan gaya belajar di atas, seperti membuat catatan penting melalui coretan yang menarik, ada yang mengadakan challenge membaca buku dengan keras, membentuk grup diskusi, pernah loh diskusi buku Dilan yang seru banget atau sekedar memberikan rekomendasi buku.

Teknologi yang semakin berkembang, dunia literasipun ikut merasakan perubahannya, banyak cara untuk membaca buku, tak terkecuali keberadaan audibook yang sekarang ini menjadi perbincangan hangat.

Awalnya mengetahui keberadaan auidobook dari perpustakaan daerah, sayangnya jika mau menikmati audiobook harus berada di perpustakaan, kemudian ada teman yang sharing tentang keberadaan audiobook di platform streaming, semakin ke sini ternyata keberadaan audiobook banyak diminati karena temanku merekomendasikan aplikasi Storytel.

Berkenalan dengan Storytel

Audiobook Indonesia ini beberapa kali direkomendasikan oleh teman komunitas baca buku yang aku ikuti. Berhubung penasaran dan ada gratis berlangganan selama 7 hari, langsung deh ikutan dengerin lewat audiobook.

Keberadaan Storytel ini menjadi angin segar bagi pecinta buku, teknologi yang semakin berkembangkan, pastinya berdampak positif bagi meningkatkan minat baca.

baca buku online



Keunggulan Storytel yang aku rasakan :


  1. Sejak awal aku mengetahui jika memiliki gaya belajar ketika dapat ilmu baru dominan kinesthetic, menulis ulang poin-poin penting, atau menggerakkan jari untuk konsentrasi. Sejak mengenal audiobook, ternyata menyenangkan mendapat ilmu baru dengan cara mendengarkan, apalagi di Storytel menyuguhkan story teller yang gaya penyampaian intonasi bacanya berbeda-beda, tentu hal ini membuat lebih bersemangat untuk mendengarkan cerita hingga selesai, dan nggak sadar aku juga suka menirukan gaya bicara story teller, siapa tahu bisa jadi story teller.
  2. Mengasah konsentrasi dan daya ingat. Kegiatan mendengarkan buku membantu saya untuk mempetajam daya ingat, saya menulis hal-hal menarik yang nantinya bisa jadi bahan diskusi dengan teman komunitas. Berbeda loh kesannya untuk menangkap makna saat membaca buku dengan saat kita mendengarkan, lebih suka dengan cara mendengarkan karena berasa santai, kayak diajak ngobrol sama teman sendiri, jadi lebih mudah nyantol di pikiran apa yang disampaikan oleh story teller.
  3. Praktis. Tentu saja faktor kepraktisan membuat aku langsung install. Apalagi di aplikasi ini banyak buku incaran seperti buku Hunger Games.
  4. Mendapatkan “rasa” yang konsisten. Hebatnya story teller di Story tel tuh penuh mampu membangun suasana yang ada di buku, dan ketika kita mengulang untuk mendengarkan lagi. Buku fiksi maupun nonfiksi, intonasi nadanya nggak bikin bosen untuk mendengarkan, seperti buku Sapiens, temanya berat tapi masih bisa aku ikuti.
  5. Sarana belajar bahasa Inggris. Untuk kamu yang ingin meningkatkan skill listening, bisa banget loh mendengarkan buku bahasa Inggris di Storytel.
  6. Memperkaya sumber bacaan. Penting banget loh baca buku dengan tema, karena nggak sekadar hiburan, tapi bisa memperkaya sudut pandang, kosakata dan masih banyak lagi. Untuk kamu yang ingin baca novel remaja bisa baca Mariposa, jika ingin buku yang ringan bisa baca buku anak, atau buku tentang pernikahan yang nggak terlalu berat, bisa baca Divortiare.

Fitur-fitur di Aplikasi Storytel yang wajib kamu ketahui

  1. Home : Tampilan home mempermudah bagi kamu meskipun masih pengguna baru untuk mencari buku yang ingin kamu dengarkan, ada rekomendasi buku, Top Title in Indonesia, Top Titles in English, Editor’s pick, Buku best seller, kolom berdasarkan genre, atau jika kamu sudah punya buku incaran langsung aja ketik di kolom search.
  2. Profile : Kamu bisa set Listening Goal sesuai target.
  3. Statistic : Akan muncul data selama pemakaian storytel, tentu saja untuk pengguna baru belum ada data yang muncul, kurang lebih nunggu 30 hari terlebih dahulu.
  4. Setting : Di bagian ini kamu bisa melihat expired date subscription, hingga pengaturan kids mode.
  5. Bookshelf : Berisi book list yang pernah kamu dengarkan atau sekedar incip previewnya. Di bagian ini juga ada fitur filter book list, centang sesuai opsi kamu (Show current books, Show future books, Show Finished books, Show books for kids)
  6. Atur kecepatan : Ada beberapa pilihan kecepatan playback (0.75x, 1,0x, 1,25x, 1,5x, 1,75x, 2,0x atau bisa custom kecepatan sesuai keinginanmu).
  7. Nggak bisa mendengarkan dalam sekali waktu? Tenang aja, kamu bisa menggunakan bookmark.
  8. Book details : Sebelum mendengarkan, kamu bisa melihat detail buku yang berisi rating, durasi, language, category, dan play sample.
  9. Tidak hanya mendengarkan buku, di aplikasi Storytel juga bisa baca buku online, untuk melihat buku mana aja yang bisa dibaca secara online, bisa dilihat di detail buku, nanti akan ada keterangan “Read book”.
  10. Bisa di download, kamu bisa mendengarkan cerita lewat aplikasi secara offline. Aku download Novel Negeri Lima Menara, untuk didengarkan kalau lagi naik transportasi umum.


aplikasi audiobook indonesia


Pengalaman mendengarkan Filosofi Kopi.

Karena baru pertama kali menggunakan aplikasi audiobook Storytel, aku berencana memilih buku yang ingin didengar secara acak, biarkan naluri berjalan. Ternyata banyak juga loh koleksinya, terkejut juga nih kalau ada Harry Potter Audiobook nggak hanya novel fiksi melainkan banyak genre yang bisa dieksplor, selain buku terbitan Indonesia, ada juga terbitan luar.

Beberapa menit menelusuri koleksi buku, Ternyata ada buku Filosofi Kopi, berasa beruntung banget karena sekarang buku fisiknyanya sudah cukup susah untuk ditemui.

Kemudian aku baca detailnya keterangan buku, nggak nyangka kalau yang jadi story teller buku ini adalah Chicco Jeriko dan Dee Lestari. Ya ampuuuun seneng banget dong langsung dibacain sama penulisnya sendiri dan pemeran utama dalam film Filosofi Kopi (Chicco Jeriko).

Filosofi kopi merupakan kumpulan cerita pendek yang ditulis oleh penulis fenomenal Dee Lestari, kumcer ini berisi 18 cerita pendek dan prosa. Cerpen pertama berjudul “Filosofi Kopi” diceritakan kembali oleh Cicco Jeriko. Bertalenta banget ya aktor ganteng yang satu ini, membawakan cerita dengan dinamika, nggak datar. Ada tekanan nada ketika tokoh mengalami masa sulit, ketika suasa gembira, jadi pembaca merasakan suasana ceritanya.

Apalagi di salah satu bagian cerita ada tokoh yang menggunakan dialog Jawa yang medhog, Cicco Jerico cukup piawai membaca dialog bahasa Jawa. Cukup terasa ketiga ada adegan konflik antara Ben dan Jody, padahal story tellernya cuma satu, ya si Cicco itu.

Untuk cerita selanjutnya, dibawakan oleh Dee Lestari, kapan lagi nih dibacain buku sama penulisnya sendiri. Ikut terhanyut ketika Dee Lestari membacakan prosa, pesannya tersampaikan dan ikut merasakan emosinya. Satu kumcer Filosofi Kopi ini bisa didengarkan secara tuntas membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam.

Tidak merasa bosan mendengarkan cerita, apalagi kumpulan cerpen, bisa menikmati cerita yang berbeda-beda. Dari awal hingga akhir Filosofi Kopi mampu membuat imajinasiku hanyut ke dalam cerita, bahkan meninggalkan kesan, kapan ya bisa nulis cerita pendek yang sebagus ini, temanya sederhana tapi memberikan kesan yang mendalam, di setiap akhir cerita selalu ada ending yang tidak terduga.

Selanjutnya pengin dengerin Selamat Tinggal karya Tere Liye, sepertinya vibesnya agak mirip dengan Filosofi Kopi tentang perjalanan hidup untuk mengejar impian seperti Ben dan Jody di Filosofi Kopi.

Kamu nggak sabar untuk merasakan menggunakan audiobook Storytel seperti aku? Kamu bisa unduh Aplikasi Storytel untuk iOS atau untuk pengguna Android bisa unduh Aplikasi Storytel untuk Android (klik aja linknya). Harga subscription hanya 39.000 utuk 30hari (harga promo).

Baca maupun mendengarkan buku tidak hanya sebagai hiburan semata, melainkan banyak hal yang bisa kamu temukan lewat buku, menjelajahi dunia, menambah pengetahuan, belajar bahasa asing dan sebagainya, akan lebih seru lagi pengalamanmu dengan aplikasi Storytel

19 komentar untuk "Aplikasi Audiobook Storytel, Ini Pengalamanku Mendengarkan Buku"

  1. Unik banget ya, Membaca tapi mendengar, Saya mau cari buku-buku yang menarik dulu di Storytel. Semoag saya bisa suka juga

    BalasHapus
  2. Iya aku suka dengerin buku-buku di Storytel tuh salah satunya karena naratornya keren-keren. Kita bisa ikut hanyut dalam cerita-cerita bukunya. Dialek-dialek daerah juga kayaknya dipelajari banget, jadi hasilnya bagus. Recommended emang sih Storytel ini :)

    BalasHapus
  3. Saya termasuk orang auditori, Mbak. Lebih mudah memang mencerna info dari pendengaran.

    BalasHapus
  4. wow kini baca buku makin mudah bisa di mana saja dan caranyapun makin asik, selain itu tak butuh ruang banyak untuk simpan.

    BalasHapus
  5. untukku akan cocok sekali kalau mendengarkan buku non fiksi, karena bisa disambi bekerja, mencatat isi bukunya.

    BalasHapus
  6. Storytel ini membuktikan bahwa membaca buku tebal kini tak lagi menyeramkan. Dengan aplikasi ini kita bisa membaca novel sesuai genre serta mendengarkan sang narator yang membacakan novel kita dengan suaranya yang merdu. Suka banget mendengarnya.

    BalasHapus
  7. seru banget ya mba dengerin audiobook storytel ini, aku suka banget dengerin yang novel bahasa inggris

    BalasHapus
  8. Mendengarkan audiobook di Storytel ini emang asik mbak
    Bisa menikmati buku dengan cara yang menyenangkan
    Aku pun sudah download dan langganan aplikasi ini

    BalasHapus
  9. Setelah nyobain free trial akhirnya aku berlangganan juga mbak. Ketagihan nih. Mau namatin Harry Potter.

    BalasHapus
  10. Aslii emangg Storytel ini membantu banget buat aku juga. Selain bikin anakku happy, emaknya pun ikutan happy karena read aloud udah terwakilkan sama Storytel haha

    BalasHapus
  11. saya juga suka nih dengan kehadiran Storytel, jadi bisa belajar juga cara membaca yang baik sesuai intonasinya gitu.
    pilihan bukunya pun banyak banget dan rasanya pengen didengarkan semua tanpa jeda, hihih. Anyway saya belum dengarkan Filosofi Kopi nih, next mau dengarkan ini deh, pasti sensasinya beda secara penulisnya langsung nih yang jadi naratornyna :D

    BalasHapus
  12. Seru pengalamannya bersama Storytel ya, Mbak. Dan itulah yang sayha rasakan juga. Saya bisa mendengarkan buku dengan cara yang berbeda dan lebih menyenangkan. Bisa kapan saja dan di mana saja mendengarkan buku-buku favorit dan best seller.

    BalasHapus
  13. Mbak aq juga biasa mendengarkan buku via aplikasi Storytel ini mbak, sukanya soalnya bisa sambil mengerjakan aktifitas lainnya jadi gak harus sibuk menatap layar

    BalasHapus
  14. dulu byk yg bilang membaca buku, skg ada kegiatan yg baru yaitu mendengarkan buku. Pas klo akhir pekan, smbil rebahan.

    BalasHapus
  15. seneng banget tahu klo ada storytel ini, Secara sangat membantu yang nggak punya waktu untuk membaca, bisa mendengarkan cerita buku dimana pun dan kapanpun

    BalasHapus
  16. dari aplikasi storyte kita belajar bahwa mendengarkan itu penting dan memang baik, cara baru untuk menikmati buku

    BalasHapus
  17. Setiap orang memang punya cara belajar yang berbeda-beda ya mbak, termasuk diantaranya dengan cara mendengarkan. Pastinya aplikasi audiobook storytel jadi guna banget.

    BalasHapus
  18. Asik banget ya baca buku tapi dengan cara mendengarkan. Jadi ingat jaman dulu suka dengar sandiwara radio. Ya semacam ini nih...

    BalasHapus
  19. mantap ya audiobook ini, jadi bisa tetap mendapatkan essensinya buku meski gak bisa baca langsung pakai bukunya hehe

    BalasHapus